Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Morphology, Morphometry, and Nest Structure of Tetragonula biroi (Hymenoptera: Meliponini) In Central Sulawesi Sitti Nur Fadhilah; I Made Budiarsa; Masrianih; Fatmah Dhafir; Achmad Ramadhan; Manap Trianto
Jurnal Biologi Tropis Vol. 23 No. 3 (2023): July - September
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v23i3.4985

Abstract

Stingless bees are social bees that live in colonies. Indonesia has a variety of stingless bee species that can be identified based on morphological, morphometric and nest structure characters. This study aims to describe the morphological, morphometric and nest structure characteristics of Stingless bee Tetragonula biroi from Sigi Regency. This study used the roaming method to find samples in nature, with a purposive sampling technique. Obtained morphological, morphometry and nest structure data were analyzed using the Principal Component Analysis (PCA) method with PAST4 software. The morphological characters of the worker bee Tetragonula biroi have a dominant black body, blackish brown abdomen, antennae with 11 flagellomeres, black thorax, black hair standing on the mesoscutum and mesoscutellum, brownish black mandibles, with 5 hamuli. The most dominant character in the formation of seven groups of stingless bees in this study, namely Hamuli Number (HN), Fore Wing Length (FWL), and Length of Forewing Including Tegula (WL1). The nest entrance hole of T. biroi is elliptical in shape with a width of 7.1 cm and a height of 2.8 cm and is light brown in color. The internal structure of the nest of T. biroi consists of honey cells, pollen cells and stem cells. The existence of size differences in the same specimen and from different places, can be influenced by several environmental factors and is also a form of morphological adaptation.
Characteristics Morphology and Morphometry Lepidotrigona terminata (Hymenoptera: Meliponini) in Central Sulawesi Nur Hikmah; I Made Budiarsa; Fatmah Dhafir; Mursito S. Bialangi; Masrianih; Manap Trianto
Jurnal Biologi Tropis Vol. 23 No. 3 (2023): July - September
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v23i3.5005

Abstract

Stingless bees are eusocial bees belonging to the Apidae family and the Meliponini subfamily. This study aims to describe the morphological and morphometric and nest structure characteristics of Stingless bee Lepidotrigona terminata from Parigi Moutong Regency. This study used the roaming method with a purposive sampling technique. Obtained morphological and morphometry data were analyzed using the Principal Component Analysis (PCA) method with PAST4 software. The morphological characters of Lepidotrigona terminata had a dominant black body, on the thorax, black scutum and scutellum covered with brown hair and yellow packaging on the edges. The tegula is brown, the tibia on the legs is black, the hind tibia is slightly hairy (plumose), antennae with 11 flagellomeres, the number of hamuli is 8. The most dominant character in the formation of seven groups of stingless bees in this study were Hamuli Number (HN), Fore Wing Length (FWL), and Length of Forewing Including Tegula (WL1). There are differences in character size compared to the same or different species in other areas.
Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Sembung (Blumea balsamifera) Terhadap Kadar Serum Glutamat Oksalat Transaminase (SGOT) Darah Tikus Putih (Rattus norvegicus) Galur Wistar yang Diinduksi Karbon Tetraklorida (CCL4) Zahman, Abdul; Ramadhan, Achmad; Masrianih
Journal of Biology Science and Education Vol. 6 No. 1 (2018): Juni
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/jbse.v6i1.1002

Abstract

Daun sembung telah diketahui memiliki kandungan senyawa Tanin, yang merupakan aktivitas sebagai antioksidan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan pengaruh pemberian ekstrak daun sembung (Blumea balsamifera) terhadap kadar SGOT, darah tikus putih (Rattus norvergicus) Galur wistar yang di induksi oleh karbon tetraklorida (CCl4). Menenentukan konsentrasi ekstrak daun sembung optimal mempengaruhi kadar SGOT darah tikus putih. Menentukan hasil penelitian yang dapat di jadikan sebagai media pembelajaran dalam bentuk poster.Penelitian ini menggunakan metode eksperimental (Eksperimental Research). Jenis rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL). Jumlah sampel yang digunakan 24 ekor Terdiri dari 6 kelompok perlakuan dan 4 ulangan. Kelompok (K-) merupakan kelompok tanpa perlakuan, (K+) hanya diinduksi CCl4 secara oral, P1 diberi ekstrak daun sembung konsentrasi 25%, P2 diberi ekstrak daun sembung konsentrasi 50%, P3 diberi ekstrak daun sembung konsentrasi 75% dan P4 diberi ekstrak daun sembung 100%. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan ANAVA yang diolah menggunakan program STAT-27. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pemberian ekstrak daun sembung terhadap darah tikus putih, yang ditandai dengan penurunan kadar SGOT. Konsentrasi ekstrak daun sembung yang optimal menurunkan kadar SGOT darah tikus putih yang diinduksi CCl4 yaitu pada konsentrasi 100%.
Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Sembung (Blumea balsamifera L.) Terhadap Kadar Kreatin Serum Darah Tikus (Rattus norvegicus) Galur Wistar yang Diinduksi Karbon Tetraklorida (CCL4) Hasdina, Meryan; Ramadhan, Achmad; Masrianih
Journal of Biology Science and Education Vol. 6 No. 1 (2018): Juni
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/jbse.v6i1.1009

