Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Perkotaan

Dampak Urbanisasi terhadap Kesehatan Mental di Perkotaan Indonesia dan Peran Intervensi Kefarmasian: Studi Literatur Deka Prismawan; Michael
Jurnal Perkotaan Vol. 15 No. 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25170/perkotaan.v15i1.5531

Abstract

Urbanisasi di Indonesia telah membawa perubahan signifikan dalam struktur sosial, ekonomi, dan lingkungan kota-kota besar, yang berdampak pada peningkatan prevalensi masalah kesehatan mental. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dampak urbanisasi terhadap kesehatan mental di perkotaan Indonesia dan mengevaluasi peran intervensi farmasi dalam mengatasi kondisi tersebut. Melalui metode pengulasan literatur, ditemukan bahwa faktor-faktor seperti kepadatan penduduk, lingkungan fisik yang buruk, dan ketimpangan sosial ekonomi berkontribusi terhadap meningkatnya masalah kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, dan PTSD. Kelompok yang paling rentan adalah anak muda, wanita, dan masyarakat berpenghasilan rendah. Tantangan utama dalam layanan kesehatan mental mencakup rendahnya ketersediaan profesional kesehatan mental dan stigma sosial yang kuat. Apoteker memainkan peran kunci dalam pengelolaan terapi obat, deteksi dini, dan pendidikan pasien, serta membantu mengatasi stigma dan keterbatasan akses layanan kesehatan. Studi menunjukkan bahwa intervensi farmasi yang efektif, termasuk digitalisasi layanan kesehatan mental dan integrasi apoteker dalam tim kesehatan mental, dapat meningkatkan kualitas perawatan dan aksesibilitas layanan di perkotaan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan perspektif akademik untuk penyesuaian kebijakan dan strategi efektif guna meningkatkan kualitas kesehatan mental di perkotaan Indonesia.
Identifikasi Karakteristik Bakteri pada Bus Umum di Daerah Jakarta Utara Deka Prismawan; Michael; Nicky Nathanael; Vivian; Daru Seto Bagus Anugrah
Jurnal Perkotaan Vol. 15 No. 2 (2023): Desember 2023
Publisher : Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25170/perkotaan.v15i2.5620

Abstract

Jakarta merupakan salah satu kota metropolitan di Indonesia yang padat penduduknya sehingga sering terjadi kemacetan lalu lintas. Kondisi ini mendorong penduduk Jakarta untuk menggunakan transportasi umum sebagai sarana bepergian. Namun, padatnya aktivitas dan jadwal operasi transportasi umum menyebabkan pembersihan transportasi umum tidak dapat terlaksana setiap saat. Hal ini dapat menyebabkan tumbuhnya berbagai mikroorganisme, terutama bakteri. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik mikroorganisme yang terdapat pada salah satu transportasi umum di Jakarta sehingga dapat meningkatkan kewaspadaan pengguna dalam menggunakan transportasi umum. Hasil penelitian ini juga dilakukan untuk melihat sebaran mikroba berbahaya yang kemungkinan tersebar di transportasi umum perkotaan. Sampel diambil dari salah satu transportasi umum di daerah Jakarta Utara. Sampel akan ditumbuhkan dalam media nutrient agar sehingga dapat diidentifikasi secara makroskopis dan mikroskopis, serta pewarnaan gram. Tingkat resistensi bakteri diamati dengan menumbuhkan bakteri dalam medium agar antibiotik. Berdasarkan hasil identifikasi dan pewarnaan gram, ditemukan bahwa bakteri pada transportasi umum di daerah Jakarta Utara didominasi oleh bakteri gram negatif. Profil persebaran bakteri di daerah Jakarta Utara masih tergolong aman bagi kesehatan, tetapi bakteri tetap dapat menginfeksi tubuh manusia, khususnya pada saluran pernafasan sehingga masyarakat pengguna transportasi umum harus selalu meningkatkan kesadarannya untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
Penurunan Kualitas Air Reverse Osmosis Selama Penyimpanan Ditinjau dari Kontaminasi Bakteri Daru Seto Bagus Anugrah; Deka Prismawan; Michael; Caitlin Leticia Apin; Alicia Angela Tanoso
Jurnal Perkotaan Vol. 14 No. 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25170/perkotaan.v14i2.5623

Abstract

Teknologi Reverse Osmosis merupakan salah satu metode untuk mengolah dan memurnikan air agar dapat dikonsumsi. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kebersihan air merupakan cara penyimpanannya. Oleh karena itu, akan dilakukan evaluasi salah satu sumber air RO di daerah Jakarta Utara untuk menilai pertumbuhan bakteri dari sumber air tersebut dalam jangka waktu tertentu. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk memastikan apakah air RO aman dikonsumsi jika disimpan dalam jangka panjang. Sampel air dibagi menjadi 3 kelompok. Sampel 1 diambil dengan cara steril dan disimpan dalam wadah steril. Sampel 2 ditampung dalam botol lalu dituang ke gelas. Sampel 3 langsung ditampung dalam botol. Profil bakteri dari air RO akan diuji dengan teknik pour plate menggunakan media Nutrient Agar dan pengamatan akan dilakukan pada hari ke-0, 7, dan 11. Untuk sampel 1 tidak ditemukan adanya pertumbuhan bakteri pada hari ke-0, namun terdapat pertumbuhan bakteri pada hari ke-7 dan 11. Untuk sampel 2 dan 3, ditemukan adanya pertumbuhan bakteri mulai dari hari ke-0 sampai 11. Jika sampel 3 dan sampel 2 dibandingkan, dapat diamati bahwa jumlah bakteri pada sampel 3 lebih sedikit dibandingkan sampel 2. Berdasarkan hasil pengamatan tersebut, dapat dilihat bahwa cara penyimpanan sampel dapat mempengaruhi jumlah bakteri. Untuk sampel 3, air langsung disimpan dalam botol saja sedangkan untuk sampel 2, air masih dituang lagi dari botol ke dalam gelas sehingga kemungkinan terjadi kontaminasi silang lebih besar. Lalu, dapat diamati juga bahwa jumlah bakteri yang tumbuh akan semakin banyak seiring berjalannya waktu. Ini dapat terjadi karena wadah sering dibuka tutup sehingga dapat terjadi kontaminasi bakteri dari lingkungan sekitar yang lebih banyak. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa air RO tidak bisa digunakan untuk penyimpanan jangka panjang karena terjadi peningkatan pertumbuhan bakteri sehingga menjadi tidak aman untuk diminum.