Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU DALAM PENCEGAHAN EPILEPSI PADA ANAK USIA 5-12 TAHUN DI DUSUN III SUNGGAL KANAN KECAMATAN SUNGGAL KABUPATEN DELI SERDANG Noradina Noradina
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 2 No. 1 (2016): Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA
Publisher : Program Studi S1/DIII-Keperawatan Universitas Imelda Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Epilepsi menurut World Health Organization (WHO) merupakan gangguan kronik otak yang menunjukkan gejala-gejala berupa serangan-serangan yang berulang-ulang yang terjadi akibat adanya ketidaknormalan kerja sementara sebagian atau seluruh jaringan otak karena cetusan listrik pada neuron (sel saraf) peka rangsang yang berlebihan, yang dapat menimbulkan kelainan motorik, sensorik, otonom atau psikis yang timbul tiba-tiba dan sesaat disebabkan lepasnya muatan listrik abnormal sel-sel otak.Ngastiah 2005). Prevalensi epilepsi di Amerika Utara dan Eropa adalah 5-6/1000; sementara itu prevalensi epilepsi di Amerika Tengah dan Selatan lebih tinggi ialah 17/1000. Insidensi epilepsi dinegara maju adalah 50/100.000 dan dinegara berkembang 100/100.000. Diseluruh dunia kasus baru tiap tahun diperkirakan sekitar 3,5 juta dengan proporsi sebagai berikut : 40% golongan anak, 40% golongan dewasa, dan 20% golongan lanjut usia. Di negara maju faktor penyebab epilepsi nonidiopatik yang paling menonjol adalah stroke, meliputi 11-14% dari seluruh kasus. Jenis penelitian deskritif. Teknik pengukuran pada setiap variabel adalah dengan mengajukan 12 pertanyaan yaitu masing-masing 6 pertanyaan untuk variabel pengetahuan dan 6 pertanyaan untuk variabel tindakan dalam bentuk kuesioner tertutup, kemudian diformulasikan menggunakan rumus range (kelas) dan rumus struger oleh sudjana (2009) untuk menentukan kriteria jawaban responden dan mengetahui skor dan persentase jawaban. Karakteristik Responden yang diteliti adalah umur, pendidikan, sumber informasi dan pekerjaan Dari hasil penelitian ditemukan bahwa mayoritas pengetahuan ibu tergolong cukup. Karena ditemukan sebanyak 24 responden (46,15%) yang berpengetahuan cukup. Mayoritas ibu umur (32-37) 17 responden. Pendidikan ibu mayoritas SD (38,46%) 20 responden Sumber Informasi mayoritas dari Tenaga Kesehatan (46,15%) 24 responden. Dan berdasarkan Pekerjaan ibu mayoritas petani (59,61%) 31 responden.
TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG DAMPAK ABORSI TERHADAP ALAT REPRODUKSI DI DUSUN MANDIRI DESA KARANG REJO KECAMATAN STABAT KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2015 Noradina Noradina
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 2 No. 2 (2016): Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA
Publisher : Program Studi S1/DIII-Keperawatan Universitas Imelda Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aborsi adalah tindakan untuk mengakhiri masa kehamilan yang tidak dikehendaki. Organisani kesehatan dunia (WHO) memperkirakan ada 20 juta kejadian aborsi tidak aman di Dunia, 9,5% (19 dari 20 juta tindakan aborsi tidak aman) diantaranya terjadi di negara berkembang. Resiko kematian akibat aborsi yang tidak aman di wilayah Asia di perkirakan 1 berbanding 3700 di banding dengan aborsi yang aman. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran tingkat pengetahuan remaja putri tentang dampak aborsi terhadap alat reproduksi di Dusun Mandiri Desa Karang Rejo Kecamatan Stabat periode April-Juni 2015 Jenis penelitian ini menggunakan teknik assidental sampling, penelitian ini bersifat diskritif dengan menggunakan data primer dengan cara mengisi kuesioner dengan jumlah populasi 125 orang dan jumlah responden 40. Kuesioner penelitian terdiri dari 20 pertanyaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa karakteristik remaja tentang dampak aborsi terhadap alat reproduksi kategori mayoritas umur 16-19 tahun yaitu sebanyak 22 responden (55%), berdasarkan pendidikan mayoritas responden adalah SLTA sebanyak 21 responden (52.5%), berdasarkan sumber informasi mayoritas responden adalah tenkes sebanyak 15 responden (37.5%). Berdasarkan pengetahuan mayoritas responden berpengetahuan cukup sebanyak 19 responden (47,5%). Diharapakan kader atau petugas kesehatan melakukan penyuluhan tentang dampak aborsi terhadap alat reproduksi sehingga, remaja mengetahui dampak bahaya alat reproduksi terhadap tindakan aborsi.
MOTIVASI DAN PARTISIPASI WARGA DALAM MENCEGAH ANGKA KEJADIAN DBD DI LINGKUNGAN XI KELURAHAN TERJUN KECAMATAN MEDAN MARELAN TAHUN 2016 Noradina Noradina
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 3 No. 1 (2017): Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA
Publisher : Program Studi S1/DIII-Keperawatan Universitas Imelda Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini membahas motivasi dan partisipasi masyarakat Lingkungan XI Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan tahun 2016 dalam mencegah angka kejadian DBD. Tujuannya untuk memberikan gambaran motivasi dan partisipasi dalam mencegah DBD serta karakteristik responden yang mendukungnya. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif sederhana. Teknik pengambilan sampel menggunakan kuisioner dengan jumlah responden 100 orang masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Lingkungan XI Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan tahun 2016memiliki motivasi tinggi sebesar 53% dan partisipasi tinggi 55% dalam mencegah angka kejadian DBD. Karakteristik responden yaitu usia 20-37 tahun sebanyak 65 %, jenis kelamin perempuan 75%, tingkat pendidikan SMA 49 %. Riwayat keluarga pernah mengalami DBD 70% dan masyarakat yang pernah mendapatkan penyuluhan DBD sebanyak 72 %.
