Adji, Bayu Krisna
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Keberagaman Kriteria Hisab Rukyat ORMAS di Indonesia Adji, Bayu Krisna
Azimuth: Journal of Islamic Astronomy Vol. 1 No. 2 (2020): Juli
Publisher : Program Studi Ilmu Falak UIN Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/azimuth.v1i2.1610

Abstract

Artikel ini membahas keberagaman kriteria hisab dan rukyat dalam penentuan awal bulan Qomariyah oleh berbagai organisasi masyarakat (ormas) Islam di Indonesia, seperti Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Persis, Al-Irsyad, dan LDII. Perbedaan metode dan interpretasi terhadap ayat dan hadis tentang hilal menjadi penyebab utama terjadinya polemik penentuan awal bulan Ramadan, Syawal, dan Dzulhijjah. Meskipun terdapat perbedaan, pemerintah melalui Majelis Ulama Indonesia (MUI) berperan sebagai otoritas tunggal yang mengeluarkan fatwa dan menyatukan berbagai kriteria melalui pendekatan Imkan Rukyat. Fatwa MUI No. 2 Tahun 2004 dijadikan acuan nasional dalam menentukan awal bulan Qomariyah dengan menggabungkan pendekatan hisab dan rukyat. Artikel ini menekankan pentingnya koordinasi antara ormas dan pemerintah demi mewujudkan kalender Islam nasional yang seragam di Indonesia.Kata kunci: Hisab, Rukyat, Hilal, Ormas. Abstract: This article discusses the diversity of criteria for hisab and rukyat in determining the beginning of the month of Qomariyah by various Islamic community organizations (CSOs) in Indonesia, such as Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Persis, Al-Irsyad, and LDII. Differences in methods and interpretations of verses and hadiths about the new moon are the main cause of the polemic over the determination of the beginning of the months of Ramadan, Shawwal, and Dzulhijjah. Despite the differences, the government through the Indonesian Ulema Council (MUI) plays the role of the sole authority that issues fatwas and unifies various criteria through the Imkan Rukyat approach. MUI Fatwa No. 2 of 2004 was used as a national reference in determining the beginning of the month of Qomariyah by combining the approach of hisab and rukyat. This article emphasizes the importance of coordination between CSOs and the government in order to realize a uniform national Islamic calendar in Indonesia.Keywords: Hisab, Rukyat, Hilal, CSOs.
Penggunaan Teleskop Ekuatorial Dalam Pengamatan Matahari Adji, Bayu Krisna; Frifana, Sherly Olyfiya; Musyafa’, Muhammad Alwi; Wulandari, Siska; Burika, Yuda; Sopwan, Novi
Azimuth: Journal of Islamic Astronomy Vol. 2 No. 1 (2021): Januari
Publisher : Program Studi Ilmu Falak UIN Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/azimuth.v2i1.2219

Abstract

Abstrak: Tidak semua pengamatan benda-benda langit dapat dilakukan dengan mata telanjang. Karena itu dibutuhkan alat bantu dalam mengamati benda langit di antaranya dengan menggunakan teleskop. Artikel ini membahas tentang penggunaan teleskop ekuatorial dalam pengamatan matahari. Tujuan penelitian agar dapat mengetahui bagaimana proses pengamatan matahari menggunakan teleskop ekuatorial, dimana teleskop ini berbasis altitude dan azimuth. Metode yang digunakan dalam penulisan ini menggunakan metode kualitatif dengan sumber data yang diperoleh melalui teknik studi kepustakaan atau library research. Hasilnya menunjukkan bahwa penggunaan teleskop ekuatorial sangat mudah, tetapi diperlukan ketelitian serta kehati-hatian dalam penggunaanya seperti penyesuaian lintang tempat, arah serta ketinggian dan kemiringan teleskop, serta filter matahari agar dapat melindungi mata. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa penggunaan teleskop harus sesuai dengan tata cara dan prosedur, serta filter untuk perlindungan mata dalam pengamatan matahari.Kata kunci: Sejarah teleskop, teleskop ekuatorial, pengamatan, matahari.Abstract: Not all observations of celestial bodies can be made with the naked eye. Therefore, it is necessary to assist in observing celestial bodies, including using a telescope. This article discusses the use of equatorial telescopes in solar observations. The purpose of the research is to find out how the process of observing the sun using an equatorial telescope works, where this telescope is based on altitude and azimuth. The method used in this writing is qualitative, with data sources obtained through library research techniques. The results show that the use of an equatorial telescope is very easy. Still, it requires precision and caution in its use, such as adjusting the latitude of the place, the direction and height and tilt of the telescope, and the sun filter to protect the eyes. Based on this, it can be concluded that the use of telescopes must be in accordance with procedures and filters for eye protection in sun observation.Keywords: History of telescopes, equatorial telescopes, observations, sun.  
Inovasi Pengelolaan Sampah Untuk Pariwisata Berkelanjutan : Studi Kasus Sumber Sira Menggunakan Pendekatan Analisis SWOT Primadianty, Mareta Syifa; Ardiyanto, Rajendra Dana Dika; Pasa, Baby Kharisma Merwanda; Habibi, Mochamad Wildan; Adji, Bayu Krisna; Wibowo, Novika Adi; Wirahayu, Yuswanti Ariani
Geomedia Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol. 23 No. 2 (2025): Geo Media : Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/gm.v23i2.83255

Abstract

Pengelolaan sampah dalam pariwisata berkelanjutan menjadi kunci menjaga lingkungan. di Sumber Sira, Malang, upaya ini mencakup penyediaan fasilitas kebersihan dan teknologi pengolahan sampah plastik menjadi bahan bakar. langkah tersebut mengurangi pencemaran, menjaga keseimbangan lingkungan, sosial, dan ekonomi. Tujuan artikel ini adalah menganalisis inovasi pengelolaan sampah serta mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman (SWOT) untuk kelestarian lingkungan dan mendukung pariwisata berkelanjutan. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif untuk menganalisis pengelolaan sampah di Sumber Sira. Data dikumpulkan secara mendalam, pengamatan lapangan, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Teknologi SWOT digunakan dengan menggunakan accidental sampling untuk menentukan responden. Artikel ini membahas inovasi pengelolaan sampah di Sumber Sira untuk mendukung pariwisata berkelanjutan. Melalui analisis SWOT dan skor IFAS dan EFAS ditemukan bahwa daya Tarik Utama terdapat pada sumber mata air,aksesibilitas yang mudah dan fasilitas yang cukup lengkap.kelemahan terdapat pada kurangnya jumlah toilet, kemudian untuk peluang sendiri wisata sumber sira mempunyai Harga tiket terjangkau dan kemudahan aksesibilitas namun terdapat ancaman yaitu kesadaran pengunjung yang rendah akan membuang sampah pada tempatnya.