Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Penyusunan E-Text Literacy Assessment Berbantuan Facilitating Reading Aloud oleh Guru Upaya Peningkatan Nilai Rapor Pendidikan Panca Dewi Purwati; Aldina Eka Andriani; Dewi Nilam Tyas; Muh. Badrus Siroj; Nur Ummi Afifah; Radita Hasanah; Nafisa Alfazuri
Joong-Ki : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 3: Mei 2025
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/joongki.v4i3.9321

Abstract

Pengabdian Masyarakat ini dilatarbelakangi oleh nilai literasi dalam rapor pendidikan SD di Gugus Dwarawati Kota Semarang mengalami penurunan. Diprediksi penyebab utamanya adalah minat baca rendah dan kerawanan membaca. Guru sebagai evaluator perlu ditingkatkan pengetahuan tentang instrumen asesmen literasi digital melalui pelatihan penyusunan e-text literacy assessment berbantuan facilitating reading aloud, selanjutnya disebut penyusunan asesmen literasi digital berbantuan suara. Instrumen ini menggunakan aplikasi google drive dan google formulir, agar siswa rawan membaca dapat memanfaatkan suara yang disematkan dalam setiap soal yang ditampilkan dengan menarik. Ada dua tujuan dalam pengabdian ini: 1) mendeskripsikan pelaksanaan pengabdian, dan 2) mendeskripsikan peningkatan kemampuan peserta pelatihan dalam menyusun asesmen literasi digital berbantuan suara dan selanjutnya menerapkannya pada siswa kelas IV. Metode peer tutoring tipe class wide peer tutoring (CWPT) sejalan dengan tujuan yang akan dicapai dalam pengabdian ini. Prapelatihan dilakukan identifikasi jumlah siswa rawan membaca untuk diberikan penanganan melalui literasi dasar berbantuan buku leveling Pelita, Petualangan Literasi Terbaik Siswa. Pelatihan dilakukan dengan menerapkan model project based learning (PjBL) yang berlangsung secara daring dan luring. Asesmen yang baik untuk semua siswa, termasuk siswa yang rawan membaca perlu dibuat jadwal pelaksanaannya, hingga penyajian produk asesmen tersebut. Berdasarkan hasil pelatihan diperoleh peningkatan kemampuan peserta pelatihan sebesar 34,52(dari 43, 98menjadi 78,50). Produk pelatihan berupa asesmen literasi digital berbantuan suara selanjutnya dikemas menjadi Asesmen Kompetensi (AKM) Kelas. Instrumen tersebut diujicobakan keefektifannya pada siswa kelas masing-masing, khususnya kelas IV. Hasil uji keefektifan penerapan asesmen digital tersebut menandakan tingkat keterampilan peserta pelatihan. Dapat disimpulkan bahwa pelatihan penyusunan e -text literacy assessment berbantuan facilitating reading aloud di Gugus Dwarawati Kota Semarang efektif untuk meningkatkan kemampuan guru menyusun asesmen digital berbantuan suara dan diprediksi dapat meningkatkan nilai rapor pendidikan, khususnya capaian kemampuan literasi membaca, pada siswa kelas V pada pelaksanaan ANBK jenjang sekolah dasar di jenjang Gugus Dwarawati Kota Semarang tahun 2026.
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Guru: Berlatih Mendesain Asesmen Kompetensi Minimum Kelas Berbantuan Suara untuk Siswa SD Panca Dewi Purwati; Aldina Eka Andriani; Dewi Nilam Tyas; Muh. Badrus Siroj; Nur Ummi Afifah; Anita Yuniarti Nurjannah; Semiyem Semiyem
ABDIMAS TERAPAN : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Terapan Vol. 3 No. 1 (2025): Juni: ABDIMAS TERAPAN: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Terapan
Publisher : Politeknik Kampar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59061/abdimasterapan.v3i1.999