TINGKAT KECEMASAN MAHASISWI YANG TERLAMBAT MENSTRUASI DI ASRAMA YAYASAN IMELDA MEDAN Noradina Noradina
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 3 No. 2 (2017): Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA
Publisher : Program Studi S1/DIII-Keperawatan Universitas Imelda Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menstruasi merupakan salah satu jenis perkembangan fisisk pada wanita, perdarahan periodik pada uterus dimulai dari 14 hari setelah Ovulasi. “Menstruasi yang normal adalah pertumbuhan yang normal bagi wanita dan menstruasi terlambat adalah pertumbuhan yang tidak normal bagi wanita”, Menstruasi yang teratur berfungsi sebagai hasil interaksi antara hipotalamus, hipofisis dan ovarium dengan perubahan-perubahan terkait pada jaringan sasaran reproduksi normal, ovarium memainkan peranan penting dalam proses pertumbuhan karna tampaknya bertanggung jawab dalam pengaturan-pengaturan perubahan siklis maupun lama siklus menstruasi. Menstruasi yang terlambat diakibatkan oeh beberapa faktor seperti ansietas/kecemasan, kehamilan, penggunaan pil kontrasepsi dan Penggunaan kontrasepsi hormonal. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik sampling menggunakan teknik secara inklusi artinya sampel dapat mewakili populasi yang diteliti. Adapun kriteria sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswi yang tinggal di asrama Yayasan Imelda Medan, dan bersedia menjadi responden. Sebelum penelitian dilakukan, peneliti meminta surat izin penelitian dari institusi keperawatan dan surat izin untuk dapat melakukan penelitian di asrama Yayasan Imelda Medan. Dalam mengidentifikasi tingkat kecemasan mahasiswi yang terlambat menstruasi, peneliti menggunakan uji tes dalam bentuk pernyataan setengah tertutup. Setelah peneliti mengumpulkan uji test yang diberikan kepada responden, maka peneliti melakukan teknik analisa data yang dimulai dari Editing, Coding, Processing, Tabulating, Cleaning. Setelah teknik analisa data selesai, peneliti membuat tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tingkat kecemasan mahasiswi yang terlambat menstruasi mayoritas memiliki tingkat kecemasan ringan sebanyak12 orang (40%) dan minoritas memiliki tingkat kecemasan berat sebanyak 7 orang (23,3%) yang dipengaruhi oleh faktor umur, pendidikan, keadaan fisik, dan gaya hidup. Faktor-faktor tersebut di atas sangat mempengaruhi mahasiswi dalam menghadapi kecemasan saat menyadari bahwa dirinya mengalami terlambat menstruasi.
PEMBERIAN VITAMIN E TERHADAP FRAGILITAS ERITROSIT PADA MENCIT (Musmusculus, L.) YANG DIPAPARI TUAK Noradina Noradina; Aureliya Hutagaol; Yafrinal Siregar
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 3 No. 2 (2017): Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA
Publisher : Program Studi S1/DIII-Keperawatan Universitas Imelda Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh pemberian vitamin E terhadap penurunan fragilitas osmotik dan krenasi eritorosit mencit (Mus musculus, L.) jantan dewasa yang dipapari tuak. Apakah pengaruh radikal bebas yang ditimbulkan pemberian tuak yang mengandung alkohol dapat ditangkal dengan pemberian vitamin E sebagai antioksidan.pada kondisi stress oksidatif,radikal bebas akan menyebabkan terjadinya peroksidasi lipid membran sel dan merusak organisasi membran sel. Penelitian ini menggunakan mencit jantan dewasa (Mus musculus, L.) sebanyak 30 ekor yang dibagi dalam 6 kelompok perlakuan.Kelompok pertama sebagai kontrol negatif yang diberi dengan air aquades 0,5cc selama 30 hari,kelompok kedua diberi tuak yang yang terdapat kandungan alkohol 20% sebanyak 0,5 ml/hari/ekor secara oral 15 hari pertama dan dilanjutkan dengan pemberian aquades 0,5 ml/hari/ekor/oral 15 hari berikutnya, kelompok ketiga diberi tuak yang terdapat kandungan alkohol 20% sebanyak 0,5 ml/hari/ekor secara oral selama 30 hari,kelompok 4 diberi tuak yang terdapat kandungan alkohol 20% sebanyak 0,5 ml/hari/ekor secara oral selama 15 hari kemudian 15 hari berikutnya dilanjutkan dengan pemberian vitamin E 0,25mg/gBB/h,kelompok 5 diberi tuak yang terdapat kandungan alkohol 20% sebanyak 0,5 ml/hari/ekor secara oral selama 15 hari kemudian 15 hari berikutnya tetap diberi tuak yang terdapat kandungan alkohol 20% sebanyak 0,5 ml/hari/ekor secara oral yang diselingi waktu 1 jam dengan pemberian vitamin E 0,25mg/gBB/h,dan kelompok ke 6 diberi tuak yang terdapat kandungan alkohol 20% sebanyak 0,5 ml/hari/ekor secara oral yang di selingi dengan waktu 1 jam dilanjutkan dengan pemberian vitamin E 0,25mg/gBB/oral selama 30 hari.Penelitian ini telah mendapat persetujuan dari komite etik penelitian USU.
PENGARUH TINDAKAN HEMODIALISA TERHADAP PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA KLIEN GAGAL GINJAL KRONIK DI RUMAH SAKIT IMELDA MEDAN TAHUN 2018 Noradina Noradina
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 4 No. 2 (2018): Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA
Publisher : Program Studi S1/DIII-Keperawatan Universitas Imelda Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52943/jikeperawatan.v4i2.295

