Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search
Journal : Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia

Studi Fenomenologi Pengalaman Perubahan Citra Tubuh pada Klien Kelemahan Pasca Stroke di Rs Dr M Djamil Kota Padang Herawati, Novi
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 2, No 1 (2014): Mei 2014
Publisher : Jurnal Keperawatan Jiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.967 KB)

Abstract

Introduction. Stroke merupakan sindrom klinis berupa defisit neurologis, yang dapat mengakibatkan kematian dan kelemahan. Kelemahan ini akan berdampak pada perubahan citra tubuh klien pasca stroke. Tujuan penelitian mengeksplorasi gambaran pengalaman klien kelemahan pasca stroke menghadapi perubahan citra tubuh. Methods. Desain penelitian kualitatif deskriptif fenomenologi dengan metode wawancara mendalam terhadap 7 klien pasca stroke dengan kelemahan yang menjalani rawat jalan di poliklinik neurologi RS Dr. M. Djamil Padang. Data berupa rekaman wawancara dan catatan lapangan, dibuat transkrip dan analisis menggunakan tekhnik Colaizzi. Result. Hasil penelitian didapatkan delapan tema, yaitu penurunan fungsi dan perubahan kemampuan tubuh, konflik emosi terhadap perubahan tubuh, perubahan aktifitas sosial, peningkatan kemampuan diri menghadapi perubahan citra tubuh, dukungan eksternal menghadapi perubahan citra tubuh, strategi koping menghadapi perubahan citra tubuh, dukungan keluarga terhadap kesembuhan dan harapan terhadap pemulihan kondisi tubuh. Hasil penelitian menunjukkan kelemahan berdampak terhadap fisik, psikologi dan sosial yang berpotensi menimbulkan masalah psikososial. Penggunaan strategi koping juga masih ada yang beresiko perilaku maladaptif. Hal ini dapat menjadi gambaran kebutuhan asuhan keperawatan psikososial dan dapat diberikan terapi keperawatan jiwa yang tepat. Conclusions. Diharapkan perawat sebagai pemberi pelayanan keperawatan dapat meningkatkan peran dan fungsinya sebagai konselor dan pemberi yankep yang caring.
Pengaruh Senam Lansia Terhadap Tingkat Kecemasan Lansia Di Panti Sosial Tresna Werdha Sabai Nan Aluih Sicincin Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2013 Herawati, Novi
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 2, No 2 (2014): November 2014
Publisher : Jurnal Keperawatan Jiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.271 KB)

Abstract

Anxiety is defined as ' difficult ' or ' distress ' which is a normal consequence of growth, change, new experiences, the discovery of identity, and the meaning of life. Physical and psychological changes experienced by the elderly as part of the aging process, can cause anxiety in the elderly themselves. If the low-level anxiety is not addressed it will be panic. One way that can cope with the anxiety in the elderly is the gymnastics elderly. The purpose of the study to look at the effect of exercise on anxiety levels of elderly. The study design experiment, with one group pretest - posttest design. Respondent number 19 is obtained through purposive sampling technique. Data collection was performed before and after exercise elderly. Univariate and bivariate analyzes by paired t - test with a significance level of alpha = 0.05 level. The results showed no significant difference between the average elderly anxiety before and after exercise. Prior to gymnastics on average 2.79, median 3, standard deviation of 0.787. After gymnastics gained an average of 1.95, a median of 2, the standard deviation of 0.780. It is expected that this can be done the elderly exercise on a regular basis to the elderly who experience anxiety and as a preventative measure for the elderly in general.
Perbedaan Kemampuan Mengontrol Halusinasi Pasien Skizofrenia melalui Terapi Aktifitas Kelompok Stimulasi Persepsi Yudistira Afconneri; Novi Herawati
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 9, No 2 (2021): Mei 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.9.2.2021.445-452

Abstract

Halusinasi sebagai salah satu gejala yang paling sering muncul pada pasien skizofrenia sangat besar dampaknya bagi kehidupan pasien, sehingga pasien kehilangan control terhadap dirinya berakibat munculnya bunuh diri suicide, membunuh orang lain homicide bahkan merusak lingkungan. Terapi aktifitas kelompok merupakan salah satu terapi yang dapat diberikan pada pasien untuk meminimalkan dampak tersebut. Tujuan penelitian ialah mengetahui pengaruh pemberian TAK-SP terhadap kemampuan mengontrol halusinasinya. Penelitian bersifat pra-eksperimen dengan rancangan one-group pretest-posttest design, pengumpulan data secara wawancara pada September-November 2020. Populasi pada penelitian ini adalah pasien skizofrenia yang halusinasi sebanyak 30 orang di Kota Solok.Teknik sampel menggunakan purposive sampling. Analisa data dengan uji chi-square. Hasil penelitian diperoleh rerata kemampuan responden saat sebelum TAK dan sesudah TAK adalah 9.76 dan 15.94, serta terdapat perbedaan rerata kemampuan sebelum dan sesudah TAK.
Perawatan Diri Pasien Skizofrenia dengan Halusinasi Novi Herawati; Yudistira Afconneri
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 8, No 1 (2020): Februari 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.8.1.2020.9-20

