Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PEMBERIAN AIR SUSU IBU PADA IBU BEKERJA Purnamasari, Agus
Jurnal Borneo Saintek Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : LPPM Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (390.092 KB) | DOI: 10.35334/borneo_saintek.v1i1.888

Abstract

Menyusui merupakan hak setiap ibu, termasuk ibu bekerja, dalam Konvensi Organisasi Pekerja Internasional tercantum bahwa cuti melahirkan itu selama 14 minggu dan penyediaan sarana pendukung bagi ibu menyusui di tempat kerja wajib diadakan. Undang-undang Perburuhan di Indonesia No.1 tahun 1951 memberikan cuti melahirkan selama 12 minggu dan kesempatan menyusui 2 x 30 menit dalam jam kerja. Namun ibu bekerja masih dianggap sebagai salah satu faktor penyebab tingginya angka kegagalan menyusui, padahal di negara-negara industri 45-60% tenaga kerja merupakan wanita usia produktif. Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007 menunjukkan bahwa 57% tenaga kerja di Indonesia adalah wanita. Faktor-faktor yang menghambat keberhasilan menyusui pada ibu bekerja adalah pendeknya waktu cuti kerja, kurangnya dukungan tempat kerja, pendeknya waktu istirahat saat bekerja (tidak cukup waktu untuk memerah ASI), tidak adanya ruangan untuk memerah ASI, pertentangan keinginan ibu antara mempertahankan prestasi kerja dan produksi ASI. Data keberhasilan menyusui pada ibu bekerja di Indonesia belum ada, namun dari SDKI 2007 di dapatkan data bahwa 95% balita di Indonesia pernah mendapatkan ASI, 44% bayi baru lahir mendapat ASI dalam 1 jam setelah lahir dan 62%, bayi mendapat ASI pada hari pertama namun hanya 32%, bayi yang mendapatkan ASI ekslusif sampai 6 bulan.
GAMBARAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KLINIS DALAM P4K (PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI) DI DAERAH PESISIR PANTAI AMAL LAMA TARAKAN Alfianur, Alfianur; Susanti, Susanti; Padilah, Rahmi; Purnamasari, Agus
Journal of Borneo Holistic Health Vol 1, No 2 (2018): Journal Of Borneo Holistic Health
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.576 KB) | DOI: 10.35334/borticalth.v1i2.501

Abstract

Latar Belakang: Perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi juga sangat penting untuk mencegah terjadinya keterlambatan penanganan komplikasi. Pengambilan keputusan adalah bagian yang kompleks, dipengaruhi oleh faktor individu, sosial, akses, dan sistem kesehatan. Pengakuan tepat waktu dari gejala, ketersediaan keuangan,  aksesibilitas fisik fasilitas kesehatan, dan persepsi kualitas pelayanan tentang pertimbangan  fasilitas rujukan yang diperlukan dalam membuat keputusan untuk mencari perawatan yang lebih baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh/dampak pendidikan kesehatan ibu hamil dan keluarga pada pengambilan keputusan klinis P4K (Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi)Metodologi: Penelitian ini menggunakan penelitian Deskriftif  tentang sikap ibu hamil dan keluarga mengenai Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)Hasil: Hasil analisis data Univariat  terdapat bahwa 85% Responden telah menentukan tempat bersalin, 75% telah menentukan siapa yang akan menolong persalinan, 58 % mempersiapkan transportasi, 20% telah mempersiapkan donor darah, 90% telah mempersiapkan biaya. Gambaran ini  menunjukkan bahwa masih terdapat pengambilan klinis dalam P4K yang rendah terutama dalam persiapan donor darah dan persiapan transportasi. Banyak faktor yang mempengaruhi  sikap ibu hamil dan keluarga dalam pengambilan keputusan klinis P4KKata Kunci:  P4K, Ibu Hamil
Pengaruh Akupresur Titik BL23, GV3, GV4, dan BL40 dalam Mengurangi Nyeri Punggung Bawah pada Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas Karang Rejo Kota Tarakan Robaniyah, Ulfatu; Purnamasari, Agus; Retnowati, Yuni; Farahdiba, Idha; Aryanti, Ririn; Rusmiati, Rusmiati
Jurnal Penelitian Inovatif Vol 4 No 3 (2024): JUPIN Agustus 2024
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jupin.535

