Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Integrasi Prinsip Shariah Compliance dan Manajemen Risiko Keuangan Pada Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia Fadilah, Nurul; Muhammad Firdaus; M. Yakub
Balanca : Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam Vol 7 No 1 (2025): Balanca: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Parepare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35905/balanca.v7i1.13223

Abstract

The background of this study is the importance of ensuring sharia compliance and effective risk management for the sustainability of LKS. The purpose of the research is: 1) Analyze the principles of Shariah Compliance. 2) Identify and classify the types of risks in LKS. 3) Evaluate the integration of Shariah Compliance principles in risk management practices in LKS. The method used is library research with a descriptive qualitative approach. The results showed that sharia compliance is The principle of Shariah Compliance is important for Sharia Financial Institutions (LKS) to ensure transactions comply with Islamic teachings, such as the prohibition of riba and maysir. The Shariah Supervisory Board (DPS) oversees compliance and recommends products. LKS faces risks such as financing and reputation, requiring ethical risk management. The integration of sharia principles in risk management is important for the halalness of transactions and the sustainability of the Islamic financial system, despite challenges such as limited instruments and lack of trained human resources.
Praktik Kehumasan Islam di Lembaga Modern, Studi Kasus Pada Dompet Dhuafa Budi Setiadi; Ahmad Jundillah Al Hafidz; Ahmad Farid; M. Yakub; Halimatus Sa'diyah
Jurnal Dakwah dan Komunikasi Vol. 10 No. 1 (2025)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Curup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29240/jdk.v10i1.13257

Abstract

Penelitian ini mengkaji praktik kehumasan Islam di lembaga modern dengan studi kasus pada Dompet Dhuafa, sebuah lembaga filantropi Islam di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana strategi komunikasi publik yang dijalankan oleh Dompet Dhuafa dapat mengintegrasikan nilai-nilai Islam dalam praktik Public Relations (PR), serta pemanfaatan teknologi dan media digital dalam mencapai audiens yang lebih luas. Melalui pendekatan kualitatif dan metode etnografi virtual, data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi yang terkait dengan aktivitas kehumasan Dompet Dhuafa pada praktik komunikasi kepada masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Dompet Dhuafa berhasil memadukan nilai-nilai Islam, seperti kejujuran (sidq), keadilan (adil), dan tanggung jawab (amanah) dalam strategi komunikasi mereka. Selain itu, penggunaan teknologi digital, termasuk media sosial, memungkinkan lembaga ini untuk lebih efektif dalam menyampaikan pesan-pesan dakwah dan mengedukasi masyarakat tentang zakat, infak, sedekah, dan wakaf. Metode storytelling yang digunakan dalam kampanye PR mereka berhasil membangun hubungan emosional dengan audiens, sementara penggunaan teknologi membantu dalam transparansi dan akuntabilitas. Penelitian ini juga menyoroti tantangan yang dihadapi oleh lembaga zakat dalam menjaga keseimbangan antara pemanfaatan teknologi dan prinsip-prinsip Islam. Secara keseluruhan, hasil penelitian ini memberikan wawasan tentang penerapan strategi PR berbasis Islam di lembaga modern serta rekomendasi untuk meningkatkan efektivitas komunikasi publik dalam konteks lembaga zakat.
Dinamika Perbedaan Pemikiran antar Madzhab Hanafi, Maliki, Syafi’i, Hanbali Nia Darmawati; Muhammad Firdaus; M. Yakub
Jurnal Kajian Islam dan Sosial Keagamaan Vol. 2 No. 4 (2025): April - Juni
Publisher : CV. ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to identify and understand the dynamics of differences in thought between the Hanafi, Maliki, Shafi'i, and Hanbali schools of thought. The research method used in this study is library research. Data was obtained from secondary literature such as books, journals, scientific articles, and related documents. The procedure was carried out in three stages: literature identification, selection based on relevance and quality, and thematic analysis to develop a deep and contextual conceptual synthesis. The research findings indicate that the dynamics of Islamic thought are inseparable from the needs of the Muslim community in responding to the complexity of legal issues following the passing of Prophet Muhammad SAW. The emergence of the four major madhhabs—Hanafi, Maliki, Shafi'i, and Hanbali—is evidence of the development of Islamic thought institutions in formulating diverse methods of ijtihad based on the same legal sources. The methodological differences within each madhhab reflect the intellectual richness of the community, not division. This article examines the historical and methodological background of the formation of madhhabs as a form of adaptation of Islamic law to the socio-political realities of the Muslim community. By understanding the context of these differences, it is hoped that Muslims can respond to diversity of views wisely as a blessing and strength, not as a source of conflict.
KOMODIFIKASI KARYAWAN MUSLIM TV MNC CHANNELS SEBAGAI UPAYA DALAM BENTUK AKTUALISASI SYIAR MELALUI MEDIA DAKWAH Canra Krisna Jaya; M. Yakub; Putri Alvita; Indah Lestari; Yeni Yasyah Sinaga
Al-Manaj : Jurnal Program Studi Manajemen Dakwah Vol. 5 No. 1 (2025): Al-Manaj IN PRESS
Publisher : Prodi Manajemen Dakwah STAIN Mandailing Natal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56874/almanaj.v5i1.2345