Abstract

Pasien skizofrenia dengan halusinasi dapat mengalami gangguan perawatan diri karena adanya perubahan proses pikir, mengakibatkan terjadinya gangguan membran mukosa mulut, gatal-gatal dan infeksi di bagian tubuh lainnya. Pasien skizofrenia Kota Solok tahun 2018 berjumlah 156 orang dimana 51 orang diantaranya halusinasi, terbanyak terdapat di Puskesmas Tanjung Paku yaitu 32 orang (42,67%). Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran perawatan diri pasien skizofrenia dengan halusinasi di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Paku Kota Solok tahun 2019. Penelitian bersifat deskriptif, pengumpulan data secara observasi pada September-Oktober 2019 di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Paku Kota Solok tahun 2019. Populasi penelitian adalah seluruh pasien halusinasi yang pernah dirawat di RSJ dan berobat di Puskesmas Tanjung Paku, sejumlah 32 orang. Teknik sampel menggunakan total sampling. Data diolah secara manual dan dianalisa secara univariat untuk ditampilkan berupa tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian diperoleh lebih dari sebahagian (62,5%) responden tampak bersih dalam kebersihan dirinya, sebahagian besar (75%) responden tampak mampu dalam berhias diri. Hampir keseluruhan (96,9%) responden tampak mampu dalam makan, dan hampir keseluruhan (96,9%) responden tampak bersih setelah BAB/BAK. Kata kunci: halusinasi, perawatan diri, skizofrenia SELF-HEALTH CARE OF SCIZOPHFRENIA PATIENTS WITH HALUSINATION ABSTRACTSchizophrenic patients with hallucinations can experience self-care disorders due to changes in thought processes, resulting in disruption of the oral mucous membrane, itching and infection in other parts of the body. Schizophrenic patients in Solok City in 2018 totaled 156 people, of which 51 were hallucinations, most were in the Tanjung Paku Health Center, 32 people (42.67%). The purpose of this study was to determine the description of self-care schizophrenia patients with hallucinations in the working area of Tanjung Paku Health Center in Solok City in 2019. The study was descriptive, observational data collection in September-October 2019 in the working area of Tanjung Paku Health Center in Solok City in 2019. The study population was all hallucination patients who had been treated at the mental hospital and treated at the Tanjung Paku Health Center, a total of 32 people. The sampling technique uses total sampling. Data is processed manually and analyzed univariately to be displayed in the form of a frequency distribution table. The results obtained by more than half (62.5%) of respondents looked clean in their personal hygiene, most (75%) of respondents seemed able to decorate themselves. Almost all (96.9%) respondents seemed able to eat, and almost all (96.9%) respondents looked clean after defecation. Keywords: hallucinations, self-care, schizophrenia
Studi Fenomenologi Pengalaman Perubahan Citra Tubuh pada Klien Kelemahan Pasca Stroke di Rs Dr M Djamil Kota Padang Novi Herawati
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 2, No 1 (2014): Mei 2014
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.967 KB) | DOI: 10.26714/jkj.2.1.2014.31-40

Abstract

Introduction. Stroke merupakan sindrom klinis berupa defisit neurologis, yang dapat mengakibatkan kematian dan kelemahan. Kelemahan ini akan berdampak pada perubahan citra tubuh klien pasca stroke. Tujuan penelitian mengeksplorasi gambaran pengalaman klien kelemahan pasca stroke menghadapi perubahan citra tubuh. Methods. Desain penelitian kualitatif deskriptif fenomenologi dengan metode wawancara mendalam terhadap 7 klien pasca stroke dengan kelemahan yang menjalani rawat jalan di poliklinik neurologi RS Dr. M. Djamil Padang. Data berupa rekaman wawancara dan catatan lapangan, dibuat transkrip dan analisis menggunakan tekhnik Colaizzi. Result. Hasil penelitian didapatkan delapan tema, yaitu penurunan fungsi dan perubahan kemampuan tubuh, konflik emosi terhadap perubahan tubuh, perubahan aktifitas sosial, peningkatan kemampuan diri menghadapi perubahan citra tubuh, dukungan eksternal menghadapi perubahan citra tubuh, strategi koping menghadapi perubahan citra tubuh, dukungan keluarga terhadap kesembuhan dan harapan terhadap pemulihan kondisi tubuh. Hasil penelitian menunjukkan kelemahan berdampak terhadap fisik, psikologi dan sosial yang berpotensi menimbulkan masalah psikososial. Penggunaan strategi koping juga masih ada yang beresiko perilaku maladaptif. Hal ini dapat menjadi gambaran kebutuhan asuhan keperawatan psikososial dan dapat diberikan terapi keperawatan jiwa yang tepat. Conclusions. Diharapkan perawat sebagai pemberi pelayanan keperawatan dapat meningkatkan peran dan fungsinya sebagai konselor dan pemberi yankep yang caring.
Hubungan karakteristik dengan kejadian depresi pada lansia Novi Herawati; Deharnita Deharnita
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 7, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.7.2.2019.185-192

