Kanker merupakan penyebab kematian utama di dunia dengan proyeksi peningkatan mencapai 16,4 juta kematian pada tahun 2040. Keterbatasan modalitas pengobatan konvensional mendorong eksplorasi bahan alam seperti kayu secang (Caesalpinia sappan L.) sebagai sumber antikanker potensial. Tujuan : menganalisis dan mengintegrasikan studi in silico terkini mengenai senyawa bioaktif kayu secang sebagai agen antikanker, termasuk identifikasi target molekuler potensial, mekanisme aksi, dan hubungan struktur-aktivitas. Metode: Penelitian menggunakan pendekatan systematic literature review dengan protokol PRISMA pada lima database elektronik (PubMed, Scopus, Science Direct, Google Scholar, Indonesia One Search) dengan kata kunci relevan dalam rentang 2020-2025. Kriteria inklusi meliputi studi original menggunakan pendekatan in silico yang menganalisis senyawa bioaktif kayu secang dengan fokus pada aktivitas antikanker. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan kayu secang mengandung berbagai senyawa bioaktif terutama fenolik, flavonoid, brasilein, resorsinin, saponin, terpenoid, dan tanin yang berperan dalam menghambat proliferasi sel kanker, menginduksi apoptosis, dan menghambat angiogenesis. Analisis molecular docking menunjukkan interaksi signifikan antara senyawa bioaktif dengan reseptor kunci dalam karsinogenesis, dengan afinitas pengikatan yang tinggi. Simulasi dinamika molekuler mengkonfirmasi stabilitas kompleks ligan-reseptor. Studi farmakokinetik in silico mengindikasikan bioavailabilitas oral yang baik, didukung sistem penghantaran fitosom dengan efisiensi penjerapan 95,44%. Kesimpulan: Pendekatan in silico berhasil mengidentifikasi mekanisme molekuler senyawa kayu secang sebagai antikanker potensial dengan aktivitas multi-target. Direkomendasikan integrasi data in silico dengan data eksperimental untuk pengembangan obat antikanker berbasis kayu secang yang efektif dan aman, termasuk studi toksisitas in silico sebagai langkah awal sebelum uji in vitro dan in vivo.