Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Respon Tanaman Jagung Manis (Zea mays sacharata) Akibat Pupuk Organik Eco Farming dan Pemanfaatannya Sebagai Media Pembelajaran Louto, Fadlun Fadilawati; Shamdas, Gamar B.N.; Masrianih
Journal of Biology Science and Education Vol. 10 No. 2 (2022): Desember
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/jbse.v10i2.3130

Abstract

Pertumbuhan tanaman jagung manis berkisar pada umur 60-70 HST dan dipanen saat jagung manis masih muda. Petumbuhan tanaman ini membutuhkan dukungan lahan tanah yang subur sehingga berdampak pada hasil tanam yang maksimal. Pupuk organik Eco Farming merupakan pupuk yang kaya usur hara dan berpotensi memenuhi kebutuhan hara tanah untuk pertumbuhan tanaman jagung manis. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan respon pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis akibat pupuk organik Eco Farming, serta menentukan dosis terbaik dalam penggunaan pupuk organik Eco Farming pada jagug manis, serta menghasilkan media pembelajaran yang layak digunakan dalam bentuk e-modul flipbook dan video. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 5 taraf perlakuan dan 3 ulangan, dilakukan dipekarangan rumah Jl. SoeKarno Hatta pada bulan maret sampai bulan mei. Data dikumpulkan dari pengamatan pertumbuhan tanaman yaitu tinggi tanaman, diameter batang, jumlah dan luas daun, serta hasil tanam yaitu berat basah tongkol berkelobot dan berat basah tongkol tanpa kelobot serta jumlah biji per tongkol. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji ANOVA dengan bantuan program SPSS-25. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian pupuk organik Eco Farming pada 10 HST, 20 HST, 30 HST dan 40 HST berpengaruh signifikan terhadap tinggi tanaman, diameter batang dan luas daun. Namun komponen hasil tanam jagung manis tidak dipengaruhi oleh pupuk organik Eco Farming. Pertumbuhan terbaik dan hasil maksimal ditunjukan pada 40 HST dan 70 HST pada dosis 2,5 ml. Hasil penelitian ini diaplikasikan dalam bentuk media pembelajaran berupa e-modul flipbook dan video dan dinyatakan sangat layak dimanfaatkan sebagai media pembelajaran oleh ahli desain, ahli media, ahli isi dan kelompok mahasiswa dengan persentase rata-rata 83.03%.
Problem-Based Learning through Reading, Questioning, and Answering (PBLRQA): A Teaching Module to Improve Critical Thinking and Science Communication Skills in High School Students Louto, Fadlun Fadilawati; Mohammad Jamhari; Achmad Ramadhan
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Vol. 9 No. 1 (2025): April
Publisher : LPPM Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jppp.v9i1.89407

Abstract

Students' ability to identify problems in the PBL syntax is still weak, which affects their critical thinking and communication skills. This has become an issue that requires a solution. This study aims to develop a PBLRQA teaching module to improve senior high school students’ critical thinking and scientific communication skills. The type of research used is R&D (Research and Development) with a 4D development model. The research subjects were 30 tenth-grade students from class X9. The instruments used included validation sheets, essay questions to assess critical thinking skills, and observation sheets to assess communication skills. Data analysis was conducted using percentage formulas and the N-gain test. The results showed a significant difference in the average scores of students’ critical thinking skills before and after the treatment. The average pretest score was 11.3, and after the treatment using the PBLRQA teaching module, the average posttest score increased to 85.16. The N-gain score was 0.83, categorized as high, indicating that the PBLRQA teaching module was effective. The conclusion of this study is that the PBLRQA teaching module has been proven effective in improving students’ critical thinking and scientific communication skills. The implication of this research is that the developed PBLRQA teaching module can be used as a learning tool in biology classes, particularly for the topic of viruses.