Abstract

Depresi merupakan gangguan psikiatrik yang sangat sering terjadi pada lanjut usia. Faktor penyebab depresi lansia antara lain ditinggal oleh semua anak, tidak lagi bekerja, tidak mempunyai kegiatan, kematian orang yang dicintai. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan karakteristik dengan tingkat depresi pada lansia di panti sosial tresna werdha Sicincin tahun 2018. Penelitian ini merupakan studi analisis dengan pendekatan cross sectional. Variabel penelitian yaitu umur, jenis kelamin, pendidikan dan lama tinggal, serta tingkat depresi. Populasinya seluruh lansia di PSTW, jumlah 110 orang. Teknik sampling secara total sampling. Analisa bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar lansia mengalami depresi, berusia beresiko yaitu > 65 tahun, mayoritas lansia berjenis kelamin laki-laki, tingkat pendidikan lansia mayoritas rendah,  lama tinggal lansia di panti sebagian besar beresiko ≥ 4 tahun. Uji bivariatnya tidak ada hubungan umur, jenis kelamin dan lama tinggal dengan depresi serta ada hubungan tingkat pendidikan dengan depresi. Kata kunci: depresi, karakteristik lansia RELATIONSHIP CHARACTERISTICS WITH INCIDENCE OF DEPRESSION IN THE ELDERLY ABSTRACTDepression is a psychiatric disorder that is very common in the elderly. Factors causing depression in the elderly include being abandoned by all children, no longer working, no activity, death of a loved one. The purpose of this study was to determine the relationship of characteristics with the level of depression in the elderly in the social home of Vesna Sicincin in 2018. This study was an analytical study with a cross sectional approach. The research variables are age, sex, education and length of stay, and the level of depression. The population is all elderly in PSTW, the number of 110 people. Sampling technique in total sampling. Bivariate analysis with chi square test. The results showed that most of the elderly are depressed, aged at risk that is> 65 years, the majority of the elderly are male, the majority of the elderly's education level is low, the length of stay of the elderly at home is mostly at risk ≥ 4 years. The bivariate test had no relationship with age, sex and length of stay with depression and there was a relationship between education level and depression. Keywords: depression, characteristics of the elderly
Penerapan Terapi Relaksasi Distraksi terhadap Ibu Hamil Trimester III yang Mengalami Preeklampsia Berat dengan Masalah Keperawatan Ansietas Yudistira Afconneri; Novi Herawati; Anita Mirawati; Zulharmaswita Zulharmaswita
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 10, No 3 (2022): Agustus 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.10.3.2022.665-672

Abstract

Kehamilan merupakan keadaan fisiologis,dimana keadaan tersebut merupakan suatu fase teristimewa dalam kehidupan seorang wanita. Masalah kesehatan yang sering muncul pada kehamilan salah satunya adalah preeklampsia. Takut akan kehidupan diri dan bayi, kelainan pada bayi, persalinan, dan ibu tidak pernah tahu kapan melahirkan pada ibu hamil trimester III meningkat dibanding trimester I dan II. Tujuan penelitian memberikan asuhan keperawatan pada ibu hamil trimester III yang mengalami preeklampsia berat dengan masalah keperawatan Ansietas  dengan cara terapi relaksasi distraksi. Desain penelitian adalah deskriptif   menggunakan metode  studi kasus tunggal. Waktu penelitian selama 6 hari yaitu dari tanggal 13 sampai 18 Oktober 2021. Pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi dan evaluasi keperawatan yang merupakan proses keperawatan dianalisa dengan dibandingkan dengan teori oleh peneliti. Hasil penelitian pada pengkajian, didapatkan kesamaan data antara kasus dengan teori diagnosa yang berhubungan dengan kekhawatiran mengalami kegagalan, ancaman terhadap status terkini dan kurang terpaparnya informasi intervensi keperawatan disesuaikan dengan masalah keperawatan. Intervensi yang dilakukan yaitu penerapan terapi relaksasi distraksi pada ibu hamil trimester III yang mengalami preeklampsia dengan masalah ansietas. Setelah dilakukan implementasi diperoleh hasil bahwa terapi relaksasi distraksi mampu menurunkan tingkat kecemasan  pasien dari sebelum dilakukan  tingkat ansietasnya sedang (23 poin) dan setelah dilakukan menjadi ansietas ringan (9 poin) dengan di ukur menggunakan alat ukur ansietas instrumen HARS. 
Tingkat Stres Orang Sehat terhadap Covid -19 di Sumatera Barat Yudistira Afconneri; Novi Herawati
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 11, No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.11.1.2023.209-214

