Jumlah kejadian bencana tanah longsor di Kabupaten Bojonegoro cukup tinggi, untuk meminimalisir jumlah angka resiko bencana yang tejadi maka diperlukan peran stakeholders dalam mengurangi resiko bencana tanah longsor melalui kolaborasi. Melihat selama ini dalam mitigasi bencana tanah longsor yang dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) belum efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana proses kolaborasi yang dibangun dalam mengurangi resiko bencana tanah longsor di Kabupaten Bojonegoro. Metodologi penelitian menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan enam subjek penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa collaborative governance dalam mitigasi bencana tanah longsor di Kabupaten Bojonegoro belum berjalan dengan optimal dan belum sepenuhnya efektif, meskipun beberapa indikator telah terpenuhi, seperti komitmen dari beberapa individu, membangun kepercayaan antar pihak yang terlibat sudah saling berbagi informasi. Hal ini karena masih ada beberapa indikator yang belum terpenuhi sehingga menghambat keberhasilan kolaborasi, yaitu dialog tatap muka yang belum berjalan dengan intens, kurang aktifnya peran berbagai aktor dalam kolaborasi, sumber daya yang kurang memadai. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti memberikan saran kepada BPBD Kabupaten Bojonegoro sebagai koordinator penanggulangan bencana untuk melakukan monitoring dan evaluasi, meningkatkan peran swasta, akademisi, media massa, masyarakat untuk memperkuat komitmen, dan meningkatkan koordinasi antar stakeholders.