Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Peningkatan Kasus Kanker : Kontribusi Human Papilloma Virus (HPV) dan Gaya Hidup Qurrotaayun, Syifa Fitriana; Lestari, Dian Mardiana; Fitrianto, Rasyad; Simanjuntak, Syahlom Demartc; Ariyanto, Januar
GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh Vol. 4 No. 3 (2025): GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh - Juni 2025
Publisher : Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jkkmm.v4i3.22021

Abstract

Kanker Serviks masih menjadi masalah kesehatan utama yang mengalami peningkatan baik di Indonesia maupun secara global, berdasarkan data kemenkes pada tahun 2022 kanker serviks berada pada urutan kedua setelah kanker payudara. Kanker serviks adalah penyakit yang terjadi pada perempuan, dimana pada umumnya terjadi di negara berpenghasilan sedang atau menengah, mengingat pencegahan, deteksi dini, dan pengobatan yang sulit didapatkan di negara tersebut. Kanker serviks diprediksikan akan meningkat pada tahun 2050 menurut data Global Burden of Cancer (Globocan), namun penelitian terkait peningkatan kanker serviks dan penyebabnya masih sangat terbatas, oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk menganalisis terkait peningkatan kanker serviks di tahun 2050 dan faktor penyebabnya. Metode penelitian ini menggunakan literature review dengan pendekatan PICO. Artikel yang digunakan yaitu dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Pencarian literatur dilakukan melalui database nasional dan internasional, menggunakan kata kunci dengan operator Boolean “AND” dan “OR” seperti (“Human Papillomavirus” OR “HPV”) AND (“lifestyle factors” OR “behavioral risk factors”) AND (“cervical cancer”) serta (“cervical cancer”) AND (“projection” OR “2050”). Hasil dari penelitian ini adalah adanya keterkaitan yang sangat kuat antara Human Papilloma Virus dan Gaya Hidup terhadap peningkatan kasus kanker, terutama untuk orang-orang yang terkena HPV tipe 16 atau 18, dan akan lebih berisiko untuk orang yang berhubungan seksual di usia muda atau melakukan hubungan seksual lebih dari 1 pasangan. Jadi, kemungkinan kasus kanker serviks ini akan meningkat di tahun 2050 itu benar, karena faktor yang mempengaruhi peningkatan kasus ini bukan hanya dari segi faktor gaya hidup yang tidak sehat saja, tetapi juga dari faktor infeksi human papilloma virus tipe 16 atau 18 yang sekarang meningkat.
MENGHADAPI PLAGIARISME : MENJAGA KEJUJURAN AKADEMIK DALAM PENELITIAN KESEHATAN DI ERA DIGITAL Pasaribu, Christiani; Nurmaliza, Mazaya Raini; Azizah, Nazhifa Nurul; Panggayuh, Prananta Hadi; Fitrianto, Rasyad; Wasir, Riswandy
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 4 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i4.37829

Abstract

Dalam penelitian, pemahaman tentang etika atau norma sangatlah penting sebagai pedoman moral. Namun seringkali muncul isu yang bertentangan dengan hal ini, seperti plagiarisme. Plagiarisme adalah sebuah kejadian yang sering terjadi di kalangan akademis, mahasiswa, dosen bahkan guru besar. Di indonesia sendiri terdapat kasus plagiarisme melibatkan dosen yang menggunakan skripsi mahasiswa untuk dijadikan penelitiannya tanpa mencantumkan nama mahasiswa tersebut. Isu plagiarisme sendiri masuk dalam ranah Kode Etik Akademik atau ketidakjujuran akademis. Dalam penelitian kesehatan, plagiarisme dapat merugikan yang berdampak pada pasien dikarenakan menghasilkan keputusan atau kesimpulan klinis yang salah. Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi dampak plagiarisme dalam penelitian kesehatan, mengidentifikasi faktor penyebab, serta menawarkan strategi mitigasi berbasis literasi digital, teknologi deteksi, dan penegakan etika akademik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif melalui studi literatur, untuk menggambarkan hasil temuan dari berbagai sumber yang diharapkan dapat memberikan rekomendasi praktis dalam menciptakan ekosistem akademik yang berintegritas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kasus plagiarisme di Indonesia menunjukkan tren peningkatan dari tahun 2008 hingga 2017. Plagiarisme memberikan dampak yang signifikan terhadap penelitian kesehatan seperti, berdampak kepada kualitas penelitian, peneliti dan institusi, praktik klinis serta pasien. Maka dari itu pencegahan plagiarisme dapat dilakukan dengan meningkatkan kemampuan menulis, melakukan parafrase, pencantuman sitasi dan sumber referensi. Selain itu juga diperlukan kolaborasi erat antara individu, institusi, dan pemerintah untuk mendukung perkembangan ilmu pengetahuan secara etis.