Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Revolusi Komunikasi: Mengoptimalkan Narasi Positif Sekolah-Masyarakat Di Era Transformasi Digital Faiq Julia Iqna’a; Muhammad Alfi Alfaridli; Hasan Baharun
Aafiyah: Jurnal Multidisiplin Ilmu Vol. 3 No. 1 (2025): Aafiyah: Jurnal Multidisiplin Ilmu
Publisher : CV Edujavare Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70610/ja.v3i1.694

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang peran narasi positif dalam komunikasi antara sekolah dan masyarakat di era transformasi digital dengan tujuan memahami bagaimana narasi tersebut dapat membangun hubungan yang harmonis, meningkatkan keterlibatan, serta menciptakan kepercayaan di lingkungan pendidikan. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus data diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan analisis dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa narasi positif berfungsi sebagai alat strategis untuk memperkuat kepercayaan dan keterlibatan, namun efektivitasnya sangat bergantung pada keseimbangan antara keaslian, transparansi, dan inklusivitas dalam komunikasi. Narasi yang tidak autentik atau terlalu optimis cenderung menimbulkan ketidakpercayaan di kalangan audiens yang semakin kritis. Penelitian ini juga menyoroti pentingnya aksesibilitas teknologi dalam memastikan keterlibatan masyarakat secara menyeluruh. Implikasi dari penelitian ini mencakup kebutuhan untuk mengintegrasikan strategi narasi yang otentik dengan dukungan teknologi yang inklusif dalam membangun komunikasi sekolah-masyarakat yang lebih baik. Hasil ini memberikan kontribusi terhadap pengembangan teori komunikasi digital dengan menekankan interaksi antara teknologi, narasi, dan konteks lokal dalam membangun hubungan yang produktif. Untuk penelitian mendatang, direkomendasikan pendekatan multidisipliner dengan melibatkan variasi demografis yang lebih luas untuk memperluas generalisasi temuan.
Revitalisasi Penilaian Adaptif untuk Mutu Pendidikan Islam Berkelanjutan Misbahul Arifin; Faiq Julia Iqna’a; Juwita; Arini Nuora Darina; Dian Zulfatul Iman
Khatulistiwa Insight: Islamic Education and Learning Vol 1 No 2 (2025): Juli
Publisher : Yayasan Literasi Altruis Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research focuses on the contestation of quality indicators in Islamic education and its implications for the character crisis among students, with the aim of revitalizing and developing adaptive assessment instruments that integrate substantive character and 21st-century competencies. Employing a mixed-methods approach with an exploratory sequential design, a case study was conducted at MA Nurul Jadid Paiton. Data were collected through participant observation, in-depth interviews with the school principal, teachers, committee members, and students, as well as document studies. Thematic analysis was used for qualitative data, while descriptive and inferential statistical analyses were applied to quantitative data. The findings reveal a significant disconnection between conventional quality indicators and the manifestation of a character crisis, such as a lack of initiative, empathy, and resilience, which are not effectively measured by existing instruments. The novelty lies in the design of an adaptive instrument that integrates three dimensions of competence: character, digital literacy and critical thinking. Key data indicate that 76% of teachers believe the current quality indicators do not reflect the realities of character-based learning in the field. Consequently, this research proposes the Islamic Education Quality Assessment Instrument Model Based on Digital Character Ecosystem (IPMBEKD), expected to be a fundamental solution for holistically measuring quality, fostering pedagogical change, and strengthening character formation in the digital age.