Abstract

Gangguan fungsi ginjal ini terjadi ketika tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dankeseimbangan cairan dan elektrolit sehingga mengakibatkan retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah pada gagal ginjal kronik terjadi penurunan laju filtrasi glomerulus kurang dari 60ml/ menit/ 1,73 m selama 3 bulan atau lebih yang irreversibel dan didasari oleh banyak fakator (Harrison, 2000). Jenis penelitian yang digunakan peneliti yaitu jenis penelitian deskriptif korelasional dimana dalam penelitian ini peneliti menggambarkan hubungan tindakan hemodialisa dengan perubahan tekanan darah. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien gagal ginjal kronik yang menjalankan hemodialisa di Ruang Hemodialisis RSU IPI Medan 2018 dengan jumlah 249 pasien. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik total sampling. Dimana sampel dalam penelitian ini adalah pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa di Ruang Hemodialisis RSU IPI Medan. Sehingga sampel dalam penelitian ini adalah 30 pasien (Nursalam, 2011).Adapun Hasil penelitian yang didapat Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang Hubungan tindakan Haemodialisa dengan perubahan Tekanan darah di Ruang Hemodialisa di RSU. Imelda Pekerja Indonesia Medan yang dilakukan pada bulan Februari - Agustus 2018 dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : Bahwa terdapat hubungan tindakan Hemodialisa dengan Perubahan Tekanan Darah pada Pasien Pasca Hemodialisis dengan nilai Z sebesar 3,054 dan P sebesar 0,02 karena 3,054 < 0,02 maka terdapat pengaruh tindakan hemodialisis terhadap perubahan tekanan darah pada klien gagagl ginjal kronik di rumah sakit imelda Medan.
GAMBARAN PERUBAHAN BODY IMAGE PADA WANITA YANG MENGALAMI CA.MAMAE DENGAN TINDAKAN CHEMOTERPHY DI RUMAH SAKIT UMUM IMELDA PEKERJA INDONESIA (RSU IPI) MEDAN Noradina Noradina; Zainofrianto
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 5 No. 2 (2019): Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA
Publisher : Program Studi S1/DIII-Keperawatan Universitas Imelda Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52943/jikeperawatan.v5i2.312

