Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Psikologi

Hubungan Religusitas Dengan Kesejahteraan Psikologis Pada Lanjut Usia Indra Rajawane; Lisya Chairani
JURNAL PSIKOLOGI Vol 7, No 1 (2011): Juni 2011
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jp.v7i1.5450

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan religusitas dengan kesejahteraan psikologis pada lanjut usia. Populasi penelitian ini adalah para lanjut usia yang berada di kecamatan Tampan pekanbaru pada desember 2010. Hipotesiswi yang diajukan adalah terdapat religusitas dengan kesejahteraan psikologis. Teknik yang digunakan adalah teknik purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang dilakukan berdasarkan kriteria tertentu dengan jumlah sampel sebanyak 100 orang. Validitas skala religiusitas 0,292 sampai 0,578 dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,8883. Pada skala kesejahteraan psikologis diperoleh validitas berkisar antara 0,2777 sampai 0,530 dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,873. Berdasarkan analisis data, maka diperoleh koefisien koreklaso sebesar 0,694 (dengan nilai p= 0,000). Hasil penelitian kemudian diolah dengan menggunakan teknik korelasi product moment dari Karl Pearson. Dalam penelitian ditemukan bahwa terdapat hubungan religusitas dengan kesejahteraan psikologis pada lanjut usia.
Locus Of Control dan Resiliensi Pada Remaja Yang Orang Tuanya Bercerai Stefani Dipayanti; Lisya Chairani
JURNAL PSIKOLOGI Vol 8, No 1 (2012): Juni 2012
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jp.v8i1.179

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara locus of control dengan resiliensi pada remaja yang orang tuanya bercerai. Subjek penelitian berjumlah 60 remaja yang orang tuanya bercerai. Instrumen penelitian berbentuk skala dengan model Skala Likert. Variabel locus of control diungkap melalui 30 pernyataan yang menunjukkan arah kendali internal dan arah kendali eksternal. Variabel resiliensi diungkap melalui 70 pernyataan. Data penelitian dianalisis menggunakan teknik korelasi Product Moment. Hasil analisis data dengan menggunakan koefesien korelasi sebesar 0,455 pada taraf signifikan 0,000. Dengan demikian hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima, yaitu terdapat hubungan antara locus of control dengan resiliensi pada remaja yang orang tuanya bercerai. Artinya semakin semakin internal locus of control remaja yang memiliki orang tua yang bercerai maka semakin baik resiliensi yang dimiliki oleh remaja tersebut dan sebaliknya semakin eksternal locus of control yang dimiliki oleh remaja maka semakin buruk resiliensi yang dimiliki remaja dalam menghadapi perceraian orang tua.
Makna Kematian Orangtua Bagi Remaja (Studi Fenomenologi Pada Remaja Pasca Kematian Orangtua) Nurhidayati Nurhidayati; Lisya Chairani
JURNAL PSIKOLOGI Vol 10, No 1 (2014): Juni 2014
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jp.v10i1.1177

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna kematian orangtua bagi remaja. Subjek penelitian adalah remaja putra dan putri yang telah meninggal salah satu atau ke dua orang tuanya, berjumlah sepuluh orang. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif fenomenologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makna kematian orang tua bagi remaja adalah kehilangan. Adapun kehilangan yang dirasakan oleh remaja meliputi kehilangan sosok pemberi perhatian dan kasih sayang, kehilangan model, kehilangan sumber rasa aman, dan kehilangan teman berbagi. Remaja mengungkapkanperasaan kehilangannya dengan menangis, merasa sedih, melakukan penolakan, dan menyesal. Pasca kematian orangtua kebutuhan utama remaja adalah tersedianyafigur pengganti. Figur pengganti yang dapat berfungsi mengisi kehilangan akan menghasilkan perilaku sosial yang bertanggung jawab, membantu remaja menerima kematian orangtua sebagai takdir dan berubah menjadi pribadi yang lebih baik serta tercapainya kemandirian emosional. Sebaliknya figur pengganti yang tidak berfungsi mendorong terjadinya penyimpangan perilaku sosial dan gangguan moral pada remajayang menglami kehilangan.Kata kunci: kematian, orang tua, remaja