Abstract

Daun sembung telah diketahui mengandung senyawa flavonoid, yang berperan sebagai antioksidan dan menghambat peroksida lemak. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pemberian ekstrak daun sembung (Blumea balsamifera) terhadap kadar kreatinin serum darah tikus (Rattus norvegicus) galur wistar yang diinduksi oleh karbon tetraklorida (CCl4). Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen laboratorium dengan pola rancangan acak lengkap (RAL). Subjek dari penelitian ini adalah 24 ekor tikus betina, yang terdiri dari 6 perlakuan dan 4 ulangan. Kelompok (K-) merupakan kelompok tanpa perlakuan, (K+) diberikan CCl4 0,2 ml secara oral selama 5 hari, P1 diberi ekstrak daun sembung 25%, P2 diberi ekstrak daun sembung 50%, P3 diberi ekstrak daun sembung 75%, dan P4 diberi ekstrak daun sembung 100% selama 14 hari. Data yang diperoleh dianalisis dengan ANAVA menggunakan program komputer Stat-27. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan, yaitu konsentrasi daun sembung yang optimal menurunkan kadar kreatinin serum darah tikus adalah konsentrasi 100%.
Kadar Serat Kasar Pada Produk Susu Biji Nangka (Artocarpus heterophyllus) dan Pemanfaatannya sebagai Media Pembelajaran Sulastri; Laenggeng, Abdul Hakim; Masrianih
Journal of Biology Science and Education Vol. 6 No. 1 (2018): Juni
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/jbse.v6i1.1013

Abstract

Biji nangka (Artocarpus heterophyllus) merupakan bahan yang sering terbuang setelah dikonsumsi daging buahnya walaupun terdapat sebagian kecil masyarakat yang mengolahnya. Upaya yang dilakukan untuk mengolah biji nangka menjadi produk yang bermanfaat sebagai alternatif penambah sumber pangan baru adalah pengolahan biji nangka menjadi susu nabati yang enak, mempunyai kandungan gizi yang tinggi, kaya akan serat pangan dan juga dapat membantu perekonomian keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kadar serat kasar pada produk susu biji nangka (Artocarpus heterophyllus) dan pengembangannya sebagai media pembelajaran. Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif eksploratif. Sampel dianalisis kadar serat kasarnya menggunakan metode gravimetri dengan tiga kali pengulangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata kadar serat kasar susu biji nangka sebesar 8,804%.
Pengaruh Kondisi Fisik dan Kimia Perairan Terhadap Kelimpahan Ikan di Sungai Lambagu serta Pemanfaatannya sebagai Media Pembelajaran Putra, I Komang Adi; Ramadhan, Achmad; Masrianih
Journal of Biology Science and Education Vol. 6 No. 2 (2018): Desember
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/jbse.v6i2.1055