Abstract

Kanker merupakan pertumbuhan sel baru yang membentuk jaringan abnormal yang meluas hingga melebihi batas jaringan normal (Simanjuntak dalam Hawari 2004) Kanker juga seringkali disebut tumor ganas. Menurut (Chaplin, 2006: 63), body image adalah ide individu mengenai penampilan tubuhnya dihadapan orang lain. Schilder (dalam Bell & Rushforth, 2008: 1). Menurut (Smeltzer dan Bare, 2002) kemoterapy adalah pengunaan preparat antineoplastik sebagai upaya untuk membunuh sel-sel tumor dengan menggangu fungsi dan reproduksi seluler. Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Jumlah Populasi sebanyak 50 Di Rumah Sakit Imelda Pekerja Indonesia Medan. Metode mengambilan sampel Non Probability Sampling dengan tehnik Accidental Sampling didapat jumlah sampel sebanyak 30 sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, terdiri dari 12 pertanyaan, Tehnik pengukuran pertanyaan menggunakan skala Guttman, dalam bentuk kuesioner tertutup. Kemudian hasil kuesioner diformulasikan kedalam interval jawaban variabel menggunakan rumus Sturgers untuk menentukan kriteria jawaban responden dan mengetahui skor dan persentase jawaban. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa mayoritas tingkat pengetahuan responden cukup sesuai dengan data hasil penelitian berjumlah 14 responden (46.2%), sedangkan berpengetahuan baik hanya 10 responden (33,3%) dan yang berpengetahuan buruk berjumlah 6 responden (11,5 %). Kesulitan yang timbul kemudian adalah apabila pengetahuan atau pendidikan yang cukup memadai secara teoritis dan objektif disebabkan sikap penderita masih kurang menerima informasi tentang pendidikan kesehatan perubahan Body Image bagi wanita penderita Ca Mamae dengan tindakan Chemotherapy. Disini jugalah pentingnya peranan tenaga kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan penderita dan masyarakat pada umumnya untuk dapat penanggulangan dalam mencegah perubahan yang buruk pada penderita Ca Mamae, salah satunya pemberian penyuluhan tentang perubahan Body Image pada penderita Ca Mamae dengan tindakan Chemotherapy.
PENGARUH TINDAKAN CHEMOTERAPHY TERHADAP PENINGKATAN HARAPAN HIDUP PASIEN CANCER MAMAE DI RSU IMELDA MEDAN PEKERJA INDONESIA Noradina Noradina
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 6 No. 1 (2020): Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA
Publisher : Program Studi S1/DIII-Keperawatan Universitas Imelda Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52943/jikeperawatan.v6i1.344

Abstract

ABSTRAK Carcinoma mammae (ca mammae) adalah sebuah tumor ganas yang tumbuh dalam jaringan mammae, yang diduga berpengaruh pada kualitas hidup penderitanya. Pengaruh kejiwaan yang kuat akibat ca mammae dapat berdampak negatif pada kehidupan penderita, terutama pada penderita post mastectomy. Menangani ca mammae bukan hanya sekedar menyelamatkan nyawa atau sebuah mammae, tapi juga merupakan usaha pencapaian kualitas hidup terbaik. Untuk itu diadakan penelitian Gambaran Kualitas Hidup Penderita Ca Mammae Post Mastectomy di CISC dan BCS Tahun 2010. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran kualitas hidup pada penderita ca mammae post mastectomy yang dihubungkan dengan kondisi psikologik, kehidupan sosial dan tanggapan keluarga. Metode penelitian ini adalah deskriptif murni dengan rancangan cross sectional. Instrumen penelitian berupa kuesioner yang berisi 37 pertanyaan. Subjek penelitian adalah penderita ca mammae post mastectomy di komunitas kanker CISC (Cancer Information and Support Center) Jakarta dan BCS (Bandung Cancer Society), dengan teknik penentuan sampel adalah purposive sampling. menunjukan bahwa tindakan mastectomy tidak menyebabkan adanya perubahan kualitas hidup pada penderita ca mammae yang dinilai dari segi kondisi psikologik, kehidupan sosial, dan tanggapan keluarga. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tindakan mastectomy tidak menyebabkan adanya perubahan kualitas hidup pada penderita ca mammae.
EFEKTIFITAS TERAPI KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN GAGAL JANTUNG DI RUMAH SAKIT ROYAL PRIMA PADA TAHUN 2020 Noradina Noradina
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 6 No. 2 (2020): Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA
Publisher : Program Studi S1/DIII-Keperawatan Universitas Imelda Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52943/jikeperawatan.v6i2.433

