Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pertimbangan Multikultural dalam Pengembangan Kurikulum Untuk Menghadapi Keanekaragaman Siswa Imam Sibaweh; Deny Setiawan; Mahmud; Mohamad Erihadiana
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 13 No. 3 (2024): DIDAKTIKA Agustus 2024
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.905

Abstract

Pendidikan multikultural menjadi krusial dalam mengatasi keberagaman siswa di era globalisasi. Artikel jurnal ini membahas pertimbangan multikultural dalam pengembangan kurikulum, mencakup aspek budaya, sosial, politik, ekonomi, lingkungan, dan globalisasi. Metode penelitian menggunakan pendekatan pustaka dengan fokus pada pengumpulan dan analisis data dari berbagai sumber literatur. Hasil dan pembahasan menyoroti integrasi nilai multikultural dalam kurikulum untuk menciptakan pendidikan inklusif. Strategi pengembangan pendidikan multikultural, peningkatan kualitas guru, sistem pengelolaan pendidikan, dan peran masyarakat juga dibahas. Tantangan seperti kurangnya sumber daya, perlawanan, kurangnya kesadaran, stereotip, dan pelatihan guru yang kurang diatasi melalui upaya bersama dari guru, sekolah, pemerintah, dan masyarakat. Kesimpulannya, pengembangan pendidikan multikultural memiliki peran kunci dalam menciptakan lingkungan belajar inklusif, dan meskipun dihadapi tantangan, upaya bersama dan strategi yang tepat dapat memastikan manfaat signifikan dalam mempromosikan inklusi, pemahaman budaya, dan keragaman dalam pendidikan. Kata kunci:
Manajemen Kurikulum Berbasis Demokratisasi Pendidikan Pada Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka Dede Indra Setiabudi; Ahmad Arif Baihaqi; Mahmud; Mohamad Erihadiana
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 13 No. 3 (2024): DIDAKTIKA Agustus 2024
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.909

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi manajemen kurikulum berbasis demokratisasi pendidikan dalam implementasi Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka di perguruan tinggi. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan analisis dokumen dari beberapa perguruan tinggi yang telah mengadopsi Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen kurikulum yang demokratis melibatkan partisipasi aktif dari seluruh pemangku kepentingan, termasuk dosen, mahasiswa, dan tenaga kependidikan dalam proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kurikulum. Demokratisasi pendidikan dalam konteks ini mencerminkan adanya kebebasan akademik yang lebih luas, fleksibilitas dalam pemilihan mata kuliah, serta pengembangan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan industri dan masyarakat. Penelitian ini juga menemukan tantangan-tantangan yang dihadapi dalam penerapan kurikulum tersebut, seperti resistensi terhadap perubahan, keterbatasan sumber daya, dan kebutuhan akan pelatihan bagi dosen. Kesimpulannya, manajemen kurikulum berbasis demokratisasi pendidikan pada Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka memberikan peluang bagi terciptanya lingkungan belajar yang lebih inklusif dan responsif terhadap dinamika perkembangan global, namun memerlukan komitmen dan kolaborasi yang kuat dari semua pihak terkait.
Multikulturalisme di Pesantren: Tantangan dan Peluang dalam Pendidikan Islam Kontemporer Gozali; Fathurahman; Mahmud; Mohamad Erihadiana
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 13 No. 3 (2024): DIDAKTIKA Agustus 2024
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.923

Abstract

### Abstract This research explores how pesantren, as traditional Islamic educational institutions in Indonesia, respond to and integrate multicultural values into their curricula and activities. The study employs a qualitative approach, collecting data through in-depth interviews, direct observations, and document analysis from selected pesantren based on geographic variation and their educational approaches to multiculturalism. The findings indicate that pesantren view multiculturalism not only as a response to the ethnic, racial, and religious diversity in Indonesia but also as an expression of Islamic values that recognize diversity as divine will. In terms of curriculum, pesantren have taken proactive steps to integrate multiculturalism by including content that encompasses various cultures and civilizations in Islamic history and promoting significant non-Arab figures. Extracurricular activities, such as student exchanges, joint seminars with religious leaders from other faiths, and multicultural cultural festivals, are also focused on enhancing students' understanding and tolerance of diversity. However, the implementation of these multicultural values faces challenges, including internal resistance from community members who may see this as a threat to traditional Islamic values, as well as limitations in resources and external support. The research also identifies significant opportunities for further development, including the use of technology and collaboration with other educational institutions and international organizations to strengthen multicultural practices. Government support is considered crucial in helping pesantren enhance their multicultural capabilities. With the right approach, pesantren can play a vital role in shaping a more inclusive and adaptive understanding and practice of religion, which is essential to meet the needs of Indonesia's plural society today. Keywords: Multiculturalism, Islamic Education, Pesantren.
Implementasi Kebijakan Pendidikan Nasional tentang Moderasi Agama di Sekolah Islam Irvan Destian; Ahmad Hadis Zenal Mutaqin; Mahmud; Mohamad Erihadiana
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 13 No. 3 (2024): DIDAKTIKA Agustus 2024
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.939

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi kebijakan pendidikan nasional tentang moderasi agama di sekolah Islam di Indonesia. Kebijakan ini bertujuan untuk membentuk generasi yang toleran, inklusif, dan menghargai keberagaman. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan library research dengan mengumpulkan data dari berbagai sumber literatur terkini. Teknik pengumpulan data yang digunakan studi dokumen, analisis literatur dan kajian komparatif kemudian data yang telah dikumpulkan akan dianalisis menggunakan metode analisis konten (content analysis), yaitu teknik analisis yang digunakan untuk mengidentifikasi pola, tema, dan makna dari data yang diperoleh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kebijakan moderasi agama menghadapi berbagai tantangan, termasuk resistensi dari kelompok konservatif, kurangnya pemahaman di kalangan pendidik dan masyarakat, serta keterbatasan sumber daya. Meskipun demikian, terdapat sejumlah keberhasilan yang signifikan, seperti peningkatan sikap toleransi di kalangan siswa, penguatan nilai-nilai kemanusiaan, peningkatan kompetensi guru, dan pengurangan insiden intoleransi. Dampak positif lainnya mencakup peningkatan iklim sekolah dan prestasi akademik siswa. Untuk mencapai keberhasilan yang lebih luas, diperlukan upaya berkelanjutan dalam mengatasi tantangan, memperkuat dukungan dari berbagai pihak, serta melakukan evaluasi dan perbaikan program secara berkala. Implementasi kebijakan ini memiliki potensi besar untuk membentuk masyarakat yang lebih harmonis dan damai melalui pendidikan yang berorientasi pada nilai-nilai moderasi agama.