Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pengaruh Pergaulan Teman Sebaya dan Dukungan Keluarga terhadap Hasil Belajar PAI di SMP IT As-Sajadah Pekanbaru Sihombing, Hanissa Wandansari; Risnawati, Risnawati; Hamdani, Fikri
AR-RUMMAN: Journal of Education and Learning Evaluation Vol 2, No 1 (2025): Juni 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/arrumman.v2i1.5055

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pergaulan teman sebaya dan dukungan keluarga terhadap hasil belajar PAI siswa di SMP IT As-Sajadah Pekanbaru. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan instrumen pengumpulan data berupa angket/kuesioner dengan skala Likert yang melibatkan 79 siswa kelas IX. Analisis regresi dipilih untuk mengidentifikasi dampak relatif masing-masing variabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pergaulan teman sebaya (0,052 0.05) dan dukungan keluarga (0,00 0.05, thitung 7,283 ttable1,668) nmempunyai pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar PAI. Sedangkan pengaruh teman sebaya dan keluarga secara simultan sebesar 41% terhadap tingkat hasil belajar PAI. Penelitian ini memberikan pemahaman baru tentang faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar PAI di sekolah Islam terpadu, khususnya peran pergaulan teman sebaya dan dukungan keluarga.  Berdasarkan hasil penelitian, disarankan agar sekolah dan keluarga dirumah berkolaborasi untuk mengembangkan program pembinaan akhlak dan karakter siswa.
Sejarah Sosial Peradaban Dinasti Aghlabiyah: Periode Kejayaan Hingga Keruntuhan Sihombing, Hanissa Wandansari; Afrizal, Afrizal; Sawaluddin, Sawaluddin
QISTINA: Jurnal Multidisiplin Indonesia Vol 4, No 1 (2025): June 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/qistina.v4i1.5958

Abstract

Artikel ini mengkaji sejarah sosial peradaban dalam perjalanan Dinasti Aghlabiyah (800-909 M) dari fase konsolidasi hingga keruntuhan di Afrika Utara. Penelitian ini berfokus pada proses pembentukan dinasti Aghlabiyah hingga keruntuhannya, serta menganalisis dinamika sosial yang terjadi selama masa berdirinya dinasti tersebut. Peneliti menerapkan pendekatan analisis sosial-historis dengan teknik pengumpulan data yang melibatkan kajian pustaka terhadap sumber-sumber sejarah yang relevan. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat Aghlabiyah terdiri dari keragaman etnis dan hierarki berlapis yang menghasilkan dinamika yang kompleks. Interaksi antara penguasa dan ulama, serta kaum elit lainnya dan kelompok etnis, sering kali diwarnai oleh ketegangan yang dapat menggerogoti kekuatan rezim dari dalam. Beberapa kebijakan yang diterapkan oleh penguasa cenderung memperburuk ketidakpuasan sosial serta meningkatkan polarisasi di masyarakat. Kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa elemen-elemen sosial internal, seperti perpecahan di kalangan elit dan ketidakpuasan yang dipicu oleh otoritas keagamaan atau kondisi sosial, memainkan peran penting dalam meningkatkan kerentanan dan pada akhirnya menyebabkan keruntuhan Dinasti Aghlabiyah di hadapan kekuatan Fatimiyah.
Analisis Komparatif Hermeneutika Filosofis Gadamer dan Dekonstruksi J. Derrida Rahayu, Fitri; Dewi, Eva; Sihombing, Hanissa Wandansari
Riwayat: Educational Journal of History and Humanities Vol 8, No 3 (2025): July, Social Studies, Educational Research and Humanities Research.
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jr.v8i3.47100

