Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengaruh Musik Religi terhadap Tingkat Stres pada Pasien Preoperasi Sectio Caesarea di RSUD dr. Tjitrowardojo Purworejo Fikri Al Mufid Mutakin; Muhaji Muhaji; Ellyda Septiani Pramita
Quantum Wellness : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 2 No. 2 (2025): Juni : Quantum Wellness : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Lembaga Pengembangan Kinerja Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62383/quwell.v2i2.1943

Abstract

Sectio caesarea is one of the surgical delivery methods performed when normal delivery is not possible. Although this procedure is considered safe, prospective patients often experience high stress due to fear of surgery, interventions such as religious music therapy that have spiritual value can calm emotions. This study aims to determine the effect of religious music therapy on stress levels in pre-section caesarean patients at RSUD dr. Tjitrowardojo Purworejo. This study used a quasi-experimental design with a non-randomized control group pretest-posttest design approach. The study sample was 30 patients who were divided into two groups, namely 15 people as the intervention group and 15 people as the control group. The research instruments were music therapy and stress level questionnaires. To analyze the data, the Wilcoxon Signed Rank Test and the Mann-Whitney Test were used.. The results showed a significant decrease in patient stress levels after listening to religious music. The average stress score before the intervention was higher than after the intervention, and the statistical test showed a p value <0.05, which means that religious music therapy has a significant effect on reducing stress. Religious music therapy can reduce stress levels in pre-cesarean section patients. This intervention can be used as part of anesthesia maintenance to improve patient comfort and mental readiness before surgery.
HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN SIKAP KESIAPSIAGAAN TENAGA KESEHATAN DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI DI RSUD ANUTAPURA PALU Wafiq Azizah M. Sanua; Ellyda Septiani Pramita; Vita Purnamasari
JHN: Journal of Health and Nursing Vol. 3 No. 1 (2025): JHN: Journal of Health and Nursing
Publisher : ASIAN PUBLISHER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58738/jhn.v3i1.686

Abstract

Gempa bumi merupakan ancaman serius yang dapat berdampak besar pada masyarakat, termasuk sektor kesehatan. Salah satu faktor penting dalam menghadapi bencana gempa bumi adalah sikap kesiapsiagaan tenaga kesehatan yang dipengaruhi oleh keyakinan diri (self efficacy). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self efficacy dengan sikap kesiapsiagaan tenaga kesehatan dalam menghadapi bencana gempa bumi di RSUD Anutapura Palu. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling, berjumlah 42 responden. Instrumen penelitian berupa kuesioner untuk mengukur tingkat self efficacy dan sikap kesiapsiagaan. Analisis data menggunakan spearman rank. Penelitian ini menunjukan mayoritas responden memiliki self efficacy dalam kategori cukup (76,2%) dan kesiapsiagaan dalam kategori baik (93,2%). Uji korelasi menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara self efficacy dan sikap kesiapsiagaan (p = 0,001) dengan kekuatan hubungan sedang (r = 0,488).
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PENYAKIT MENULAR DENGAN PENERAPAN KEWASPADAAN STANDAR PADA MAHASISWA PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI DI RUANG OPERASI Intania Kusuma Wardhani; Ellyda Septiani Pramita; Vita Purnamasari
JHN: Journal of Health and Nursing Vol. 3 No. 1 (2025): JHN: Journal of Health and Nursing
Publisher : ASIAN PUBLISHER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58738/jhn.v3i1.694

Abstract

Penyakit menular merupakan salah satu tantangan serius dalam dunia kesehatan, khususnya di ruang operasi yang memiliki risiko tinggi terhadap penularan infeksi. Mahasiswa praktik klinik keperawatan anestesiologi yang bertugas di ruang operasi harus memiliki pengetahuan yang memadai guna menerapkan kewaspadaan standar secara tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan tentang penyakit menular dengan penerapan kewaspadaan standar. Penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Sampel terdiri dari 61 mahasiswa semester 5 Program Studi Keperawatan Anestesiologi Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta yang dipilih menggunakan teknik proportional random sampling. Analisis data dilakukan menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki tingkat pengetahuan yang baik (80,3%) dan penerapan kewaspadaan standar yang tinggi (73,8%). Hasil uji chi-square menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan penerapan kewaspadaan standar (χ² = 22,367; p = 0,000). Dapat disimpulkan bahwa pengetahuan yang baik berperan penting dalam penerapan kewaspadaan standar oleh mahasiswa. Oleh karena itu, peningkatan pendidikan dan pelatihan secara rutin melalui kurikulum dan praktik klinik sangat diperlukan.
HUBUNGAN JENIS PEMBEDAHAN DENGAN KEJADIAN POST ANESTHETIC SHIVERING (PAS) PASCA SPINAL ANESTESI DI RUANG RECOVERY ROOM IBS RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL Nadila Huriyati; Anita Setyowati; Ellyda Septiani Pramita
JHN: Journal of Health and Nursing Vol. 3 No. 1 (2025): JHN: Journal of Health and Nursing
Publisher : ASIAN PUBLISHER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58738/jhn.v3i1.734

Abstract

Post Anesthetic Shivering (PAS) merupakan salah satu komplikasi umum pasca anestesi, khususnya spinal anestesi, yang dapat menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen, ketidaknyamanan, bahkan gangguan pada penyembuhan luka pasca operasi. Beberapa faktor diduga berperan dalam terjadinya PAS, salah satunya adalah jenis pembedahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara jenis pembedahan dengan kejadian Post Anesthetic Shivering (PAS) pasca spinal anestesi di ruang recovery room RSU PKU Muhammadiyah Bantul. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain deskriptif korelasional dan metode cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 55 responden yang diambil dengan teknik consecutive sampling. Data dikumpulkan melalui observasi langsung menggunakan lembar observasi jenis pembedahan dan derajat shivering berdasarkan skala Crossley and Mahajan. Analisis data menggunakan uji korelasi Spearman Rank. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengalami shivering derajat 1 (34,5%) dan derajat 2 (32,7%). Terdapat kecenderungan peningkatan derajat shivering seiring bertambahnya berat jenis pembedahan. Hasil uji Spearman Rank menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara jenis pembedahan dan kejadian PAS dengan nilai p = 0,000 dan koefisien korelasi r = 0,649. Terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara jenis pembedahan dengan kejadian Post Anesthetic Shivering pasca spinal anestesi. Semakin berat jenis pembedahan, semakin tinggi pula derajat PAS yang terjadi. Hasil ini dapat menjadi acuan bagi tenaga kesehatan untuk melakukan pencegahan shivering pada pasien dengan risiko tinggi.