Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan yang masih menjadi perhatian global, terutama di negara-negara berkembang seperti Indonesia. Anemia sering kali disebabkan oleh kekurangan zat besi, yang dapat terjadi akibat pola makan tidak seimbang, kurangnya asupan gizi mikro, serta faktor sosial-ekonomi yang memengaruhi akses terhadap makanan bergizi. Pada anak usia sekolah (6-12 tahun), anemia dapat menghambat proses belajar dan berkontribusi pada penurunan produktivitas di masa depan. Selain itu, kurangnya pemahaman tentang pentingnya gizi seimbang di kalangan anak-anak dan orang tua juga menjadi faktor pemicu persistensi masalah ini. Oleh karena itu, deteksi dini anemia dan edukasi gizi menjadi langkah strategis untuk mencegah dampak jangka panjang yang merugikan. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pendekatan preventif melalui skrining anemia menggunakan metode sederhana dan efektif, serta memberikan edukasi gizi kepada anak-anak, guru, dan orang tua. Metode yang digunakan adalah dengan screening anemia memalui pemeriksaan HB dan dilanjutkan dengan pemberian edukasi kesehatan tentang gizi pada anemia melalui metode ceramah dan tanya jawab. Media yang digunakan berupa power point terkait Gizi pada Anemia. Sebelum dan sesudah dilberikan edukasi, diberikan kuesioner untuk mengukur tingkat pengetahuan. Hasil pemeriksaan Hemoglobin menunjukkan bahwa siswa kelas VI SDN Lebak Wangi, Kabupaten Tangerang mayoritas siswa (60,6%) memiliki kadar Hb normal. Namun, terdapat 12 siswa (36,3%) yang mengalami anemia ringan-sedang. Ditemukan 1 siswa (3,0%) dengan anemia berat (Hb 6,6 g/dL) yang memerlukan rujukan segera. Berdasarkan hasil pengisian kuesioner tingkat pengetahuan tentang anemia menunjukkan bahwa terdapat peningkatan tingkat pengetahuan sebelum dan setelah diberikan edukasi tentang gizi ada anemia. Sebelum diberikan edukasi didapatkan data Siswa kelas VI SDN Lebak Wangi, Kabupaten Tangerang.