Abstract

Penelitian ini menganalisis secara komparatif dua pendekatan hermeneutika yang berpengaruh dalam filsafat kontemporer: Hermeneutika Filosofis Hans-Georg Gadamer dan Dekonstruksi Jacques Derrida. Gadamer, melalui konsep fusi cakrawala, menekankan pentingnya tradisi dan dialog dalam memahami teks dan realitas, menjembatani kesenjangan antara subjek dan objek interpretasi. Fokusnya pada pengalaman hermeneutika sebagai kebenaran yang muncul dari pertemuan dengan tradisi menawarkan landasan bagi pemahaman yang berkelanjutan dan kontekstual. Di sisi lain, Derrida dengan dekonstruksinya menantang asumsi-asumsi dasar metafisika Barat, termasuk konsep makna dan kebenaran yang stabil. Melalui pembongkaran oposisi biner dan penyingkapan jejak-jejak teks, dekonstruksi Derrida mempertanyakan kemungkinan interpretasi yang final dan utuh, menyoroti sifat aporetik dari makna. Analisis ini tidak hanya menguraikan perbedaan fundamental antara kedua pemikiran ini, tetapi juga mengeksplorasi titik-titik persinggungan dan ketegangan di antara keduanya. Meskipun Gadamer berusaha mencapai pemahaman melalui dialog dan tradisi, Derrida justru menggugat kestabilan makna dalam fondasi tradisi itu sendiri. Dalam konteks pendidikan, perbandingan ini memiliki relevansi signifikan. Hermeneutika Gadamer mendorong pendekatan pedagogis yang menghargai dialog, pemahaman kontekstual, dan keterlibatan siswa dengan tradisi pengetahuan. Sementara itu, dekonstruksi Derrida menawarkan perspektif kritis yang mendorong siswa untuk mempertanyakan otoritas, dekonstruksi narasi dominan, dan mengembangkan pemikiran yang lebih mandiri dan multidimensional terhadap teks dan realitas. Dengan demikian, penelitian ini berkontribusi pada pemahaman yang lebih kaya tentang implikasi filosofis interpretasi dalam praktik pendidikan.
Pengaruh Pergaulan Teman Sebaya dan Dukungan Keluarga terhadap Hasil Belajar PAI di SMP IT As-Sajadah Pekanbaru Sihombing, Hanissa Wandansari; Risnawati, Risnawati; Hamdani, Fikri
AR-RUMMAN: Journal of Education and Learning Evaluation Vol 2, No 1 (2025): Juni 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/arrumman.v2i1.5055

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pergaulan teman sebaya dan dukungan keluarga terhadap hasil belajar PAI siswa di SMP IT As-Sajadah Pekanbaru. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan instrumen pengumpulan data berupa angket/kuesioner dengan skala Likert yang melibatkan 79 siswa kelas IX. Analisis regresi dipilih untuk mengidentifikasi dampak relatif masing-masing variabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pergaulan teman sebaya (0,052 0.05) dan dukungan keluarga (0,00 0.05, thitung 7,283 ttable1,668) nmempunyai pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar PAI. Sedangkan pengaruh teman sebaya dan keluarga secara simultan sebesar 41% terhadap tingkat hasil belajar PAI. Penelitian ini memberikan pemahaman baru tentang faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar PAI di sekolah Islam terpadu, khususnya peran pergaulan teman sebaya dan dukungan keluarga.  Berdasarkan hasil penelitian, disarankan agar sekolah dan keluarga dirumah berkolaborasi untuk mengembangkan program pembinaan akhlak dan karakter siswa.
Sejarah Sosial Peradaban Dinasti Aghlabiyah: Periode Kejayaan Hingga Keruntuhan Sihombing, Hanissa Wandansari; Afrizal, Afrizal; Sawaluddin, Sawaluddin
QISTINA: Jurnal Multidisiplin Indonesia Vol 4, No 1 (2025): June 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/qistina.v4i1.5958

Abstract

Artikel ini mengkaji sejarah sosial peradaban dalam perjalanan Dinasti Aghlabiyah (800-909 M) dari fase konsolidasi hingga keruntuhan di Afrika Utara. Penelitian ini berfokus pada proses pembentukan dinasti Aghlabiyah hingga keruntuhannya, serta menganalisis dinamika sosial yang terjadi selama masa berdirinya dinasti tersebut. Peneliti menerapkan pendekatan analisis sosial-historis dengan teknik pengumpulan data yang melibatkan kajian pustaka terhadap sumber-sumber sejarah yang relevan. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat Aghlabiyah terdiri dari keragaman etnis dan hierarki berlapis yang menghasilkan dinamika yang kompleks. Interaksi antara penguasa dan ulama, serta kaum elit lainnya dan kelompok etnis, sering kali diwarnai oleh ketegangan yang dapat menggerogoti kekuatan rezim dari dalam. Beberapa kebijakan yang diterapkan oleh penguasa cenderung memperburuk ketidakpuasan sosial serta meningkatkan polarisasi di masyarakat. Kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa elemen-elemen sosial internal, seperti perpecahan di kalangan elit dan ketidakpuasan yang dipicu oleh otoritas keagamaan atau kondisi sosial, memainkan peran penting dalam meningkatkan kerentanan dan pada akhirnya menyebabkan keruntuhan Dinasti Aghlabiyah di hadapan kekuatan Fatimiyah.