Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

EDUKASI MASYARAKAT TENTANG PENGOBATAN TRADISIONAL SANGKAL PUTUNG DALAM PENANGANAN PATAH TULANG DI JEMAAT GEREJA HERMON HOLLO HIM, SENTANI, KABUPATEN JAYAPURA Rante, Indra Harianto; Labobar, Maryam Kathrien; Astawa, Gregorius Enrico; Hau Mahu, Grace Fitriani Primasari; Rumboirusi, Ricky Lazarus; Setyarini, Kaidah L.; Arwam, Fraymun
Jurnal Media Tropika Vol 4 No 2 (2024): Jurnal Media Tropika
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/mediatropika.v4i2.18531

Abstract

Fractures are conditions where the continuity of bones, cartilage, or growth plates is lost due to trauma or non-trauma. Proper initial management can reduce the risk of disability caused by fractures. Delays in treatment can lead to disability. Several factors, such as community beliefs in traditional medicine, play a role. This activity aims to educate the community about the role of traditional “Sangkal Putung” treatment in fracture management. This seminar was held for the Hermon Hollo Him Church congregation in Sentani, Jayapura Regency. The methods used in this activity included lectures and interactive discussions. The seminar results showed that it successfully improved the congregation's understanding of the appropriate treatment options for fractures. It was concluded that this education is essential to help the community choose the optimal treatment methods for fracture cases.
Prevent Diseases Before It's Too Late: Early Detection of Non-Communicable Diseases with Carotis Ultrasound at Hermon Hollo Him Church, Sentani, Jayapura Regency Labobar, Maryam Kathrien; Astawa, Gregorius Adista Enrico; Setyarini, Kaida Irma; Rumboirusi, Ricky Lazarus; Mahu, Grace Fitriani Primasari Hau; Rante, Indra Harianto; Korwa, Irjani
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bestari Vol. 3 No. 12 (2024): December 2024
Publisher : PT FORMOSA CENDEKIA GLOBAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55927/jpmb.v3i12.12740

Abstract

Deaths from non-communicable diseases (NCDs) in the world of 17.9 million people per year are caused by cardiovascular diseases, followed by cancer, chronic respiratory diseases and diabetes mellitus with complications. In Indonesia, deaths due to NCDs reach 73% based on the World Health Organization Non Communicable Diseases Progress Monitor 2020. Therefore, this service aims to screen for non-communicable diseases through blood tests and carotid artery ultrasound which is useful for early detection of stroke and heart disease in church members, which are communities with different backgrounds. The methods used are blood tests and ultrasound of the carotid artery. The results of the examination showed that some residents were at risk of non-communicable diseases, hypertension, stroke, coronary heart disease.
Analisis Tingkat Pemahaman Mahasiswa Kedokteran terhadap Materi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN): Studi Kasus di Universitas Cenderawasih Purnamasari, Try; Mahu, Grace Fitriana Primatasari Hau; Setyarini, Kaida Irma; Labobar, Maryam Kathrien; Rumboirusi, Ricky Lazarus; Liufeto, Koherista G
Jurnal Penelitian Inovatif Vol 5 No 2 (2025): JUPIN Mei 2025
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jupin.1426

Abstract

Fakultas Kedokteran Universitas Cenderawasih memperbarui kurikulumnya pada tahun 2022 dengan memperkenalkan mata kuliah baru yaitu Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang sejalan dengan Standar Kompetensi Nasional Dokter (SKDI) Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis variabilitas pemahaman mahasiswa kedokteran terhadap materi JKN Program Sarjana Kedokteran. Penelitian ini menggunakan metode cross-sectional yang melibatkan mahasiswa kedokteran semester empat. Data dikumpulkan melalui kuesioner terstruktur dan dianalisis menggunakan statistik deskriptif. Hasil Penelitian menunjukkan pemahaman konsep JKN tergolong sedang, dimana 46,5% responden memberikan nilai tertinggi pada pertanyaan konseptual. Namun, hanya 7% yang memiliki pemahaman yang baik mengenai manfaat dan cakupan JKN. Pengalaman praktik JKN lebih baik, dimana 67,6% mendapat nilai tinggi pada pertanyaan terkait penggunaan. Dapat di tarik kesimpulan bahwa mahasiswa kedokteran memiliki pemahaman moderat tentang JKN, terutama konsep dan aspek praktisnya, namun perlu perbaikan dalam pemahaman manfaat dan ruang lingkupnya. Temuan ini menggarisbawahi perlunya strategi pendidikan dengan penambahan mata kuliah JKN yang tepat sasaran dan kolaborasi dengan lembaga JKN.
Deteksi Dini dan Edukasi Penyakit Tidak Menular pada Lansia di Panti Bina Lansia Sentani, Kabupaten Jayapura Setyarini, Kaida Irma; Sitanggang, Prysta Aderlia; Labobran, Maryam Khrien; Salakay, Elisa Nugraha Haryadi; Mahu, Grace Fitriana Primatasari Hau; Hawryanto, Yogi
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 5 No 5 (2025): JAMSI - September 2025
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.2109

Abstract

Penyakit tidak menular (PTM) merupakan masalah kesehatan dunia dan Indonesia yang menyebabkan morbiditas dan mortalitas bagi pasien. Dampak dari penyakit tidak menular dapat mematikan, tercatat data sebelumnya menerangkan bahwa kematian yang disebabkan penyakit tidak menular 35% diantaranya karena penyakit jantung dan pembuluh darah, 12% oleh penyakit kanker, 6% oleh penyakit pernafasan kronis, 6% karena diabetes, dan 15% disebabkan oleh PTM lainnya. Kelompok masyarakat rentan mengalami penyakit tidak menular, terutama yang berkaitan dengan kondisi gangguan metabolik maupun akibat penyakit degeneratif adalah Lansia (Orang Lanjut Usia). Penyakit tidak menular dapat menyebabkan morbiditas bahkan mortalitas bagi Lansia apabila tidak dilakukan pengobatan segera. Oleh karena itu, pengabdi ingin melakukan upaya pencegahan penyakit tidak menular melalui anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan darah dan konsultasi dokter. Hasil pemeriksaan kepada 30 orang responden menunjukkan hipertensi lebih banyak pada Usia >70 tahun yakni 12 orang (80%) dari total 15 orang yang mengalami hipertensi. Hasil Hiperglikemi menunjukkan jumlah yang sama yakni 2 orang (50%) dari total 5 orang. Dan yang mengalami hiperuresemia 11 orang. Hasil ini menunjukkan adanya masalah Kesehatan dan perlu penanganan lanjut pada lansia tersebut. Pemeriksaan kesehatan pada lansia perlu dilakukan secara berkala.