Abstract

Sekitar 50-70% dari wanita hamil pada umumnya mengeluh nyeri punggung bawah yang bisa dirasakan disemua tingkat usia kehamilan tidak diatasi dapat menimbulkan komplikasi dan mempengaruhi pekerjaan ibu serta insomnia yang menyebabkan keletihan dan iritabilitas. Terapi farmakologis dapat menimbulkan komplikasi seperti depresi pernafasan pada janin maupun efek ketergantungan. Sehingga nonfarmakologis (akupresur) perlu dilakukan dengan penekanan titik pengaktif (triggerpoint) yang merangsang pengeluaran hormon endorphin serta meningkatkan suplai darah dan oksigen pada daerah yang sakit sehingga nyeri punggung bawah berkurang. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh akupresur titik BL23, GV3, GV4 dan BL40 dalam mengurangi nyeri punggung bawah pada ibu hamil trimester III. Jenis penelitian kuantitatif dengan metode quasy experimen dengan pendekatan nonequivalent control group design. Populasi dalam penelitian adalah ibu hamil trimester III dengan keluhan nyeri punggung yang berjumlah 167 orang. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 34 orang yang dipilih menggunakan tehnik purposive sampling dan dibagi menjadi kelompok kontrol dan perlakuan.  Analisa Bivariat dalam penelitian ini menggunakan uji Mann-Whitney. Hasil didapatkan p value 0,000 < 0,05 sehingga didapatkan hasil penelitian dengan kesimpulan terdapat pengaruh akupresur titik BL23, GV3, GV4 dan BL40 dalam mengurangi nyeri punggung bawah pada ibu hamil Trimester III di Puskesmas Karang Rejo. Pelayanan Komplementer akupresur titik BL23, GV3, GV4 dan BL40 dapat direkomenasikan sebagai terapi nonfarmakologi untuk mengurangi rasa nyeri punggung bawah pada ibu hamil trimester III.
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP MOTORIK KASAR PADA BAYI USIA 6 – 12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PULAU SAPI Olavianty, Fetrie; Purnamasari, Agus; Situmorang, Teresia Suminta Rotua
Jurnal Ilmiah Kebidanan Imelda Vol. 10 No. 2 (2024): Jurnal Ilmiah Kebidanan Imelda
Publisher : Program Studi S1 & DIII-Kebidanan Universitas Imelda Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52943/jikebi.v10i2.1703

Abstract

One of the procedures that is often done on babies is baby massage. Baby massage is a treatment that involves giving a gentle touch to the baby's body, either structured or unstructured. Massage carried out periodically or routinely on babies' feet, stomach, chest, hands, back and stretching movements can improve gross motor development in babies their age. The aim of the research was to determine the effect of baby massage on the motor skills of babies aged 6 - 12 months in the Sapi Island Health Center Working Area. The type of research used is Quasi Experimental, One Group Pretest-posttest design. The population in this study were all babies aged 6 – 12 months who had had their baby's development checked at the UPTD Puskesmas Pulau Sapi in 2024, totaling 15 respondents. Univariate analysis in this research used the frequency distribution of baby age, frequency distribution of gender, frequency distribution of motor development before and after baby massage. Then bivariate analysis uses the Wicoxon Sign Rank Test and before carrying out this test it is necessary to carry out a Normality test on the gross motor variable. Normality test results show sig 0.000 < 0.05, which means the data is not normally distributed, which means the Wilcoxon Sign Rank Test can be continued. The results for the Wilcoxon Sign Rank Test were 0.000, there was an influence on gross motor development before and after giving massage to babies aged 6 - 12 months. So it can be done regularly to optimize the baby's gross motor development.
Faktor - faktor yang mempengaruhi kejadian stunting pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sebengkok Purnamasari, Agus; Sabaniah, Sabaniah; Retnowati, Yuni; Yulianti, Ika
Avicenna : Journal of Health Research Vol 8, No 2 (2025): OKTOBER
Publisher : STIKES Mamba'ul 'Ulum Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36419/avicenna.v8i2.1604

