This article aims to explore the educational thought of KH. Hasyim Asy’ari and its relevance in shaping a morally upright generation in the modern era. This study employs a descriptive qualitative method through a literature review of Adabul ‘Alim wal Muta’allim as the primary source, supplemented by relevant journals and books. The findings reveal that KH. Hasyim Asy’ari views education as a means of holistic human development encompassing intellect, heart, and action. He emphasizes the significance of manners (adab) and ethics (akhlaq) in the pursuit of knowledge, the integration of religious and secular sciences, and the role of teachers as spiritual educators rather than mere transmitters of knowledge. In the modern context, his educational thought remains highly relevant as a holistic educational model capable of addressing the challenges of globalization and moral decline. The values he promoted have been implemented in Islamic boarding schools (pesantren) and formal Islamic educational institutions, particularly through the integration of the national curriculum with pesantren-based character education. Therefore, his ideas serve as an inspiration for the development of an intellectually excellent and spiritually dignified Islamic education system in Indonesia.. ABSTRAKArtikel ini bertujuan untuk mengulas pemikiran pendidikan Islam perspektif KH. Hasyim Asy’ari dan relevansinya dalam membentuk generasi berakhlak di era modern. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif melalui studi kepustakaan terhadap kitab Adabul ‘Alim wal Muta’allim sebagai sumber utama, serta literatur-literatur pendukung dari jurnal dan buku terkait. Hasil kajian menunjukkan bahwa KH. Hasyim Asy’ari memandang pendidikan sebagai sarana pembentukan manusia seutuhnya yang mencakup aspek akal, hati, dan amal. Ia menekankan pentingnya adab dan akhlak dalam proses menuntut ilmu, integrasi antara ilmu agama dan umum, serta peran guru sebagai pendidik spiritual, bukan sekadar pengajar. Dalam konteks modern, pemikiran KH. Hasyim Asy’ari tetap relevan sebagai model pendidikan holistik yang mampu menjawab tantangan globalisasi dan krisis moral. Nilai-nilai yang beliau gagas telah diimplementasikan dalam sistem pesantren dan lembaga pendidikan Islam formal, khususnya melalui integrasi kurikulum nasional dengan pendidikan karakter berbasis pesantren. Dengan demikian, pemikiran beliau dapat dijadikan inspirasi dalam pengembangan sistem pendidikan Islam Indonesia yang unggul secara intelektual dan bermartabat secara spiritual.