Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

MAQASID AL-SYARI‘AH DALAM PERSPEKTIF AL-SYATIBI Fathur Rohman
Isti`dal : Jurnal Studi Hukum Islam Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Faculty of Sharia and Law UNISNU Jepara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (742.46 KB) | DOI: 10.34001/istidal.v4i2.833

Abstract

Imam al-Shatibi adalah seorang ahli usul fiqih yang berhasil menggabungkan ide-ide maqasid-nya dengan teori usul fiqih lama. Dalam al-Muwafaqat, ia telah melakukan perubahan terhadap sistem perumusan hukum islam yang selama ini dinilai statis dan mati. Adapun teorinya yang berkaitan dengan maqasid, al-Shatibi membagi maqasid itu sendiri menjadi dua, yakni : maksud shari’ dan maksud mukallaf. Inti dari pembahasan yang panjang lebar dalam bab kedua kitabnya al-Muwafaqat tersebut adalah bahwa tujuan allah menetapkan shari’at di muka bumi ini tidak lain hanyalah untuk mendatangkan kemaslahatan bagi kehidupan manusia baik dunia maupun akhirat. Untuk itu, maka manusia harus melaksankan shari’at itu demi mendapatkan kesejahteraan di dunia dan mencapai kebahagiaan di akhirat.
EVALUASI KURIKULUM METODOLOGI PEMBELAJARAN PAI PADA PRODI PAI UNISNU JEPARA Fathur Rohman
Tarbawi : Jurnal Pendidikan Islam Vol 12, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34001/tarbawi.v12i2.510

Abstract

Learning methodology PAI at UNISNU Jepara as the one of subject for students ability to understand how to implement learning methodology in class. However, in term of substance, curriculum of the subject is considered not entirely relevant to the required competences. While,  from the balance aspect, competence which is so vast is not supported by the vast curiculum content as well.Therefore, the writer wants to evaluate the curriculum learning methodology PAI, both of substance aspect and the curiculum content. The problem of the research is focused on the study of the subtance and the content of learning methodology PAI at UNISNU Jepara, as well as the relevance of the two aspects. The research method used is a case study. The data collection is triangulation. While, the analysis used a qualitative descriptive technique with content analysis approach.The result of the research indicate that there is a discrepancy between learning methodology PAI substance and formulated standard competence. On the other hand, standard competence are not quite complete because it only includes cognitive domains. While, in this curriculum content is consist of several irrelevant materials to the subtance of the subject.Therefore, the writer tried to redesign curriculum of the subject to redefine subtance and standard competency
KONSEP PENDIDIKAN ISLAM INTEGRATIF-INTERKONEKTIF PERSPEKTIF KITAB WADHAIF AL-MUTA'ALLIM Fathur Rohman; Aan Wahyudin
Al Hikmah: Jurnal Studi Keislaman Vol. 7 No. 1 (2017): AL HIKMAH
Publisher : LPPM Institut Agama Islam Al-Hikmah Tuban

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.695 KB) | DOI: 10.36835/hjsk.v7i1.2620

Abstract

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengkaji kitab Wadhaif al-Muta'allim karya KH. Zainal Abidin Munawwir Krapyak Yogyakarta. Tujuan penelitian difokuskan untuk menggali konsep pendidikan islam integratif-interkonektif yang terdapat dalam kitab Wadhaif al-Muta'allim, baik secara eksplisit maupun implisit. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan termasuk dalam jenis penelitian pustaka. Oleh karena itu, pengumpulan data dilakukan hanya dengan dokumentasi dan wawancara. Untuk menganalisis data, metode yang digunakan adalah analisis isi. Dari penelitian ini didapatkan hasil bahwa semua ilmu, baik ilmu agama ataupun umum, menurut Wadhaif al-Muta'allim bersumber dari Allah Swt. Oleh karena itu, Wadhaif al-Muta'allim menganjurkan agar tidak mempelajari satu ilmu saja dan meninggalkan yang lain. Selain itu, Wadhaif al-Muta'allim membagi ilmu menjadi tiga jenis, yaitu ilmu agama, ilmu lisan, dan ilmu kehidupan. Ilmu agama menjadi poros utama dalam pendidikan islam dengan didukung dan ditunjang oleh ilmu lisan dan ilmu kehidupan. Dalam praktik pendidikan, ketiga ilmu tersebut harus saling bertegur sapa dan bahu membahu satu sama lain untuk mewujudkan muslim yang cendekia dan berkahlak mulia.