Martusyilia, Revy
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PBL DENGAN DIFERENSIASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA DI KELAS XI SMA Adriana, Orin; Sari, Diah Kartika; Martusyilia, Revy
SCIENCE : Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika dan IPA Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/science.v5i2.5721

Abstract

This study aims to improve students' learning outcomes on the topic of salt hydrolysis through the implementation of the Problem Based Learning (PBL) model with a differentiated instruction approach. The focus of the study is to accommodate students' varying levels of learning readiness through process and content differentiation, designed based on initial assessment results. This classroom action research was conducted in two cycles in class XI.4 of SMAN 1 Palembang, involving 39 students during the 2024/2025 academic year. Each cycle consisted of four stages: planning, action implementation, observation, and reflection, following the Kemmis & McTaggart model. The instruments used included student worksheets (LKPD) as formative assessments and summative tests to evaluate learning outcomes. The results show that the application of PBL with a differentiated approach successfully enhanced students’ academic performance. In the pre-cycle stage, five students had not yet achieved the minimum mastery criteria (KKM). After implementing process differentiation in cycle I, student mastery improved significantly, although one student remained below the threshold. Subsequently, content differentiation was applied in cycle II, resulting in all students achieving mastery. The average score increased from 92.46 in cycle I to 96.75 in cycle II. Thus, a differentiated approach based on initial assessments proved effective in enhancing students’ learning outcomes more equitably and optimally. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi hidrolisis garam melalui penerapan model Problem Based Learning (PBL) dengan pendekatan diferensiasi. Fokus penelitian ini adalah mengakomodasi perbedaan kesiapan belajar peserta didik melalui diferensiasi proses dan konten, yang dirancang berdasarkan hasil asesmen awal. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus di kelas XI.4 SMAN 1 Palembang dengan jumlah peserta didik sebanyak 39 orang pada tahun ajaran 2024/2025. Setiap siklus terdiri dari empat tahapan: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi, mengacu pada model Kemmis & McTaggart. Instrumen yang digunakan mencakup Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) sebagai asesmen formatif dan tes sumatif untuk mengukur capaian hasil belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan PBL dengan pendekatan diferensiasi mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik. Pada tahap prasiklus, sebanyak 5 peserta didik belum mencapai ketuntasan belajar sesuai KKM. Setelah diterapkan diferensiasi proses pada siklus I, ketuntasan belajar meningkat secara signifikan, meskipun masih terdapat satu peserta didik yang belum tuntas. Kemudian, setelah diterapkan diferensiasi konten pada siklus II, seluruh peserta didik mencapai ketuntasan belajar. Rata-rata nilai meningkat dari 92,46 pada siklus I menjadi 96,75 pada siklus II. Dengan demikian, pendekatan diferensiasi yang dirancang berdasarkan hasil asesmen awal terbukti efektif dalam meningkatkan pencapaian hasil belajar secara merata dan optimal.
IMPLEMENTASI MODEL PBL DAN DIFERENSIASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KELAS X.I SMAN 1 PALEMBANG Kartika, Dian Larasati; Sari, Diah Kartika; Martusyilia, Revy
SCIENCE : Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika dan IPA Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/science.v5i3.5623

