Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Kemiskinan Perdesaan dan Perkotaan: Sebuah Literature Review Istyawan, Aryohaji
AKADEMIK: Jurnal Mahasiswa Humanis Vol. 5 No. 2 (2025): AKADEMIK: Jurnal Mahasiswa Humanis
Publisher : Perhimpunan Sarjana Ekonomi dan Bisnis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37481/jmh.v5i2.1365

Abstract

Poverty is still a major challenge faced by people in various parts of the world, including Indonesia. This problem has serious consequences for those who live in rural and urban areas. This research was conducted to comprehensively examine and analyze rural and urban poverty. This research uses the literature review method. This method is carried out by tracing reading sources to produce scientific articles on rural and urban poverty with a focus on problems, groups, causes, impacts, and program policies in Indonesia. The research steps start from identifying reading sources, collecting data, and analyzing data. The findings of this literature review are in the form of an in-depth analysis of the problems of rural and urban poverty, poor community groups in rural and urban areas, causes of rural and urban poverty, impacts of rural and urban poverty, and policies for programs to address rural and urban poverty. The conclusion of this research is that rural and urban poverty have their own characteristics even though there is a close relationship. In addition, the presence of the concept of rural and urban poverty is expected to be a recommendation to be integrated into poverty alleviation by various parties especially the government and academics in Indonesia.
Nilai dan Etika Pekerja Sosial dalam Proses Pertolongan: Analisis Penerapan dan Dilema Etis Istyawan, Aryohaji
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 1 (2025)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v9i1.26542

Abstract

Penerapan nilai dan etika pekerja sosial sangat penting dalam keberhasilan proses pertolongan. Namun, proses pertolongan dalam pemberian layanan sosial masa kini cukup dinamis karena perkembangan teknologi dan masalah sosial yang semakin kompleks. Penelitian ini dilakukan untuk menggambarkan secara jelas bagaimana penerapan nilai dan etika pekerjaan sosial dalam proses pertolongan serta dilema etis yang dihadapi oleh pekerja sosial. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan informan terdiri dari pekerja sosial, pengemis, gelandangan, dan orang terlantar. Hasil penelitian menunjukkan gambaran proses pertolongan pekerja sosial dalam memberikan pelayanan sosial melalui lima tahapan. Selanjutnya, penelitian ini menggambarkan penerapan nilai dan etika pekerja sosial dalam memberikan pelayanan sosial melalui kepatuhan pada kode etik profesi dari KODEPEKSOS Independensi Pekerja Sosial Profesional Indonesia. Kemudian, penelitian menggambarkan tentang penerapan nilai dan etika pekerja sosial dalam menggunakan teknologi dan media sosial. Terakhir, penelitian ini membahas dilema etis yang dihadapi pekerja sosial dalam penerapan nilai dan etika.
MANFAAT PROGRAM SEMBAKO DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN DASAR KELUARGA MISKIN: STUDI DESKRIPTIF DI KELURAHAN SUKABUNGAH KOTA BANDUNG Istyawan, Aryohaji; Yuliani, Dwi; Haryani, Ayi
Jurnal Oportunitas : Ekonomi Pembangunan Vol. 4 No. 2 (2025): Oportunitas, September 2025
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/oportunitas.v4i2.1873

Abstract

Penelitian ini memberikan analisis mendalam tentang manfaat Program Sembako dalam membantu upaya pemenuhan kebutuhan keluarga miskin, khususnya penerima manfaat di wilayah Kelurahan Sukabungah Kota Bandung sesuai Peraturan Menteri Sosial (Permensos) Nomor 4 Tahun 2023 mengenai Pelaksanaan Program Sembako. Metode yang diterapkan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Informan yang dilibatkan dalam penelitian ini berjumlah delapan orang yang terdiri dari enam keluarga miskin penerima manfaat sebagai informan kunci dan utama, serta seorang kepala seksi kesejahteraan sosial kelurahan dan seorang pekerja sosial masyarakat   sebagai informan tambahan. Kegiatan pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan tiga teknik, yaitu wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Program Sembako memberikan manfaat untuk memenuhi kebutuhan dasar keluarga miskin. Melalui pemanfaatan Program Sembako, keluarga miskin dapat memenuhi kebutuhan pangan dan gizi keluarganya, kebutuhan akan rasa aman dari beban pengeluaran ekonomi yang tinggi. Selain itu, Program Sembako juga memberikan manfaat lain dalam memenuhi kebutuhan keluarga lainnya berupa hubungan sosial baru dan aktualisasi diri. Terdapat rekomendasi berupa kegiatan pengembangan kapasitas keluarga untuk memaksimalkan manfaat Program Sembako dalam pengelolaan keuangan keluarga miskin di wilayah tersebut.
Aplikasi Methodology for Participatory Assessment dalam Asset-Based Community Development di Desa Mekarjaya Kabupaten Sumedang Istyawan, Aryohaji
Jurnal Penelitian Inovatif Vol 5 No 4 (2025): JUPIN November 2025
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jupin.1858