Abstract

Ikan merupakan salah satu organisme yang hidup di perairan yang rentan terhadap perubahan lingkungan. Perubahan lingkungan baik faktor fisik maupun kimia yang terjadi dalam suatu perairan akan memberikan respon perubahan terhadap kelimpahan jenis ikan yang ada didalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh faktor fisik dan kimia terhadap kelimpahan ikan di sungai lambagu serta membuat media pembelajaran dalam bentuk poster. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan teknik pengambilan data menggunakan Purposive sampling. Perhitungan kelimpahan menggunakan rumus kelimpahan. Analisis yang digunakan untuk mengetahui pengaruh faktor fisik dan kimia lingkungan yaitu PCA (Principal Componen Analysis). Hasil Chi – square (Critical value) diperoleh nilai pengaruh kelimpahan senilai 18.307. Jenis ikan yang ditemukan sebanyak 6 jenis yang terdiri dari 4 Ordo, 6 Famili, dan 6 genus. Berdasarkan hasil analisis PCA (Principal Componen Analysis) diperoleh bahwa DO memiliki pengaruh positif dengan nilai korelasi sebesar 0.910 sementara Suhu, pH dan Kecepatan arus berpengaruh negatih dengan nilai korelasi sebesar -0.564, -1.0 dan -0.877. Dimana angka signifikan yang digunakan ialah (0,05). Berdasarkan hasil uji validasi oleh tiga tim ahli diperoleh hasil validasi bahwa ahli isi sebesar 82,3% (Sangat Layak), ahli desain sebesar 76,3% (Layak) dan ahli media sebesar 84% (Sangat Layak) serta uji kelayakan dari 30 mahasiswa sebesar 79% (Layak) digunakan sebagai media pembelajaran poster.
Kelimpahan Makrozobentos Sungai Pada Shelter Pendakian Gunung Nokilalaki dan Pemanfaatannya sebagai Media Pembelajaran Septianto, Agung; Masrianih; Tureni, Dewi
Journal of Biology Science and Education Vol. 6 No. 2 (2018): Desember
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/jbse.v6i2.1061

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan tentang bahaya merokok pada siswa SMP Negeri 15 Palu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian Deskriptif. Pada penelitian ini populasi yang digunakan adalah seluruh siswa laki laki SMP Negeri 15 Palu yang berjumlah 549 yang tersebar dalam jenjang kelas. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa laki-laki, pengambilan sampel diambil 25% dari jumlah populasi setiap jenjang kelas sehingga didapatkan jumlah sampel siswa kelas VII 41 siswa, kelas VIII 53 siswa dan IX 44 siswa. jumlah sampel sebanyak 138 siswa. Metode yang digunakan pada pengambilan sampel adalah metode non random sampling dengan teknik purposive sampling, dengan kriteria inklusi siswa laki-laki, siswa yang bersedia menjadi responden.Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa angket (kuesioner), yang terdiri dari 20 item pernyataan yang bersifat unfavorabel dan favorabel. Angket yang digunakan adalah berupa angket tertutup dengan menggunakan skala guttman untuk jawaban yang tegas dan konsisten yaitu benar dan salah. Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan rumus persentase yang dibuat dalam tabel rekapitulasi jawaban dan distribusi frekuensi. Penilitian yang didapatkan dari rekapitulasi jawaban tingkat pengetahuan tentang bahaya merokok pada siswa, didapatkan rata-rata persentase sebesar 70,5% dengan kata lain tingkat pengetahuan tentang bahaya merokok pada siswa SMP Negeri 15 Palu termasuk dalam kategori cukup.
Pengaruh Lama Waktu Fermentasi Terhadap Kandungan Protein Olahan Tempe Biji Kamonji (Artocarpus camansi) dan Pemanfaatannya sebagai Media Pembelajaran Fadhilah; Dhafir, Fatmah; Masrianih
Journal of Biology Science and Education Vol. 6 No. 2 (2018): Desember
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/jbse.v6i2.1062

