ABSTRACT Literature learning has great potential to build students' character, especially in instilling the value of social care. This value involves awareness of social conditions and concrete actions to support the common welfare. This research aims to explore strategies for integrating the value of social care in literature learning. Using the literature study method, this research analyzes various relevant theories, concepts, and practices related to integrating social values through literature. The results show that literature can be an effective medium to instill the value of social care, especially through works that raise the themes of justice, solidarity, and life struggles. Integration strategies can be carried out through the selection of relevant literary works, critical analysis of content and moral messages, group discussions, and social literacy projects that involve students in understanding and responding to social issues. This finding confirms that literature learning does not only function as a means of developing aesthetics and language skills, but also as an instrument of character education that can shape young people who are empathetic and care about their environment. Therefore, a more structured and collaborative approach is needed to optimize the role of literature in building social awareness through education. ABSTRAK Pembelajaran sastra memiliki potensi besar untuk membangun karakter peserta didik, khususnya dalam menanamkan nilai kepedulian sosial. Nilai ini melibatkan kesadaran terhadap kondisi sosial dan tindakan konkret untuk mendukung kesejahteraan bersama. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi strategi integrasi nilai kepedulian sosial dalam pembelajaran sastra. Menggunakan metode kualitatif studi kepustakaan, penelitian ini menganalisis berbagai teori, konsep, dan praktik yang relevan terkait pengintegrasian nilai-nilai sosial melalui sastra. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sastra mampu menjadi medium yang efektif untuk menanamkan nilai kepedulian sosial, terutama melalui karya-karya yang mengangkat tema keadilan, solidaritas, dan perjuangan hidup. Strategi integrasi dapat dilakukan melalui pemilihan karya sastra yang relevan, analisis kritis terhadap isi dan pesan moral, diskusi kelompok, serta proyek literasi sosial yang melibatkan peserta didik dalam memahami dan merespons isu-isu sosial. Temuan ini menegaskan bahwa pembelajaran sastra tidak hanya berfungsi sebagai sarana pengembangan estetika dan keterampilan berbahasa, tetapi juga sebagai instrumen pendidikan karakter yang dapat membentuk generasi muda yang empatik dan peduli terhadap lingkungannya. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan yang lebih terstruktur dan kolaboratif untuk mengoptimalkan peran sastra dalam membangun kepedulian sosial melalui pendidikan.