Abstract

Latar belakang: Stunting merupakan perawakan pendek berdasarkan panjang atau tinggi badan menurut usia kurang dari -2 Standar Deviasi pada kurva pertumbuhan yang disebabkan kekurangan gizi kronik yang berhubungan dengan status sosioekonomi rendah, asupan nutrisi dan kesehatan ibu yang buruk, riwayat sakit berulang dan praktik pemberian makanan pada bayi dan anak yang tidak tepat. Stunting merupakan masalah gizi kronis dan menjadi salah satu masalah terpenting yang harus ditangani pemerintah di dunia maupun di Indonesia. Tujuan penelitian: Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian stunting pada balita dan mengetahui pengaruh pengetahuan, usia, pendidikan dan pekerjaan ibu terhadap kejadian stunting pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sebengkok tahun 2024. Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan analitik observasional dengan pendekatan case control, tehnik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling. Populasi sebanyak 1059 balita, sampel penelitian sebanyak 102 responden. Pengambilan sampel dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Sebengkok bulan Maret-April 2024. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat menggunakan uji Chi-Square dan analisis Multivariat menggunakan uji Regresi Logistic Berganda. Hasil: Hasil penelitian yang diperoleh ibu dengan pengetahuan baik sebanyak 57 responden dan pengetahuan kurang sebanyak 45 responden, usia ibu dengan kategori beresiko sebanyak 52 responden dan tidak beresiko sebanyak 50 responden, pendidikan ibu dengan kategori dasar sebanyak 59 responden, kategori atas 40 responden dan kategori tinggi sebanyak 3 responden. Pekerjaan ibu sebagai IRT sebanyak 94 responden dan wiraswasta 8 responden. Hasil uji statistik menggunakan Chi-Square diperoleh hasil yang berpengaruh adalah usia dengan nilai p-value = 0,003 dan pengetahuan dengan nilai p-value = 0,005 Hasil uji dengan regresi logistik berganda didapatkan 2 variabel yang berpengaruh secara signifikan yaitu usia dengan nilai OR= 0,27 dan pengetahuan dengan nilai OR=3,4. Simpulan: Variabel yang mempengaruhi kejadian stunting adalah usia dan pengetahuan sedangkan pendidikan dan pekerjaan ibu tidak berpengaruh terhadap kejadian stunting pada balita diwilayah kerja Puskesmas sebengkok tahun 2024.
Effectiveness of Prenatal Yoga in Reducing Lower Back Pain and Sciatica in Pregnant Women Syafitri, Syahrul; Yulianti, Ika; Purnamasari, Agus
Indonesian Journal of Global Health Research Vol 6 No 6 (2024): Indonesian Journal of Global Health Research
Publisher : GLOBAL HEALTH SCIENCE GROUP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/ijghr.v6i6.3715

Abstract

Pregnancy has physiological changes such as uterine enlargement, during this period the centre of gravity moves forward and this displacement causes the mother to adjust her standing position. Such posture will depend on muscle strength, weight gain, join relaxion properties, fatigue and pre-pregnancy posture. Pregnant women are projected to have a prevalence of 50% of low back pain, in the first trimester, 40% to 70% in the second trimester. And 70%-80% in the third trimester. Projections of sciatica pain with prevalence rates range from 10% to 25% (Bryndal et al., 2020). This pain can interfere with daily activities such as standing, walking, sitting and sleeping. Yoga is non-pharmacological way to treat pain, and prenatal yoga is a classic form of yoga adapted to the physical needs of pregnant women. A useful method to reduce pregnancy pain and speed up labor during the third trimester. Yoga is also included in non-pharmacological complementary therapies that relieve pain. The purpose pf this study was determined the effectiveness of prenatal yoga in reducing low back pain and sciatica in third trimester pregnant women in the area of Karang Rejo Public Health Centre. The research method was a quasi-experiment with one group type and interrupted time series design. The sample of this study was 27 respondents, frequency intervention 2 times a week for 2 weeks. The tool used in data collection was a numeric scale observation sheet. The result of this study found of difference in pain before and after doing yoga viewed from the results of paired t-test with p-value=0.000 with an average difference of 5.41. there was an effectiveness felt by pregnant women before and after yoga, with the effectiveness value of 55%. Therefore, the benefits of yoga as complementary therapy can be felt by pregnant women in the health facility.
Cuci Tangan Pakai Sabun Sebagai Upaya Gerakan Perilaku Hidup Sehat Situmorang, Teresia Suminta Rotua; Johan, Reza Bintangdari; Permatasari, Annisa Eka; Purnamasari, Agus
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol. 5 No. 3 (2023): Vol. 5 No. 3 Desember 2023
Publisher : Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidipuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/jpma.v5i3.1232

Abstract

Kebersihan tangan merupakan bagian yang penting dalam menekan dan mengurangi penyebaran penyakit menular. Program kegiatan kepada masyarakat ini merupakan kegiatan yang dilaksanakan bersama antara dosen dengan mahasiswa S1 Kebidanan Universitas Borneo Tarakan. Tujuan kegiatan ini adalah untuk membantu masyarakat khususnya anak Panti Asuhan Berkah Ar-Rahim Ibu, agar lebih menyadari pentingnya menjaga perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan menerapkan cuci tangan pakai sabun. Kegiatan ini melibatkan semua anak Panti Asuhan yang berusia 7-15 tahun yang berjumlah 25 orang. Ada tiga tahapan kegiatan pengabdian masyarakat yaitu persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Setelah diberikan health education evaluasi dilakukan dengan memberikan kuesioner post-test kepada responden yang sama dan diperoleh hasil setelah diberikan health education responden memahami tentang cuci tangan yang baik dan benar sebagai upaya gerakan hidup bersih dan sehat.