Abstract

Muslim TV dalam fungsinya sebagai media dakwah, sudah seharusnya menerapkan prinsip-prinsip Islam. Nilai-nilai dalam Islam berbenturan dengan kapitalisme dan pemanfaatan tenaga kerja yang berlebihan untuk memperoleh keuntungan. Atas dasar itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk komodifikasi pekerja pada yang dilakukan oleh Muslim TV MNC Channels. Teori yang digunakan adalah teori ekonomi politik komunikasi oleh Vincent Moscow dan tahapan komodifikasi pekerja dari Karl Marx. Metodologi penelitian yang digunakan yaitu paradigma kritis dengan pendekatan kualitatif dan metode fenomenologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komodifikasi pekerja pada tahap eksploitasi terjadi melalui perpanjangan jam kerja dan beban kerja ganda. Alienasi membuat pekerja merasa tidak terhubung dengan pekerjaan yang seharusnya menjadi ruang aktualisasi diri. Reifikasi terlihat dari perlakuan terhadap pekerja sebagai alat produksi semata. Mistifikasi muncul melalui narasi keagamaan serta rasa bangga menjadi bagian dari industri media terbesar di Indonesia. Naturalisasi menjadikan kondisi eksploitatif sebagai sesuatu yang dianggap wajar dalam industri media
KOMODIFIKASI KARYAWAN MUSLIM TV MNC CHANNELS SEBAGAI UPAYA DALAM BENTUK AKTUALISASI SYIAR MELALUI MEDIA DAKWAH Canra Krisna Jaya; M. Yakub; Putri Alvita; Indah Lestari; Yeni Yasyah Sinaga
Al-Manaj : Jurnal Program Studi Manajemen Dakwah Vol. 5 No. 1 (2025): Al-Manaj
Publisher : Prodi Manajemen Dakwah STAIN Mandailing Natal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56874/almanaj.v5i1.2345

Abstract

Muslim TV dalam fungsinya sebagai media dakwah, sudah seharusnya menerapkan prinsip-prinsip Islam. Nilai-nilai dalam Islam berbenturan dengan kapitalisme dan pemanfaatan tenaga kerja yang berlebihan untuk memperoleh keuntungan. Atas dasar itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk komodifikasi pekerja pada yang dilakukan oleh Muslim TV MNC Channels. Teori yang digunakan adalah teori ekonomi politik komunikasi oleh Vincent Moscow dan tahapan komodifikasi pekerja dari Karl Marx. Metodologi penelitian yang digunakan yaitu paradigma kritis dengan pendekatan kualitatif dan metode fenomenologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komodifikasi pekerja pada tahap eksploitasi terjadi melalui perpanjangan jam kerja dan beban kerja ganda. Alienasi membuat pekerja merasa tidak terhubung dengan pekerjaan yang seharusnya menjadi ruang aktualisasi diri. Reifikasi terlihat dari perlakuan terhadap pekerja sebagai alat produksi semata. Mistifikasi muncul melalui narasi keagamaan serta rasa bangga menjadi bagian dari industri media terbesar di Indonesia. Naturalisasi menjadikan kondisi eksploitatif sebagai sesuatu yang dianggap wajar dalam industri media