Pembelajaran berdiferensiasi adalah bentuk implementasi kurikulum merdeka. Peserta didik tidak dipaksa mengikuti pembelajaran yang memberatkan melainkan pembelajaran yang sesuai dengan kesiapan, karakter dan kebutuhannya. Guru dalam mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi beserta penilaian menggunakan tes diagnostik membutuhkan pelatihan dan pendampingan yang berkelanjutan. Pengabdian kerjasama ini bertujuan untuk memberikan pelatihan dan pendampingan bagi guru-guru agar dapat menyusun dan melakukan penilaian menggunakan tes diagnostik hingga tindaklanjutnya dengan pelatihan implementasi pembelajaran berdiferensiasi. Metode pengabdian yang diterapkan adalah ceramah, diskusi, dan pelatihan secara luring di Indonesia dan daring di Malaysia. Pesertanya Guru-guru di beberapa sekolah di Malaysia dan 72 guru sekolah dasar dari 12 sekolah dasar negeri se-Korwil Cam Bancak Kabupaten Semarang. Langkah pelaksanaan pengabdian meliputi penyamaan persepsi melalui tutorial, penugasan kelompok, dilanjutkan presentasi, simulasi kelompok pembelajaran berdiferensiasi dilanjutkan evaluasi. Hasil pretest menunjukkan bahwa pemahaman terhadap pembelajaran berdiferensiasi belum dikuasai oleh peserta workshop. Proporsi yang butuh bimbingan lebih dari 60 %. Hal ini menunjukkan bahwa peserta memang belum menguasai kompetensi tentang pembelajaran berdiferensiasi dan asesmennya. Hasil pengabdian tentang pembelajaran berdiferensiasi adalah sejumlah 62% dari guru yang telah melakukan simulasi berkelompok telah dapat mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi. Simulasi mengajar berdiferensiasi tersebut dinilai oleh 3 pakar dosen Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Unnes. Berdasarkan refleksi guru yang mengikuti pengabdian dapat disimpulkan bahwa pengabdian ini memberikan manfaat yang berkelanjutan sesuai dengan tujuan pendidikan.