Abstract

This study aims to improve students' learning outcomes in chemistry subjects through the implementation of the Problem Based Learning (PBL) model with a differentiated learning approach. This study focuses on accommodating differences in students' learning readiness with differentiation of content and process. This study is a Classroom Action Research (CAR) consisting of two cycles with 4 stages, namely planning, action, observation, and reflection in class X.1 SMAN 1 Palembang with 36 students. The research instruments are LKPD as a formative assessment and summative assessment tests as learning outcome achievements. The results of the study indicate that the implementation of the Problem Based Learning (PBL) model with a differentiated learning approach is able to improve learning outcomes. The results of the study show that the average student score from cycle I increased from 76% to 83% in cycle II. In addition, the classical completeness rate of 86% from cycle I increased to 100% in cycle II. Therefore, the differentiation approach compiled based on the results of the cognitive diagnostic assessment has been proven to be able to improve student learning outcomes evenly and maximally. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran kimia melalui implementasi model Problem Based Learning (PBL) dengan pendekatan pembelajaran berdiferensiasi. Penelitian ini mempunyai fokus untuk mengakomodasi perbedaan kesiapan belajar peserta didik dengan diferensiasi konten dan proses. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus dengan 4 tahapan, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi di kelas X.1 SMAN 1 Palembang dengan jumlah siswa 36 orang. Instrumen penelitian ini adalah LKPD sebagai asesmen formatif dan tes asesmen sumatif sebagai capaian hasil belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi model Problem Based Learning (PBL) dengan pendekatan pembelajaran berdiferensiasi mampu meningkatkan hasil belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata nilai peserta didik dari siklus I dari 76% menjadi 83% pada siklus II. Selain itu tingkat ketuntasan klasikal sebesar 86% dari siklus I naik menjadi 100% pada siklus II.  Oleh karena itu, pendekatan diferensiasi yang disusun berdasarkan hasil asesmen diagnostik kognitif terbukti mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik secara merata dan maksimal.
PENERAPAN MODEL PROBLEM-BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN PADA PESERTA DIDIK KELAS XI.4 SMAN 1 PALEMBANG A, Cici Meiliza; Sari, Diah Kartika; Martusyilia, Revy
SCIENCE : Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika dan IPA Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/science.v5i3.5624

Abstract

Problem-Based Learning is a student-centered learning model that engages students with various real-world problems and asks them to solve these problems. This research aims to improve student learning outcomes through the application of the Problem-Based Learning model in Chemistry, specifically on the topic of Solubility and Solubility Product, for class XI.4 at SMA Negeri 1 Palembang. The research was divided into two cycles: Cycle I was conducted on April 28 and May 2, 2025, and Cycle II was conducted on May 5 and May 9, 2025. The method used in this research is classroom action research, adapting the Kemmis and McTaggart (1988) research model, which consists of 1) Planning, 2) Acting, 3) Observing, and 4) Reflecting. The research results show the effectiveness of applying the Problem-Based Learning model in Chemistry for the topic of Solubility and Solubility Product, evidenced by a significant increase in learning outcomes. In the pre-cycle phase, the percentage of classical learning completeness (KBK) only reached 51.28%. After interventions in Cycle I, there was an increase to 74.36%, although this had not yet met the minimum completeness standard of 75%. Subsequently, through improvements in Cycle II, the KBK percentage maximally increased to 100%. ABSTRAKProblem-Based Learning merupakan model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik yakni melibatkan peserta didik dengan berbagai masalah nyata dan meminta mereka untuk memecahkan masalah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatakan hasil belajar peserta didik melalui penerapan model pembelajaran Problem-Based Learning pada mata pelajaran Kimia materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan di kelas XI.4 SMA Negeri 1 Palembang. Penelitian dibagi menjadi dua siklus: Siklus I dilaksanakan pada tanggal 28 April dan 2 Mei 2025, Siklus II dilaksankan pada tanggal 5 dan 9 Mei 2025. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang mengadaptasi model penelitian Kemmis dan Mc Taggart yang terdiri dari 1). Perencanaan, 2). Tindakan, 3). Observasi dan 4). Refleksi. Hasil penelitian menunjukkan efektivitas penerapan model pembelajaran Problem-based Learning pada mata pelajaran Kimia materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan terlihat dari peningkatan hasil belajar yang signifikan. Pada fase pra-siklus, persentase ketuntasan belajar klasikal (KBK) hanya mencapai 51,28%. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I, terjadi peningkatan menjadi 74,36%, meskipun belum mencapai standar ketuntasan minimal sebesar 75%. Selanjutnya, melalui perbaikan pada siklus II, persentase KBK meningkat secara maksimal hingga mencapai 100%.
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Rizka, Rizka Salsabilah Putri; Sari, Diah Kartika; Martusyilia, Revy
SCIENCE : Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika dan IPA Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/science.v5i3.5625

