Perkerasan jalan yang baik sangat penting untuk keselamatan pengguna jalan. Seiring berjalannya waktu jumlah material alam yang tersedia semakin terbatas, maka dari itu perlu adanya inovasi material limbah untuk perkerasan jalan. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan bahan filler modifikasi dalam campuran aspal. Limbah kelapa diantaranya tempurung kelapa bisa dijadikan salah satu bahan filler dalam campuran aspal. Penggunaan aspal dengan bahan filler abu tempurung kelapa diharapkan dapat meminimalisir penumpukan limbah kelapa. Selain itu, dapat mendukung keberlanjutan lingkungan dengan mengurangi limbah organik, menekan emisi karbon, mencegah pencemaran, dan mendukung pembangunan ramah lingkungan. Limbah tempurung kelapa yang digunakan berasal dari limbah kelapa parut di Pasar Wanaraja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai stabilitas dan kelelehan (flow) dari campuran aspal AC-WC dengan filler abu tempurung kelapa menggunakan pengujian Marshall. Metode penelitian dilakukan secara eksperimen di laboratorium dengan acuan spesifikasi Bina Marga 2018. Variasi modifikasi filler abu tempurung kelapa yang digunakan yaitu 0%, 4%, 5%, dan 6% dari berat agregat dengan KAO 6,15%. Hasil dari penelitian ini untuk nilai stabilitas tertinggi yaitu pada variasi 5% dengan nilai 1128,58 kg menurun 25% dari campuran normal sebesar 1505,64 kg. Nilai kelelehan tertinggi yaitu pada variasi 6% dengan nilai 3,40 mm menurun 2,9% dari campuran normal sebesar 3,50 mm. Meskipun keduanya tidak melebihi nilai stabilitas campuran normal dan memenuhi spesifikasi Bina Marga 2018.