Abstract

Pandemi Covid 19 adalah bencana non alam yang berdampak terhadap kesehatan jiwa dan psikososial masyarakat. Hasil riset masalah kesehatan jiwa dan psokososial yang dilakukan setelah tsunami 2004 menunjukkan adanya peningkatan masalah kesehatan jiwa dan psikososial hampir dua kali lipat setelah 12 bulan, yaitu gangguan jiwa berat (severe mental disorder) dari 2-3% menjadi 3-4%, gangguan jiwa sedang ke berat (mild to moderate mental disorder) mencapai 30-50% dan distress psikososial (mild psychososial distres) 20-40% (WHO, 2005). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat stres orang sehat terhadap covid -19 di Sumatera Barat.  Penelitian ini merupakan studi observasional dengan desain penelitian deskriptif Populasi dalam penelitian ini adalah semua orang sehat di Sumatera Barat dari bulan Februari sampai April tahun 2021. Sampel diambil dengan menggunakan metode Accidental Sampling yang berjumlah  1639 orang.  Data dikumpulkan dengan penyebaran kuesioner secara daring. Analisis dengan analisa univariat dilakukan menggunakan analisa deskriptif melalui distribusi frekuensi dengan persentasi atau proposi data tentang karakteristik personal. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa lebih dari separuh (59,8%) responden memiliki tingkat stres normal, sedangkan tingkat stres responden yang paling sedikit berada pada tingkat stres sangat parah dengan jumlah (2,1%) responden. Hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi masyarakat untuk mengetahui dampak stres akibat Covid-19. Stres dalam menghadapi pandemic covid 19 perlu dikelola dengan baik sehingga tidak sampai menimbulkan kepanikan yang berlebihan atau sampai pada gangguan kesehatan kejiwaan yang lebih buruk.
Tingkat Kebutuhan Spiritual pada Pasien Skizofrenia dengan Perilaku Kekerasan Yudistira Afconneri; Novi Herawati; Anita Mirawati; Triyana Harlia Putri
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 11, No 4 (2023): November 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.11.4.2023.785-798

Abstract

Perilaku kekerasan merupakan salah satu penyakit skizofrenia yang menunjukkan perubahan koping maladaptif secara emosional. Salah satu dasar pemenuhan kebutuhan spiritual khusus untuk pasien skizofrenia dengan masalah perilaku kekerasan pada strategi pelaksanan ke-empat dimana memberikan dan mendorong pasien mengikuti kegiatan keagamaan sesuai dengan kepercayaan mereka. Kebutuhan spiritual merupakan salah satu bentuk asuhan yang dapat diberikan kepada pasien skizofrenia, karena spiritual sangat berhubungan dengan ketenangan batin dan kualitas hidup seseorang. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh gambaran tingkat kebutuhan spiritual pada pasien skizofrenia degan masalah perilaku kekerasan di RSJ Prof. HB Saanin Padang Tahun 2023. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan metode kuantitatif. Dilaksanakan mulai tanggal 10 April sampai dengan 17 April 2023. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien skizofrenia dengan masalah perilaku kekerasan yang berada di ruang rawat inap RSJ Prof. HB Saanin Padang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Proportional random sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu 45 responden. Data dikumpulkan melalui wawancara menggunakan kuesioner SpNQ (Spiritual needs questionaire diadopsi dari A. Bussing yang berjumlah 29 pertanyaan. Kuesiner ini dikatakan valid karena tingkat signifikansi 5%, nilai validitas 0,339-0,665, lebih besar dari nilai r tabel 0,320.  nilai reliabilitas dari total kuesioner adalah 0,784, sehingga kuesioner SpNQ sudah sangat reliabel untuk mengukur tingkat kebutuhan spiritual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagaian besar 34 responden (75,6%) memiliki tingkat kebutuhan spiritual dalam kategori membutuhkan, 10 responden (22,2%) dalam kategori sangat membutuhkan, dan 1 responden (2,2%) dalam kategori cukup membutuhkan.