Abstract

Low student learning outcomes are often caused by conventional teaching methods that fail to accommodate the diversity of individual needs in the classroom. This background is what prompted the research that focused on examining the effectiveness of the implementation of differentiated learning integrated with the Problem-Based Learning (PBL) model in improving learning outcomes in acid-base material. Using the Classroom Action Research (CAR) method implemented in two cycles, this study involved 38 students of grade XI.3 at SMA Negeri 1 Palembang in the even semester of 2024/2025. Each cycle included the stages of planning, action, observation, and reflection, with data collection through tests and observations to measure improvements in learning outcomes. The research findings showed a significant and sustainable improvement in learning outcomes. The percentage of student learning completion increased progressively from only 26.32% in the pre-cycle stage, to 52.63% in Cycle I, and reached 84.21% at the end of Cycle II. Thus, it can be concluded that the strategic combination of differentiated learning and the PBL model has proven effective in creating a more inclusive, active learning environment and is able to significantly improve student learning outcomes. ABSTRAKRendahnya hasil belajar siswa seringkali disebabkan oleh metode pengajaran konvensional yang gagal mengakomodasi keberagaman kebutuhan individu di dalam kelas. Latar belakang inilah yang mendorong dilakukannya penelitian yang berfokus untuk mengkaji efektivitas penerapan pembelajaran berdiferensiasi yang diintegrasikan dengan model Problem-Based Learning (PBL) dalam meningkatkan hasil belajar pada materi asam-basa. Menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus, penelitian ini melibatkan 38 siswa kelas XI.3 di SMA Negeri 1 Palembang pada semester genap 2024/2025. Setiap siklus mencakup tahapan perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi, dengan pengumpulan data melalui tes dan observasi untuk mengukur peningkatan hasil belajar. Temuan penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar yang signifikan dan berkelanjutan. Persentase ketuntasan belajar siswa meningkat secara progresif dari hanya 26,32% pada tahap pra-siklus, menjadi 52,63% pada Siklus I, dan mencapai 84,21% pada akhir Siklus II. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kombinasi strategis antara pembelajaran berdiferensiasi dan model PBL terbukti efektif untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif, aktif, dan mampu meningkatkan hasil belajar siswa secara nyata.
INTEGRASI PENDEKATAN TEACHING AT THE RIGHT LEVEL (TARL) DAN CULTURALLY RESPONSIVE TEACHING (CRT) MELALUI MODEL PBL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SIFAT LARUTAN GARAM Tumirah, Tumirah; Sari, Diah Kartika; Martusyilia, Revy
SCIENCE : Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika dan IPA Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/science.v5i3.5654

Abstract

This study aims to improve the learning activities and academic achievement of Grade XI.3 students at SMAN 1 Palembang on the topic of salt solution properties through the Problem Based Learning (PBL) model integrated with the Teaching at the Right Level (TaRL) and Culturally Responsive Teaching (CRT) approaches. The integration of these two approaches into the PBL model is designed to promote active student participation in the learning process by considering their initial academic abilities and cultural backgrounds. The research subjects consisted of 38 students. This study employed a Classroom Action Research (CAR) method, conducted in three stages: the Pre-cycle, Cycle I, and Cycle II. Data were collected using cognitive test instruments and student activity observation sheets, and then analyzed using both descriptive qualitative and quantitative methods. The results showed a significant improvement in student activity and learning outcomes. In Pre-cycle, 14 students (36.84%) achieved the minimum mastery criteria, which increased to 33 students (86.84%) in Cycle II. These findings indicate that implementing the PBL model integrated with TaRL and CRT approaches is effective in enhancing both student engagement and academic achievement in learning the properties of salt solutions. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas XI.3 di SMAN 1 Palembang pada materi sifat larutan garam melalui model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) yang terintegrasi dengan pendekatan Teaching at the Right Level (TaRL) dan Culturally Responsive Teaching (CRT). Integrasi kedua pendekatan tersebut ke dalam model PBL dirancang untuk mendorong partisipasi aktif siswa dalam proses pembelajaran, dengan mempertimbangkan kemampuan awal serta latar belakang budaya mereka. Subjek penelitian terdiri atas 38 siswa. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam tiga tahapan, yaitu prasiklus, siklus I, dan siklus II. Data dikumpulkan melalui instrumen tes kognitif dan lembar observasi aktivitas siswa, kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan pada aktivitas dan hasil belajar peserta didik. Pada Prasiklus, sebanyak 14 siswa (36,84%) mencapai ketuntasan belajar, dan meningkat menjadi 33 peserta didik (86,84%) pada siklus II. Temuan ini menunjukkan bahwa penerapan model PBL yang terintegrasi dengan pendekatan TaRL dan CRT efektif dalam meningkatkan aktivitas serta hasil belajar siswa pada materi sifat larutan garam.