Abstract

The reading literacy performance of elementary students in the Dwarawati Cluster, Semarang City, showed a decline in 2024, despite the national literacy achievement at the elementary level being categorized as good. This decline is suspected to be caused by the presence of upper-grade students categorized as at risk readers those who are not fluent or unable to read. This situation highlights the need to improve teachers’ competence in developing assessment instruments that accommodate students' needs, particularly in the form of digital literacy assessments with voice assistance (e-text literacy assessments using facilitating reading aloud). This community service program aims to: (1) describe reading risk issues among upper-grade students, (2) analyze the literacy scores from the educational report of the schools in the Dwarawati Cluster, and (3) identify the training needs and steps required to equip teachers in designing voice-assisted digital assessments. The training was implemented through Project-Based Learning and Classwide Peer Tutoring (CWPT) models, involving pre-training sessions, offline and online workshops, demonstrations, mentoring, and product trials with fourth-grade students. The training improved teachers’ knowledge and ability to design digital literacy assessments. The resulting assessment product, known as “AKM Kelas,” was tested with students, including those at risk of reading difficulties, and was proven effective in supporting text comprehension. The novelty of this program lies in the integration of voice into digital literacy assessments, directly designed by teachers through a locally relevant project-based approach. Moreover, the training served as a form of Continuous Professional Development (CPD), enhancing teachers’ professionalism while simultaneously addressing students’ literacy challenges. In conclusion, this training program contributed significantly to both teacher competence and students’ literacy outcomes at the elementary level.
Penyusunan E-Literacy Assessment Berbantuan Facilitating Reading Aloud: Intervensi terhadap Rendahnya Nilai Rapor Pendidikan dan Kerawanan Membaca Panca Dewi Purwati; Aldina Eka Andriani; Dewi Nilam Tyas; Muh. Badrus Siroj; Nur Ummi Afifah; Anita Nurjannah; Semiyem
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 5 No. 1 (2025): Mewujudkan Perguruan Tinggi Berdampak Melalui Integrasi Program Pengabdian dan
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kompetensi literasi pada nilai rapor SD dan kerawanan membaca kelas tinggi masih menjadi masalah mendasar dalam pembelajaran di sekolah dasar. Fakta ini menghambat pemahaman siswa terhadap teks, yang berimbas pada rendahnya keterampilan berliterasi sehingga berdampak padarendahnya capaian nilai rapor kompetensi literasi membaca di sekolah hingga nasional. Berdasarkan data Rapor Pendidikan 2024 dan identifikasi guru di Gugus Dwarawati, sebanyak 7,06% siswa kelas atas terindikasi rawan membaca. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kondisi kerawanan membaca dan mengatasi masalah tersebut dengan memberikan pelatihan menyusun e-literasi assessment berbantuan facilitating reading alod. Guru Gugus Dwarawati dilatih menyusun, mereview, dan mengimplementasikan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) Kelas berbantuan suara sebagai solusi asesmen formatif yang adaptif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui dokumentasi, observasi, dan wawancara informal. Produk asesmen dirancang dalam bentuk digital (Google Form) yang dilengkapi fitur audio (reading aloud) untuk memberikan akses kepada siswa yang mengalami hambatan membaca. Hasil penelitian menunjukkan bahwa asesmen ini mampu meningkatkan pemahaman siswa terhadap teks, memperkuat keterlibatan belajar, serta menjadi alat identifikasi dini yang efektif. Guru juga menunjukkan refleksi pedagogis dan peningkatan kompetensi dalam menyusun instrumen asesmen yang kontekstual dan inklusif. Kebaruan penelitian ini terletak pada integrasi stimulus auditif dalam AKM Kelas yang dirancang dan diujicobakan oleh guru, sehingga mampu menjembatani kebutuhan literasi siswa dalam konteks kelas nyata. Simpulan dari penelitian ini menegaskan bahwa AKM Kelas berbantuan suara dapat menjadi model asesmen formatif yang inklusif, aplikatif, dan potensial untuk direplikasi secara luas dalam program penguatan literasi dasar.
KURIKULUM RESPONSIF: MEMFASILITASI KERAGAMAN PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI NUR UMMI AFIFAH; Nuhyal Ulia
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol. 10 No. 02 (2025): Volume 10 No. 02 Juni 2025 In Build
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/jp.v10i02.24414

Abstract

Implementing a responsive curriculum in elementary schools is increasingly important in facing the growing diversity of students. This article aims to explore how a differentiated learning approach can facilitate such diversity, as well as improve students' learning experiences. The method used is Systematic Literature Review (SLR) to collect and analyze the latest research regarding the application of differentiated learning in the context of a responsive curriculum. The research results show that differentiated learning allows teachers to adapt teaching methods to the unique characteristics of each learner, thereby encouraging student engagement and motivation. Apart from that, this approach also contributes to the development of social and emotional skills, as well as students' creativity. Differentiated learning gives students choice in how they learn, which increases their sense of ownership in the educational process. This research also identified various challenges faced by teachers in implementing this approach, such as the need for adequate training and resources. The conclusion of this research confirms that implementing a responsive curriculum through differentiated learning not only meets students' academic needs, but also supports the holistic development of individual character and potential. This strategy is a strategic step in realizing inclusive and high-quality education at the elementary school level, which prepares students to face challenges in a diverse society.