Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : SCIENCE : Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika dan IPA

ANALISIS MISKONSEPSI SISWA SEKOLAH MENENGAH PADA TELAAH SOAL SERTA PENGERJAANNYA WINARTO, BAMBANG; NURAINA, NURAINA; DAMAYANTI, NIA WAHYU; WIWI, YENITA
SCIENCE : Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika dan IPA Vol. 4 No. 3 (2024)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/science.v4i3.3130

Abstract

Students' misconceptions pose a significant challenge to secondary school learning. Misconceptions are an inaccurate understanding of a scientific concept. Various factors often contribute to this phenomenon, such as the teacher's delivery of the material, the use of learning resources, and students' initial understanding, shaped by everyday experiences that may not align with scientific concepts. The type of research is qualitative research. This research involved seven junior high school students from class VIII. We used written tests and interviews as data collection techniques. The instrument used in this research was the students' misconception test questions. The data collected in this research is student misconception data obtained when students work on questions. The research utilizes mathematical questions related to number patterns as its tools. The analysis of student misconceptions focuses on examining the students' comprehension of the questions and the outcomes of their assignments. The results of the research show that there are misconceptions that occur among students regarding the fifth pattern image. These misconceptions include classificational misconceptions, then there are misconceptions regarding completing tables on apple trees and durian trees. These misconceptions include correlational misconceptions, as well as misconceptions regarding how to complete tables on apple trees and durian trees. One type of correlational and theoretical misconception is the belief that the number of apple trees equals the number of durian trees based on the value of n. Misconceptions among students about trees tend to increase as the number of apple trees and durian trees increases. These misconceptions encompass both theoretical and correlational aspects. The causes of misconceptions that occur in students can come from teachers and from students themselves. ABSTRAKPembelajaran di tingkat sekolah menengah seringkali dihadapkan pada berbagai tantangan, salah satunya adalah miskonsepsi yang dimiliki oleh siswa. Miskonsepsi merupakan pemahaman yang kurang tepat terhadap suatu konsep ilmiah. Fenomena ini sering kali terjadi karena berbagai faktor, termasuk cara penyampaian materi oleh guru, sumber belajar yang digunakan, dan pemahaman awal siswa yang terbentuk dari pengalaman sehari-hari yang tidak selalu sesuai dengan konsep ilmiah. Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMP kelas VIII, yang diambil 7 orang siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan tes tertulis, dan wawancara. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal tes miskonsepsi siswa. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data miskonsepsi siswa yang diperoleh pada saat siswa mengerjakan soal. Soal yang digunakan sebagai instrumen penelitian ini adalah soal matematika tentang pola bilangan. Fokus anĂ¡lisis miskonsepsi siswa pada hasil telaah pemahaman soal oleh siswa dan hasil pekerjaan siswa. Hasil penelitian menunjukkan miskonsepsi yang terjadi pada siswa mengenai gambar pola kelima, miskonsepsi ini termasuk jenis miskonsepsi klasifikasional, kemudian miskonsepsi mengenai melengkapi tabel pada pohon apel dan pohon durian, miskonsepsi ini termasuk jenis miskonsepsi korelasional, serta miskonsepsi mengenai cara untuk melengkapi tabel dari pohon apel dan pohon durian, miskonsepsi ini termasuk jenis miskonsepsi korelasional dan teoritikal. Miskonsepsi mengenai nilai n untuk mengetahui banyak pohon apel sama dengan banyak pohon durian, miskonsepsi ini termasuk jenis miskonsepsi korelasional dan teoritikal. Miskonsepsi siswa mengenai pohon yang lebih meningkat antara pohon apel dan pohon durian, miskonsepsi ini termasuk jenis miskonsepsi teoritikal dan korelasional. Penyebab miskonsepsi yang terjadi pada siswa dapat berasal dari guru serta dari siswa itu sendiri.
PENERAPAN METODE TAKTIL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS NILAI NILAI PANCASILA PADA SISWA TUNANETRA WINARTO, BAMBANG; PERTIWI, RUVITA IFFAHTUR; NOVITASARI, RIKA; DAMAYANTI, NIA WAHYU
SCIENCE : Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika dan IPA Vol. 4 No. 4 (2024)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/science.v4i4.3495

Abstract

This study aims to explore the application of tactile methods in mathematics learning based on Pancasila values ??for blind students. This approach is based on the needs of blind students to get access to adequate and meaningful education, especially in mathematics subjects which are often considered difficult because of their abstract and visual nature. The tactile method is a method that uses the help of physical objects and prioritizes the ability to touch. This method is implemented by integrating Pancasila values. This study uses a qualitative method with a case study approach in Special Schools (SLB). Data were collected through observation, interviews, and documentation of students and teachers involved in the learning process. The results of the study indicate that the application of tactile methods can improve the understanding of mathematical concepts for blind students. In addition, the integration of Pancasila values ??in learning has a positive impact on the development of student character, such as increasing a sense of togetherness and mutual respect. This study concludes that the tactile method based on Pancasila values ??is effective in improving the accessibility and quality of mathematics learning for blind students, as well as contributing to the development of their moral and social values. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi penerapan metode taktil dalam pembelajaran matematika yang berbasis nilai-nilai Pancasila pada siswa tunanetra. Pendekatan ini didasari oleh kebutuhan siswa tunanetra untuk mendapatkan akses pendidikan yang memadai dan bermakna, khususnya dalam mata pelajaran matematika yang sering kali dianggap sulit karena sifatnya yang abstrak dan visual. Metode taktil merupakan metode yang menggunakan bantuan benda-benda fisik dan mengutamakan kemampuan perabaan. Metode ini diimplementasikan dengan mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus di Sekolah Luar Biasa (SLB). Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi terhadap siswa dan guru yang terlibat dalam proses pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode taktil dapat meningkatkan pemahaman konsep matematika bagi siswa tunanetra. Selain itu, integrasi nilai-nilai Pancasila dalam pembelajaran memberikan dampak positif pada perkembangan karakter siswa, seperti peningkatan rasa kebersamaan dan sikap saling menghargai. Penelitian ini menyimpulkan bahwa metode taktil berbasis nilai-nilai Pancasila efektif dalam meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pembelajaran matematika bagi siswa tunanetra, serta memberikan kontribusi pada pengembangan nilai-nilai moral dan sosial mereka.