Diabetes Mellitus (DM) adalah salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan global yang mengalami peningkatan angka kesakitan dan kematian tertinggi di dunia termasuk di Indonesia. Penatalaksanaan terapi pada pasien dengan DM tipe 1 menggunakan insulin merupakan pilihan utama, sedangkan indikasi untuk obat diabetes oral terutama ditujukan untuk mengobati pasien dengan DM tipe 2 yang tidak dapat dikendalikan dengan mengatur asupan energi, karbohidrat, dan olahraga Terapi insulin adalah salah satu pilihan tambahan pada pasien DM tipe 2 jika langkah pertama pengobatan yang menggabungkan kebiasaan gaya hidup dan obat diabetes oral tidak mencapai target HbA1c yang diinginkan Berbagai jenis kombinasi obat antidiabetes yang diberikan kepada pasien, antara lain kombinasi 2 obat antidiabetes oral, kombinasi insulin dengan 1 obat antidiabetes oral, kombinasi insulin dengan 2 obat antidiabetes oral atau bahkan kombinasi 2 jenis insulin dengan antidiabetes oral. Penelitian ini akan memberikan informasi menyeluruh mengenai efektivitas biaya antidiabetes baik oral maupun insulin terhadap luaran klinis Gula Darah Sewaktu (GDS) yang diamati selama tiga bulan terapi pada pasien diabetes rawat jalan di suatu rumah sakit umum di Jakarta Selatan. Diperoleh hasil terapi kombinasi Acarbose+Gliquidone dengan nilai REB yang baik yaitu Rp 6.027,06 disusul dengan terapi Levemir pen+Acarbose+Glibenklamid+Metformin dan Novorapid pen+Gliquidone masing-masing sebesar Rp 12.532,14 dan Rp 12.638,28. Nilai RIEB terapi kombinasi Acarbose+Metformin+Gliquidone perlu menambahkan biaya sebesar Rp 905,82 per peningkatan efektivitas.