Abstract

Selama ini tempe berasal dari fermentasi kacang kedelai dengan menggunakan Rhizopus spp. Tempe yang biasa ditemukan di pasar-pasar berbahan dasar kedelai, sehingga harga kedelai makin mahal. Biji kamonji dapat dimanfaatkan sebagai bahan alternatif untuk pembuatan tempe, karena mudah didapatkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh waktu fermentasi terhadap kandungan protein dari olahan tempe biji kamonji (Artocarpus camansi) dan pemanfaatannya sebagai media pembelajaran. Adapun metode yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu menggunakan meode RAL. Analisa yang dilakukan adalah Analisis Varian (ANAVA) dan diuji menggunakan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) dengan taraf signifikan 0,5%. Untuk analisis protein mrnggunakan metode Kjedhal. Lama waktu fermentasi yang digunakan yaitu 12 jam (P1), 24 jam (P2) dan 36 jam ( P3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari ketiga variasi lama waktu fermentasi yang digunakan memberikan pengaruh terhadap kandungan protein dari olahan tempe biji kamonji. semakin lama waktu fermentasinya maka kandungan protein yang dihasilkan juga semakin tinggi. Kandungan protein yang dihasilkan dari ketiga lama waktu fermentasi yaitu 12 jam (P1) sebesar 11,10%, 24 jam (P2) sbesar 13,36% dan kandungan protein yang paling tinggi ditunjukkan oleh tempe biji kamonji lama waktu fermentasi selama 36 jam (P3) dengan kandungan protein sebesar 14,37%. Hasil validasi media pembelajaran menunjukkan hasil Penelitian ini sangat layak digunakan sebagai media pembelajaran dalam bentuk poster.
Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Patikan Kebo (Euphorbia hirta) Terhadap Kadar Kreatinin Tikus Putih (Rattus norvegicus) yang di Induksi Karbon Tetraklorida dan Pemanfaatannya sebagai Media Pembelajaran Hanafia, Ovi; Ramadhan, Achmad; Masrianih
Journal of Biology Science and Education Vol. 7 No. 1 (2019): Juni
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/jbse.v7i1.1124

Abstract

Patikan kebo mengandung senyawa kimia tanin, flavonoid yang bersifat sebagai antiseptik, anti inflamasi, antifugal dan antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan Pengaruh Ekstrak Daun Patikan Kebo (Euphorbia hirta) Terhadap Kadar kreatinin Tikus Putih (Rattus norvegicus) yang Diinduksi karbon tetraklorida serta pemanfaatannya sebagai media pembelajaran dan untuk mengetahui konsentrasi ekstrak efektif menurunkan kadar kreatinin tikus putih. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental dengan pola rancangan acak lengkap (RAL). Penelitian ini adalah 18 ekor tikus betina, yang terdiri dari 6 perlakuan dan 3 ulangan. Kelompok (K+) merupakan kelompok tanpa perlakuan, (K-) diberikan CCl4 0,2 ml secara oral selama 7 hari, P1 diberi ekstrak daun patikan kebo 25%, P2 50%, P3 75%, dan P4 100% selama 14 hari. Data yang diperoleh dianalisis dengan ANAVA menggunakan program komputer Stat-27. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh pemberian ekstrak daun patikan kebo terhadap kadar kreatinin tikus putih yang ditandai dengan adanya penurunan kadar kreatinin. Konsentrasi daun patikan kebo yang efektif menurunkan kadar kreatinin serum darah tikus adalah konsentrasi 100%. Hasil penelitian sangat layak digunakan sebagai media pembelajaran dalam bentuk poster.
Efek Kombinasi Tepung Tapioka dan Tepung Rumput Laut (Eucheuma cottonii) Terhadap Kandungan Protein Kerupuk dan Pemanfaatannya sebagai Media Pembelajaran Hasari, Cici; Masrianih
Journal of Biology Science and Education Vol. 7 No. 2 (2019): Desember
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/jbse.v7i2.1130

Abstract

Tepung rumput laut (Eucheuma cottonii) merupakan salah satu produk makanan yang bisa dimanfaatkan sebagai salah satu bahan untuk pembuatan kerupuk. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan efek kombinasi tepung tapioka dan tepung rumput laut (Eucheuma cottonii) terhadap kandungan protein kerupuk serta pemanfaatannya sebagai media pembelajaran. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian eksperimen. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan dan Perikanan, Universitas Tadulako. Kandungan protein kerupuk rumput laut (Eucheuma cottonii) dianalisis menggunakan metode Kjeldahl makro melalui tiga tahap yaitu destruksi, destilasi dan titrasi sebanyak tiga kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai protein pada tepung tapioka 100% dikombinasikan dengan tepung rumput laut 0% (tanpa tepung rumput laut) nilai rata-rata sebesar 2,18%, tepung tapioka 75% dikombinasikan dengan tepung rumput laut 25% nilai rata-rata sebesar 3,14%, pada tepung tapioka 50% dikombinasikan dengan tepung rumput laut 50% nilai rata-rata sebesar 5,49%, dan pada tepung tapioka 25% dikombinasikan dengan tepung rumput laut 75% nilai rata-rata sebesar 6,72%. Hasil validasi penelitian ini diperoleh nilai rata-rata sebesar 76,38% dengan demikian, hasil penelitian ini layak dikembangkan sebagai media pembelajaran dalam bentuk poster.