Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran layanan bimbingan klasikal dalam meningkatkan pemahaman diri peserta didik kelas XI Adam Malik SMAN 15 Medan. Remaja SMA berada pada fase penting dalam mengenal dan membentuk konsep diri. Namun, hasil pengumpulan data menunjukkan masih banyak peserta didik yang mengalami kesulitan dalam mengenali potensi, bakat, dan arah masa depan mereka. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik observasi dan AUM (Alat Ungkap Masalah). Hasil pembahasan menunjukkan bahwa pada aspek pribadi, sebanyak 68,6% siswa mengalami kecemasan berlebih terhadap hal-hal yang belum pasti, 62,9% mudah lupa, dan 54,3% sering melamun. Pada aspek akademik, 62,9% siswa khawatir tidak mampu bersaing untuk melanjutkan pendidikan, 51,4% khawatir nilai tugas tidak memuaskan, sedangkan 45,7% sering malas belajar, kurang konsentrasi, dan merasa tidak siap menghadapi ujian. Pada aspek karir, 74,3% siswa belum memiliki pengetahuan yang cukup tentang lapangan kerja, 71,4% merasa cemas akan menjadi pengangguran, dan 54,3% belum mengetahui bakat yang dimiliki. Pada aspek sosial, 74,3% siswa merasa khawatir tidak mampu memenuhi harapan orang tua, 60% mengkhawatirkan kondisi kesehatan keluarga, dan 42,9% masih canggung berkomunikasi dengan orang lain. Hasil ini menunjukkan layanan bimbingan klasikal dapat membantu guru BK menjangkau masalah nyata peserta didik secara menyeluruh melalui materi yang sesuai kebutuhan. Kesimpulannya, bimbingan klasikal berperan penting untuk membantu siswa memahami diri, mengatasi masalah, dan menyiapkan masa depan. Diharapkan penelitian ini juga dapat menjadi rujukan bagi sekolah untuk mengembangkan layanan bimbingan yang relevan dengan kebutuhan siswa.