Regenerasi petani milenial, digitalisasi pertanian dan produksi pupuk merupakan permasalahan yang dialami oleh petani desa Wagir Kidul. Jumlah petani dan pengurus kelompok tani aktif didominasi oleh orang tua yaitu berusia diatas 35 tahun. Hal ini menunjukkan rendahnya minat remaja untuk menjadi petani, sehingga regenerasi petani menjadi terhambat sampai ditakutkan banyaknya lahan pertanian yang nantinya akan terbengkalai tidak diurus. Rendahnya minat remaja untuk menjadi petani juga menghambat untuk berjalannya digitalisasi pertanian. Padahal digitalisasi pertanian merupakan hal yang penting saat ini. Belum adanya digitalisasi pertanian maka petani mengalami kesulitan dalam merencanakan, mengatasi masalah serta menjual produk pertanian. Permasalah pupuk juga menjadi permasalahan utama. Pupuk subsidi pemerintah sulit didadapatkan serta jatah untuk setiap petani juga sangat kurang. Sedangkan pupuk non subsidi harganya sangat mahal, sehingga menyulitkan petani untuk bertanam serta meningkatkan produktifitas tanaman. Tahap pelaksanaan kegiatan pengabdian yang dilakukan yaitu a. Tahap Perencanaan; b. Tahap Pelaksanaan Kegiatan mencakup Sosialisasi, Pelatihan, Penerapan teknologi, Pendampingan dan evaluasi; c. Tahap Evaluasi. Hasil kegiatan PKM dan solusi yang ditemukan terhadap permasalahan yang ada menunjukkan bahwa pengetahuan, keterampilan dan pemahaman anggota kelompok tani Sido Makmur Desa Wagir Kidul Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo terus meningkat terutama terkait kemandirian produksi pupuk serta penggunaan digitalisasi pertanian dengan adanya website khusus petani Wagir Kidul serta data based petani