Latar Belakang: Sejak masa kanak-kanak, tingkat kemampuan motorik yang lebih tinggi dianggap sebagai faktor penting yang mendorong keterlibatan aktivitas fisik individu. Peningkatan kemampuan motorik berpengaruh pada kepercayaan diri yang lebih tinggi untuk aktivitas secara fisik di lingkungan yang berbeda dan efikasi diri yang lebih tinggi untuk berpartisipasi dalam aktivitas fisik. Anak-anak dengan kompetensi motorik yang lebih baik cenderung terlibat dalam aktivitas fisik sedang hingga berat yang sangat penting untuk kebugaran mereka. Tujuan: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara kemampuan motorik dengan aktivitas fisik. Metode Penelitian: Desain Penelitian yang digunakan adalah quantitative correlation dengan pendekatan penelitian menggunakan cross sectional. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 80 anak dengan teknik sampling menggunakan total sampling. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2025 di SD Negeri Ringinsari, Maguwoharjo Depok, Sleman. Alat ukur dalam penelitian ini menggunakan Movement Assessment Battery for Children-Second Edition (MABC-2) Age Band-2 untuk menilai kemampuan motorik dan Physical Activity Questionnaire for Children (PAQ-C) untuk menilai aktifitas fisik pada anak. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian dapat di ambil kesimpulan bahwa adanya hubungan yang sangat signifikan antara kemampuan motorik dengan aktivitas fisik pada anak usia 7-10 tahun di Ringinsari, Maguwoharjo, Depok, Sleman, dengan nilai p-value ( P = (0,000) < ???? 0,05, dan adanya hubungan antara kemampuan motorik dengan aktivitas fisik berdasarkan usia, jenis kelamin, tingkat ekonomi, dan tingkat Pendidikan orang tua pada anak usia 7-10 tahun di Ringinsari, Maguwoharjo, Depok, Sleman, dengan nilai p-value (P = 0, 000) < α 0,05.