Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

UPAYA PENANGGULANGAN MASALAH TUBERCULOSIS PARU DENGAN PEMBERDAYAAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN HELVETIA Tanjung, Riswani; Oktavinola Kaban, Febrina; Siahaan, Meriani; Noradina, Noradina; Paskah Rina Situmorang; Bernita Silalahi
Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia SEAN (ABDIMAS SEAN) Vol. 1 No. 02 (2023): Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia SEAN (ABDIMAS SEAN), Agustus 2023
Publisher : SEAN Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58471/abdimassean.v1i02.138

Abstract

Keluarga merupakan populasi berisiko terhadap masalah kesehatan diantaranya penyakit tuberculosis paru (TBC). Penyakit ini memerlukan perhatian yang serius, karena sangat mudah untuk menularkan kepada orang lain. Jika TBC tidak diatasi, dapat menyebabkan resistensi dan akibatnya dapat menyebabkan kematian. Penyebab TBC adalah mycobacterium tuberculosis. Masalah TBC ini dapat diatasi dengan peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku keluarga, peran petugas Dinas Kesehatan serta partisipasi Kader Posyandu. Upaya untuk mengatasi masalah TBC, diharapkan dapat memberikan intervensi yang sesuai, diantaranya dengan memadukan beberapa intervensi yang tepat terhadap keluarga yang mengalami TBC. Intervensi yang dapat dilakukan adalah perpaduan beberapa intervensi yang dilakukan untuk mengatasi masalah TBC yaitu kombinasi antara Pendidikan Kesehatan, Kerjasama dan Pemberdayaan. Kegiatan ini dilaksanakan dengan memberi pelatihan kepada kader posyandu, memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga, pemberdayaan keluarga dan kerjasama antara kader posyandu dan keluarga. Pelaksana pengabdian masyarakat dan mahasiswa melakukan pelatihan Kader Posyandu tentang penyakit TBC, pencegahan penularan, pengawas minum obat (PMO), pemantauan dan evaluasi serta motivasi, selanjutnya kader posyandu dan pelaksana pengabdian kepada masyarakat memberikan pendidikan kesehatan terhadap keluarga yang mengalami TBC. Selanjutnya kader posyandu melaksanakan pemantauan 2x/minggu evaluasi dan motivasi 1x/minggu selama 4 minggu kepada keluarga yang mengalami TBC. Pengabdian masyarakat akan dilakukan diWilayah Kerja Puskesmas Medan Helvetia karena berdasarkan analisis data dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara terhadap pengukuran TBC tingkat kecamatan 2021, Wilayah kerja Puskesmas Medan Helvetia termasuk penderita TBC tertinggi di kota Medan. Pengabdian masyarakat dilakukan terhadap 1 mitra yaitu kelompok Kader Posyandu.di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Helvetia dan sasarannya keluarga yang mengalami TBC. Luaran dari pengabdian masyarakat ini, terdapat peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku keluarga yang mengalami TBC, peningkatan pengetahuan kader posyandu dan penurunan frekwensi TBC pada. Peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku diukur dengan menggunakan kuesioner dan monitoring serta evaluasi diukur dengan menggunakan format cheklist serta motivasi didokumentasikan pada kolom format tersendiri untuk acuan dimasa yang akan dating.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUALITAS TIDUR PASIEN HEMODIALISIS Dame, Arta Marisi; Ritonga, Yuni Shanti; Rina Situmorang, Paskah; Noradina, Noradina; Siahaan, Meriani; Silalahi, Bernita
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 11 No. 2 (2025): Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA
Publisher : Program Studi S1/DIII-Keperawatan Universitas Imelda Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52943/jikeperawatan.v11i2.1959

Abstract

Background: Sleep quality is defined as a state where a person is satisfied with their sleep so that they do not show signs of sleep disorders. Patients undergoing hemodialysis are 25% more likely to experience sleep disorders than normal adults. Objective: This study aims to determine the factors associated with sleep quality in hemodialysis patients. Method: This study is a quantitative study with an analytical survey design through a cross-sectional approach. The sampling technique in this study was accidental sampling. The sample in this study were patients who underwent hemodialysis regularly at least 2 times a week. Data collection used the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) questionnaire in Indonesian, a physical activity questionnaire and a Fatigue Severity Scale (FSS) questionnaire with a total of 58 hemodialysis patients at RSU Imelda Pekerja Indonesia. Data analysis used bivariate data analysis with the chi-square test. Results: This study showed that there was no significant relationship between age (p=0.956), gender (p=0.225), employment status (p=0.462), duration of hemodialysis (p=0.559) and sleep quality of hemodialysis patients at Imelda Buruh Indonesia Hospital. There was a significant relationship between comorbidities (p=0.001), smoking habits (p=0.026), coffee consumption (p=0.003), physical activity (p=0.000) and fatigue levels (p=0.000). Conclusion: Lifestyle factors (smoking habits, coffee consumption), comorbidities, physical activity and fatigue levels are related to sleep quality of hemodialysis patients. Suggestion: Future researchers should examine the sleep quality of hemodialysis patients with different methods and research designs.