Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

IMPACT OF ULTRA-PROCESSED FOOD CONSUMPTION ON THE RISK OF OBESITY IN THE PRODUCTIVE AGE GROUP - LITERATURE REVIEW Azzahra, Salsabila; Rachman, Helwa; Krismawanti, Agisna Rafa; Nurul Azizah, Nazhifa; Pasaribu, Christiani; Ariyanto, Januar
HEARTY Vol 13 No 5 (2025): OKTOBER
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/hearty.v13i5.20459

Abstract

Consumption of UPFs continues to increase with the development of the food industry and urbanization. UPFs are high in calories, fat, sugar, additives, and low in nutrients. Excessive intake of these foods leads to an energy surplus in the body, which can trigger fat accumulation and increase the risk of obesity. This study aims to examine the relationship between UPF consumption and the risk of obesity in productive-age Indonesians. This study employed a qualitative method through a literature review, analyzing scientific articles related to UPF and obesity in productive age groups from 2020 to 2025. The literature was searched online, selected based on inclusion criteria, and analyzed descriptively and qualitatively using a thematic approach. The study results show that most studies found a significant association between UPF consumption and an increased risk of obesity. Factors contributing to high consumption of ultra-processed foods among those of productive age include easy access, attractive packaging, delicious taste, low price, and convenient preparation. Psychological factors such as the reward system and dopamine play a role in regulating eating behavior and may encourage UPF consumption. High consumption of UPF is a major risk factor for obesity in the productive age group. Nutrition education, regulation of UPF product promotion, strengthening of labeling policies, and increased access to healthy foods are needed to reduce UPF consumption and reduce the prevalence of obesity in the productive age group.
MENGHADAPI PLAGIARISME : MENJAGA KEJUJURAN AKADEMIK DALAM PENELITIAN KESEHATAN DI ERA DIGITAL Pasaribu, Christiani; Nurmaliza, Mazaya Raini; Azizah, Nazhifa Nurul; Panggayuh, Prananta Hadi; Fitrianto, Rasyad; Wasir, Riswandy
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 4 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i4.37829

Abstract

Dalam penelitian, pemahaman tentang etika atau norma sangatlah penting sebagai pedoman moral. Namun seringkali muncul isu yang bertentangan dengan hal ini, seperti plagiarisme. Plagiarisme adalah sebuah kejadian yang sering terjadi di kalangan akademis, mahasiswa, dosen bahkan guru besar. Di indonesia sendiri terdapat kasus plagiarisme melibatkan dosen yang menggunakan skripsi mahasiswa untuk dijadikan penelitiannya tanpa mencantumkan nama mahasiswa tersebut. Isu plagiarisme sendiri masuk dalam ranah Kode Etik Akademik atau ketidakjujuran akademis. Dalam penelitian kesehatan, plagiarisme dapat merugikan yang berdampak pada pasien dikarenakan menghasilkan keputusan atau kesimpulan klinis yang salah. Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi dampak plagiarisme dalam penelitian kesehatan, mengidentifikasi faktor penyebab, serta menawarkan strategi mitigasi berbasis literasi digital, teknologi deteksi, dan penegakan etika akademik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif melalui studi literatur, untuk menggambarkan hasil temuan dari berbagai sumber yang diharapkan dapat memberikan rekomendasi praktis dalam menciptakan ekosistem akademik yang berintegritas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kasus plagiarisme di Indonesia menunjukkan tren peningkatan dari tahun 2008 hingga 2017. Plagiarisme memberikan dampak yang signifikan terhadap penelitian kesehatan seperti, berdampak kepada kualitas penelitian, peneliti dan institusi, praktik klinis serta pasien. Maka dari itu pencegahan plagiarisme dapat dilakukan dengan meningkatkan kemampuan menulis, melakukan parafrase, pencantuman sitasi dan sumber referensi. Selain itu juga diperlukan kolaborasi erat antara individu, institusi, dan pemerintah untuk mendukung perkembangan ilmu pengetahuan secara etis.