Abstract

Gagal jantung adalah keadaan patofisiologik dimana jantung sebagai pompa tidak mampu memenuhi kebutuhan darah untuk metabolisme jaringan.Gagal jantung merupakan tahap akhir dari sebuah penyakit jantung dan merupakan penyebab peningkatan morbiditas dan mortalitas pasien jantung.Pasien gagal jantung banyak yang mengalami kecemasan ringan sampai dengan berat.Kecemasan dan perasaan takut yang dialami pasien dapat berkurang dengan terapi komunikasi terapeutik.Tujuan penelitan untuk mengetahui efektifitas terapi komunikasi terapeutik terhadap tingkat kecemasan pada pasien gagal jantung di Rumah Sakit Royal Prima Tahun 2020. Jenis penelitan bersifat quasy eksperimen dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian adalah pasien gagal jantung di Rumah Sakit Royal Prima Tahun 2020 sebanyak 25 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling sebanyak 25 orang. Hasil penelitian diperoleh hasil variable sebelum mayoritas kecemasan tingkat panik sebanyak 15 orang (60%), minoritas kecemasan tingkat berat sebanyak 10 orang (40%). Variabel sesudah minoritas kecemasan tingkat sedang sebanyak 15 orang (60%), minoritas kecemasan tingkat berat sebanyak 1 orang (4%). Hasil uji Wilcoxon dengan nilai p value = 0.000, maka P < 0,05 maka Ho titolak. Kesimpulan dari penelitian yaitu ada efektifitas terapi komunikasi terapeutik terhadap tingkat kecemasan sangat baik pada pasien gagal jantung di Rumah Sakit Royal Prima Tahun 2020. Diharapkan bagi responden agar menjalin komunikasi terapeutik dengan baik sehingga responden dapat menghilangkan pikiran-pikiran yang negative dengan cara saling berkomunikasi dengan perawat sehingga tingkat kecemasan responden dapat berkurang.
PENGARUH TERAPI AKUPRESUR TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH PADA PASIEN DM TIPE II DI POLIKLINIK RUMAH SAKIT UMUM IMELDA PEKERJA INDONESIA MEDAN TAHUN 2022 Meriani Herlina; Heriaty Berutu; Ekawaty Suryani Mastari; Christine Handayani Siburian; Bernita Silalahi; Noradina Noradina; Ester Ria Simarmata
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 9 No. 1 (2023): Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA
Publisher : Program Studi S1/DIII-Keperawatan Universitas Imelda Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52943/jikeperawatan.v9i1.1168

Abstract

Penyakit Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit menahun (Kronis) berupa gangguan metabolik yang ditandai dengan kadar gula darah yang melebihi batas normal. Diabetes Melitus dikenal sebagai silent killer karna sering tidak disadari oleh penyandangnya dan saat diketahui sudah terjadi komplikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Terapi Akupresur terhadap penurunan kadar gula darah pasien DM Tipe II. Penelitian dilakukan di Poliklinik Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia Medan, pada bulan Juli 2022 sampai Agustus 2022. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian Quasy Eksperiment ini menggunakan pendekatan pre test and post test with control group design. Populasi pada penelitian ini adalah 40 responden dan sampel dalam penelitian ini adalah 20 responden yang diambil secara purposive sampling. Dan dianalisis secara Univariat dan Bivariat menggunakan uji wilcoxon dan Mann Whitney untuk mengetahui perbedaan antara dua kelompok terhadap pengaruh terapi akupresur. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengaruh terapi akupresur terhadap penurunan kadar gula darah adalah p-value = 0,005 < 0,05 dapat disimpulkan adanya pengaruh terapi akupresur terhadap penurunan kadar gula darah pasien DM Tipe II di Poliklinik Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia Medan. Disarankan kepada hasil penelitian ini diharapkan sebagai informasi bagi pasien diabetes melitus untuk melakukan secara mandiri terapi akupresur dan bagi rumah sakit imelda pekerja indonesia untuk memasukan unsur terapi akupresur sebagai bahan kajian dalam pengelolaan pasien diabetes melitus tipe II.