Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERANCANGAN ULANG TROLI UNTUK MENGURANGI KELELAHAN KERJA PENGANGKUTAN KERANG PADA MINA SUMBER MAS INDRAMAYU Dinata, Rika Andriyanti; Anggaliya, Pipin; Bachtiar, Aden Puja; Hadhiwibowo, Ari; Dinata, Mega Andriyanti; Utomo, Nino Setyo; Fauziyah, Rahma; Sagara, Moh Rizal Ngambah
SISTEMIK (Jurnal Nasional Ilmu Teknik) Vol 12 No 2 (2024): SISTEMIK : Jurnal Ilmiah Nasional Bidang Ilmu Teknik
Publisher : Universitas Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Koperasi Produsen Perikanan Hasil Laut Unit Desa “Mina Sumber Mas” Desa ILIR Kecamatan Kandanghaur Kabupaten Indramayu, berperan penting sebagai sarana bagi para nelayan kecil dalam menjual hasil tangkap, khususnya kerang, Saat ini, proses pemindahan hasil tangkap kerang masih dilakukan secara manual. Berdasarkan hasil observasi proses pemindahan hasil tangkap kerang masih dilakukan secara manual yang mengharuskan nelayan mengangkat beban rata-rata beban angkut 17,5 kg dengan jarak 20 meter secara berulang. Aktivitas tersebut berkontribusi terhadap peningkatan kelelahan fisik dan berisiko menyebabkan gangguan musculoskeletal disorder (MSDs), maka penelitian ini bertujuan untuk menganalisis beban kerja fisik serta merancang alat bantu dengan menggunakan metode Cardiovascular Load (CVL) dan pendekatan Antropometri. Hasil perhitungan Cardiovascular load (CVL) menunjukkan bahwa dari 21 nelayan yang diamati terdapat 10 nelayan membutuhkan perbaikan kondisi kerja, 9 nelayan bekerja dalam durasi singkat, dan 2 nelayan memerlukan tindakan segera akibat konsumsi energi yang melebihi ? 351 kkal/jam, oleh karena itu, diperlukan perancangan alat bantu guna mengurangi beban kerja fisik. Perancangan alat bantu dilakukan dengan metode antropometri yang menghasilkan spesifikasi sebagai berikut: tinggi alat bantu sebesar 110 cm (D4: Tinggi Siku), lebar alat bantu sebesar 48 cm (D17: Lebar Sisi Bahu), panjang pegangan alat bantu sebesar 25 cm (D28: Panjang Tangan), dan lebar pegangan alat bantu sebesar 13 cm (D29: Lebar Tangan). Diharapkan alat bantu ini dapat mengurangi risiko gangguan muskuloskeletal serta meningkatkan efisiensi kerja nelayan dalam pemindahan hasil tangkap.
Proposed Improvement of Production Facility Layout at PT XYZ Using Activity Relationship Chart (ARC) Method to Minimize Material Handling Costs Widia, Iis; Bhagya, Tombak Gapura; Anggaliya, Pipin
Sainteks: Jurnal Sain dan Teknik Vol 7 No 02 (2025): September
Publisher : Universitas Insan Cendekia Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37577/sainteks.v7i02.921

Abstract

PT XYZ is a company engaged in the production of herbal food products. Observations indicate that the current production facility layout is not optimal, primarily due to the use of two separate buildings, which results in inefficient material flow. The presence of backtracking patterns and underutilized areas further contributes to increased material handling costs, which reach Rp5,846,182 per month. This study aims to propose an improved facility layout to minimize material transfer distance and time while reducing material handling costs, thereby enhancing production efficiency. The Activity Relationship Chart (ARC) method is employed to analyze the interrelationships between production activities based on spatial proximity. Data were collected through questionnaires distributed to production employees to identify layout requirements for greater efficiency. The ARC analysis results are visualized in the Activity Relationship Diagram (ARD) and Area Allocation Diagram (AAD), which serve as the foundation for designing the proposed layout. The evaluation of the new layout demonstrates significant improvements, including a reduction in material transfer distance by 31,999 meters per month, a decrease in transfer time by 17,480 seconds per month, and an efficiency gain in material handling costs amounting to Rp3,522,508 per month (60.25%). These findings are expected to serve as a reference for the manufacturing sector in designing more efficient production facility layouts to enhance productivity and reduce operational costs.