Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pelatihan Basic Study Skill Kelistrikan untuk Mahasiswa Pendidikan Teknik Elektro Arpin, Risal Mantofani; Radja, Abdi Kurniawan; Narang, Nur Hijriah Zubaedah
Jurnal IPMAS Vol. 5 No. 1 (2025): Januari - April 2025
Publisher : Pustaka Digital Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54065/ipmas.5.1.2025.545

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini ditujukan kepada 76 mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Elektro Universitas Nusa Cendana, dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman teori dan keterampilan praktis dalam bidang kelistrikan, serta kesadaran akan keselamatan kerja. Permasalahan utama yang dihadapi mahasiswa adalah pemahaman dasar konsep kelistrikan yang terbatas, kurangnya keterampilan praktis dalam instalasi dan pengukuran listrik, serta rendahnya kesadaran akan keselamatan kerja di lingkungan kelistrikan. Sebagai solusi, dilakukan program pelatihan "Basic Study Skill Kelistrikan" yang terdiri dari tiga tahapan: pelatihan dasar teori kelistrikan, pendampingan teknik instalasi dan pemeliharaan kelistrikan, serta edukasi keselamatan kerja dan aplikasi praktis. Metode yang digunakan meliputi ceramah interaktif, diskusi kelompok, praktik langsung di laboratorium, serta simulasi situasi darurat kelistrikan untuk meningkatkan kesiapan mahasiswa. Hasil pelaksanaan kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan dan keterampilan mahasiswa. Sebelum pelatihan, rata-rata pengetahuan mahasiswa berkisar antara 65-70 dengan tingkat kelulusan 63%-68%. Setelah pelatihan, rata-rata pengetahuan meningkat menjadi 82-88 dan tingkat kelulusan melonjak ke 83%-88%, dengan peningkatan rata-rata 19% dalam persentase kelulusan. Hasil ini menunjukkan bahwa program pelatihan ini efektif dalam meningkatkan kompetensi mahasiswa, baik dalam hal pemahaman teoretis maupun keterampilan praktis yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja, serta meningkatkan kesadaran keselamatan kerja.
Edukasi tentang Antisipasi Penyebaran Hoax terkait Konten Palsu dalam Media Sosial pada Mahasiswa Saruan, Tirsa Julianti; Narang, Nur Hijriah Zubaedah; Simamora, Indah; Pasaribu, Rida Helfrida; Khairunnisa
INCOME: Indonesian Journal of Community Service and Engagement Vol 4 No 4 (2025)
Publisher : EDUPEDIA Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56855/income.v4i4.1848

Abstract

Penyebaran hoax dan konten palsu di media sosial semakin meningkat dan memberikan dampak negatif, seperti disinformasi, kepanikan, serta perpecahan sosial terutama di lingkungan kampus karena kurangnya pengetahuan tentang menyaring informasi dan pengambilan informasi yang benar. Karena itu pelaksanaan pengabdian masyarakat di lingkungan kampus bertujuan meningkatkan kesadaran mahasiswa dalam pentingnya mengkaji informasi, Program edukasi literasi digital dan pencegahan penyebaran hoaks bagi mahasiswa FKIP Undana menunjukkan dampak signifikan terhadap peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan kesadaran kritis mahasiswa dalam menghadapi informasi palsu di era digital. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan skor pengetahuan sebesar 85%, sementara 95% mahasiswa mampu memahami bahaya hoaks serta membedakan informasi asli dan palsu. Pada aspek keterampilan, 85% peserta berhasil melakukan verifikasi informasi menggunakan teknik dan alat seperti reverse image search dan platform fact-checking. Program ini juga berhasil membentuk Kelompok Kerja Anti-Hoaks yang terdiri atas lima perwakilan program studi, yang berperan dalam melanjutkan kampanye edukasi dan menjaga keberlanjutan program. Selain itu, kesadaran kolektif mahasiswa meningkat, ditunjukkan oleh 95% mahasiswa yang berkomitmen mengakses informasi melalui kanal resmi kampus. Secara keseluruhan, kegiatan ini telah membangun ekosistem kampus yang lebih kritis, informatif, dan responsif terhadap isu hoaks. Keberhasilan program ini diharapkan dapat menjadi model bagi institusi pendidikan lain dalam memperkuat literasi digital dan mengembangkan masyarakat akademik yang lebih tahan terhadap disinformasi.