Abstract

Methodology for participatory assessment (MPA) merupakan teknologi pengembangan masyarakat yang digunakan untuk mengidentifikasi aset, kebutuhan, prioritas issue yang ada di masyarakat secara partisipatif. Dalam konteks pengembangan masyarakat berbasis aset atau asset-based community development (ABCD), MPA menjadi alat penting dalam mendorong perubahan sosial, menggunakan asesmen partisipatif dalam menemukenali dan menyusun strategi yang efektif dalam pemberdayaan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengaplikasikan MPA dalam pendekatan ABCD melalui tiga proses utama, yaitu dialogue, discovery, dan development. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan participatory action research (PAR). Teknik pengumpulan data mencakup observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan literature review. Adapun sumber data primer penelitian ini terdiri dari Kepala Desa, Sekretaris Desa, Ketua BPD, Ketua LPM Desa, Ketua ARWT, Koordinator ARWT Bidang Pertanian, Kader Karang Taruna, Pemilik UMKM, serta masyarakat desa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa MPA berperan penting dalam meningkatkan partisipasi masyarakat lokal. Metode ini mampu menghasilkan identifikasi terhadap lima jenis aset desa dimulai dari manusia, alam, fisik, finansial, hingga sosial. Selain itu MPA juga mampu untuk diterapkan dalam mengidentifikasi issue berserta prioritasnya. Terakhir MPA dapat mempermudah penyusunan program kegiatan melalui analisis sistem sumber terhadap penanganan prioritas issue yang telah dipetakan. MPA membantu masyarakat dalam menciptakan program pemberdayaan yang lebih tepat sasaran dan berkelanjutan. Temuan terakhir, MPA memperkuat interaksi sosial dan kesadaran masyarakat terhadap potensi yang dimiliki. Kesimpulan menegaskan bahwa MPA masih relevan dan efektif digunakan dalam pendekatan ABCD khususnya di Desa Mekarjaya, Kaupaten Sumedang.
Evaluation of the Policy on Handling Homeless and Beggar by the Bandung City Government: A Study of Regional Regulation Number 4 of 2020 on Poverty Alleviation Istyawan, Aryohaji
Indonesian Journal of Social Work Vol 9 No 1 (2025): IJSW
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/ijsw.v9i1.1588

Abstract

The Regional Regulation of Bandung City Number 4 of 2020 concerning Poverty Alleviation has notdemonstrated adequate effectiveness in addressing the issues of vagrancy and begging. According to data fromthe Social Service of Bandung City, the number of homeless individuals increased from 148 in 2019 to 948in 2024, while the number of beggars rose from 2,079 to 4,126 during the same period. This fact indicatesthat the approaches used thus far—such as raids, enforcement, and rehabilitation—have not yieldedeffective and optimal outcomes. This study employed a descriptive-qualitative method, collecting data throughinterviews, observations of research subjects and the Dinas Sosial Kota Bandung, as well as documentanalysis of relevant studies. The evaluation results reveal that most beggars and homeless individuals comefrom poor families experiencing educational and economic disparities as well as dysfunctional familyrelationships. Although many have undergone rehabilitation, they often return to the streets due to the lackof sustainable guidance and skill. Furthermore, weak inter-sectoral coordination has made the eradication ofvagrancy and begging less than optimal. This study recommends three inclusive and collaborative policyalternatives to enhance the effectiveness of poverty alleviation, especially the homeless and beggars.