Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Edukasi pengolahan limbah kulit buah menjadi eco-enzim bagi masyarakat di Desa Petrus Kafiar: Education on making eco-enzimes from fruit peels in Petrus Kafiar Village Kilmaskossu, Johanis P.; Nebore, Idola D. Y.; Rumalolas, Nuryanti; Iwan, Iwan; Sirait, Silvia H. K.; Erari, Semuel S.; Tuririday, Helena T.; Yohanita, Aksamina M.; Wambrauw, Hengky L.; Pramudita, Windi; Luarwan, Jakob R.; Manihuruk, Dina L. D.; Resilay, Edelina M.; Wanaha, Falentina G.; Rumatan, Saidah; Sawor, Yohanes S.; Ayomi, Carnela; Kambu, Anastasya Y.; Sangkek, Norce T.; Dewi, Novira F. K.; Hanafi, Ririn I. A. A.; Rimosan, Muhammad F. B. R.; Apriyani, Rahma; Tagi, Fiktor; Wabia, Hosin
IGKOJEI: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 2 (2025): IGKOJEI: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46549/igkojei.v6i2.551

Abstract

ABSTRACT  Household organic waste management remains a challenge in many regions, including Petrus Kafiar Village, Manokwari Regency, West Papua Province. The main issue faced by the local community is the lack of habits and knowledge in processing organic waste into useful products. This community service program aimed to improve public awareness, knowledge, and skills through training on eco-enzyme production—an environmentally friendly and multifunctional liquid produced by fermenting organic waste. The activities included a briefing, brochure distribution, interactive discussion, and direct practice by participants guided by the service team. Evaluation was conducted using a Likert-scale questionnaire administered to 15 respondents. The results showed that 93.33% of participants became more aware of the importance of organic waste management, 89.33% felt capable of independently producing eco-enzyme, and the average usefulness score reached 89.73%, categorized as "very beneficial." This program proved effective in promoting ecological behavior through community-based empowerment.  Keywords: Community Participation; Eco-enzyme; Education; Organic Waste; Service   ABSTRAK  Pengelolaan sampah organik rumah tangga masih menjadi tantangan di berbagai wilayah, termasuk Desa Petrus Kafiar, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat. Permasalahan utama yang dihadapi masyarakat setempat adalah belum adanya kebiasaan atau pengetahuan dalam mengolah limbah organik menjadi produk yang bermanfaat. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kesadaran masyarakat melalui pelatihan pembuatan eco-enzim—cairan hasil fermentasi limbah organik yang ramah lingkungan dan multifungsi. Pelaksanaan kegiatan mencakup penyuluhan, pembagian brosur, diskusi interaktif, serta praktik langsung pembuatan eco-enzim oleh peserta dengan pendampingan tim. Evaluasi dilakukan melalui kuisioner skala Likert terhadap 15 responden. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa 93,33% peserta merasa lebih sadar akan pentingnya pengelolaan sampah organik, 89,33% merasa mampu memproduksi eco-enzim secara mandiri, dan rata-rata kebermanfaatan kegiatan mencapai 89,73% dengan kategori “sangat bermanfaat”. Kegiatan ini terbukti efektif dalam membentuk perilaku ekologis berbasis pemberdayaan masyarakat. Kata kunci: Edukasi, Eco-enzim, Limbah Organik, Partisipasi Masyarakat, Pengabdian
PELATIHAN BUDIDAYA DAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA MELALUI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KAMPUNG AYAMBORI SEBAGAI UPAYA KONSERVASI DAN PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT Iwan, Iwan; Erary, Semuel Sander; Rumalolas, Nuryanti; Pramudita, Windi; Rimosan, Muhammad Farits Bramasta Rio
Jurnal Abdi Insani Vol 12 No 10 (2025): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v12i10.3012

Abstract

Indonesia dikenal sebagai negara megabiodiversitas dengan kekayaan hayati yang luar biasa, termasuk berbagai jenis tanaman obat yang memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan dalam peningkatan kualitas kesehatan Masyarakat. Tujuan Program pengabdian ini melakukan Pelatihan Budidaya dan Pemanfaatan Tumbuhan Obat Keluarga Melalui Pemberdayaan Masyarakat Kampung Ayambori Sebagai Upaya Konservasi dan Peningkatan Kesehatan Masyarakat. Metode pelatihan terdiri dari sosialisasi, pelatihan, penerapan teknologi dan evaluasi kegiatan. Mitra sasaran yakni Warga dan PKK kampung Ayambori yang terdiri dari 15 orang. Evaluasi kegiatan ini dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada para peserta pelatihan yaitu warga kampung Ayambori  yang terdiri dari 20 butir soal. Hasil pelatihan menunjukkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan budidaya tanaman obat  keluarga. Sebelum pelatihan, data menunjukkan bahwa 75% warga tidak mengetahui tentang tanaman obat keluarga dan 90,9% belum pernah dilakukan pelatihan budidaya tanaman obat keluarga. Namun, setelah pelatihan, 83,3% peserta mampu memahami mengenai tanaman obat keluarga, 83,3 % siap membudidayakan TOGA dan 91,7% mengetahui cara membuat ramuan herbal serta 90,9% kegiatan ini sangat bermanfaat untuk peserta. Kesimpulan pengabdian ini terjadi Peningkatan pengetahuan dan keterampilan warga dalam membudidayakan dan Pemanfaatan Tumbuhan Obat Keluarga Melalui Pemberdayaan Masyarakat Kampung Ayambori Sebagai Upaya Konservasi dan Peningkatan Kesehatan Masyarakat.