Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Konflik Rusia-Ukraina: Telaah Kritis Atas Pelanggaran Hukum Humaniter Dan Implikasinya Terhadap Hak Sipil Widodo, Roni Agus; Setiyawan, Danang Ary; Hanla, Hanla; Susilo, Tarsisius; Yadi, Rahman; Prasetyo, Joko
Jurnal sosial dan sains Vol. 5 No. 6 (2025): Jurnal Sosial dan Sains
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/jurnalsosains.v5i6.32257

Abstract

Pemodelan matematika menjadi jembatan antara matematika dan masalah nyata yang terjadi dalam kehidupan siswa. Pengenalan pemodelan matematika menjadi agenda penting yang harus diberikan kepada siswa level SMA untuk mengoptimalkan literasi matematis dan terbiasa memecahkan masalah dengan permasalahan kontekstual. Pemilihan konteks materi dan permasalahan dunia nyata yang relevan adalah kunci awal dalam mengajarkan pemodelan. Pemilihan materi matriks dalam pengaplikasian menentukan kriteria universitas menjadi pertimbangan penting dalam mengenalkan pemodelan matematika dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan melibatkan sampel 31 siswa kelas 11, MAN 1 Kota Bandung, Jawa Barat. Berlandaskan kerangka kerja Galbraith & Holton, penelitian ini mengevaluasi tujuh tahap pemodelan dan menemukan bahwa siswa mampu memahami dan merumuskan masalah dengan baik, mencapai skor rata-rata 77,8%, namun mengalami kesulitan pada tahap interpretasi dan evaluasi model dengan skor menurun hingga sekitar 60%. Penggunaan matriks pengambilan keputusan menunjukkan kemampuan siswa yang cukup baik dalam menerapkan konsep matematika pada konteks dunia nyata, meskipun masih diperlukan pendampingan untuk meningkatkan kemampuan pemodelan.  
REDEFINISI PRINSIP PEMBEDAAN DALAM HUKUM HUMANITER INTERNASIONAL DI ERA PERANG DRONE: STUDI KASUS GAZA DAN UKRAINA Mawan Sutanto, Dwi; Karyana, Rana; Hanla, Hanla; Susilo, Tarsius; Setia, I ketut; Iskandar, Yulian
COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2025): COMSERVA: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/comserva.v5i1.3147

Abstract

The development of combat drone technology has revolutionized the landscape of modern warfare, but also presents new challenges to the fundamental principles of International Humanitarian Law (IHL), particularly the principle of distinction between combatants and civilians. This article examines the ethical and legal dilemmas of drone usage through a qualitative normative juridical approach, using case studies from the Gaza conflict (Israel vs. Hamas) and the Russia–Ukraine war. The analysis reveals that despite drones offering high precision, field practices often demonstrate violations of the principle of distinction, whether due to intelligence negligence or policies that relax the definition of combatants. The technological imbalance of drone warfare also risks eroding humanitarian values and dehumanizing victims. This study underscores that technological advancement must be accompanied by the strengthening of legal accountability, the integration of ethics into military procedures, and the adaptation of operational rules to uphold humanitarian principles in warfare. Therefore, redefining the application of the principle of distinction is necessary to address the challenges of remote drone-based warfare, in order to ensure that the value of life remains protected amidst the escalation of military technology