Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

The Influence of Digital Literacy, Self-Efficacy, and Social Environment on the Intention to Become an Entrepreneur among Gen-Z in Coastal Areas Robbani, Mochammad Burhanuddin; Muzdalifah, Laily; Larassaty, Ayu Lucy; Sholikhah, Afifatus
Journal of Educational Management Research Vol. 4 No. 2 (2025)
Publisher : Al-Qalam Institue

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61987/jemr.v4i2.934

Abstract

This study aims to analyze the influence of digital literacy, self-efficacy, and the social environment on the entrepreneurial intentions of Generation Z in coastal areas. Using a quantitative approach with random sampling, this research involved Generation Z respondents from coastal regions. Data were collected through online questionnaires and analyzed using SPSS to examine the relationships between the variables. The findings indicate that digital literacy has a significant positive effect on entrepreneurial intention, suggesting that a better understanding of digital tools and business trends in the digital era opens opportunities for entrepreneurship among coastal youth. Furthermore, self-efficacy was found to significantly enhance entrepreneurial intention, with higher self-confidence fostering stronger entrepreneurial motivations. However, the social environment was found to have an insignificant negative effect on entrepreneurial intention, indicating that despite support from family, peers, and organizations, the environment does not significantly influence entrepreneurship. In conclusion, digital literacy and self-efficacy both positively impact entrepreneurial intention, while the social environment does not play a significant role in shaping these intentions.
Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Melalui Bank Sampah Gemilang Robbani, Mochammad Burhanuddin; Mochammad Burhanuddin; Qurrotu’aini, Nafia Ilhama; Hidayat, Muhammad Nur; Mauliddiyah, Mifta Ayu; Al-Amanah, Nisa; Amaliya, Jessika
Nusantara Community Empowerment Review Vol. 3 No. 2 (2025): Nusantara Community Empowerment Review
Publisher : LPPM UNUSIDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55732/7e7sgh61

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memperbaiki pengelolaan Bank Sampah RT 14 RW 11 Bluru Kidul Sidoarjo. Bank sampah adalah metode pengelolaan sampah di mana sampah rumah tangga dikumpulkan, dipilah, dan kemudian di jual ke pihak ketiga, sehingga sampah dapat diubah menjadi barang yang memiliki nilai ekonomis. Sistem pengelolaan bank sampah mirip dengan sistem perbankan namun dalam bentuk yang lebih sederhana. Warga setempat, sebagai nasabah bank sampah, menyetor sampah yang kemudian dicatat sebagai saldo sesuai dengan nilai ekonomisnya. Saat ini, pengelolaan bank sampah di sini sedang menghadapi beberapa tantangan. Program pengabdian ini dilaksanakan untuk meningkatkan pengelolaan bank sampah dengan konsep 3R (reduce, reuse, recycle). Meliputi pemilahan sampah, lalu dikumpulkan, ada juga yang di daur ulang dan ditabung yang output-nya diharapakan dapat menciptakan lingkungan bebas sampah dan sampah tidak akan menjadi masalah yang krusial di masing-masing lingkungan tersebut. Bank Sampah Gemilang 14 diharapkan dapat melakukan pengembangan seiring berjalannya waktu. Pengembangan dalam bidang jasa yang ditawarkan maupun pelayanan yang pada akhirnya akan memberikan kesan positif terhadap masyarakat desa adat RT 14 RW 11 Desa Bluru Kidul maupun menjadi contoh desa lainnya. This community service activity aims to improve the management of the RT 14 RW 1 1 Bluru Kidul Sidoarjo Waste Bank. Waste banking is a waste management method in which household waste is collected, sorted, and then sold to third parties, so that waste can be converted into goods that have economic value. The waste bank management system is like the banking system, but in a simpler form. Residents, as waste bank customers, deposit waste, which is then recorded as a balance according to its economic value. Currently, waste bank management here is facing several challenges. This service program is implemented to improve waste bank management with the 3R concept (reduce, reuse, recycle). This includes sorting waste, then collecting it, some of which is recycled and saved, the output of which is expected to create a waste-free environment, and waste will not be a crucial problem in each of these environments. It is hoped that the Gemilang 14 Waste Bank will be able to develop over time. Development in the field of services offered and services which will ultimately give a positive impression to the RT 14 RW 11 Bluru Kidul Sidoarjo traditional village community and become an example for other villages.
Santripreneur: Menumbuhkan Embrio Pendidikan Wirausaha Berbasis Pesantren Robbani, Mochammad Burhanuddin; Pujianto, Wahyu Eko
Journal of Science and Education Research Vol. 2 No. 2 (2023): Journal of Science and Education Research
Publisher : Yayasan Pendidikan Insan Mulia Utan Sumbawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62759/jser.v2i2.32

Abstract

Pada program pengembangan kewirausahaan unggulan yang berbasis sistem pesantren ini, tim menyelenggarakan pelatihan produksi batik. Tujuan utama dari pelatihan ini adalah untuk meningkatkan produksi dan merangsang pertumbuhan ekonomi di Pondok Pesantren Roudlotul Muta'allim Wal Muta'allimat yang terletak di Kota Sidoarjo. Pendampingan Santri dianggap penting dalam rangka meningkatkan kemandirian keuangan mereka. Lebih lanjut, klaim tersebut diperkuat lagi dengan penelitian yang dilakukan oleh PP. Roudlotul Muta'allimin Wal Muta'allimat di Kota Sidoarjo yang memungkinkan para santri menjadi wirausahawan untuk memulai santri mandiri secara finansial. Melalui program bakti yang saya selenggarakan dan bekerjasama dengan Pengusaha Batik di Kedungcangkring ini, saya sangat berharap akan lahir pengusaha-pengusaha baru dan pengusaha santri di bidang keuangan yang dapat menjalankan usahanya Untuk memperbaiki diri. Kegiatan ini disusun dalam lima tahapan yang berbeda, yaitu observasi, pemetaan program, penyuluhan, pelatihan, dan pendampingan.