Wenny Aulia Sari
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Study of The Form, Meaning and Function of The Ngayikah Tradition in The Pasemah Tribe Community in Desa Rigangan I, Kec. Kelam Tengah, Kabupaten Kaur Fera Rindiani; Fera Zasrianita; Wenny Aulia Sari
Jurnal Disastri (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia) Vol 7 No 1 (2025): Jurnal Disastri: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33752/disastri.v7i1.8293

Abstract

The aim of this research is to examine the form, meaning, and function of the ngayikah tradition in the Pasemah tribe community in Rigangan I Village, Kec. Central Dark District. Kaur, this research uses qualitative research while the method used in this research is descriptive; the data source used is in the form, meaning, and function of the ngayikah tradition in the Pasemah tribal community in Rigangan I Village. The data obtained from this research is in the form of the meaning and the function of the ngayikah tradition in the Pasemah tribe community in Rigangan I Village. Data collection procedures include observation, interviews, note-taking, and documentation using data analysis in the form of data reduction, data presentation, and conclusions, or data verification, checking data validity, data triangulation, and source triangulation data on research stages. The results of this research concluded that this ngayikah tradition is still ongoing and preserved by the Pasemah tribe community in Rigangan I village, and this ngayikah tradition has several forms of functions and meanings that are not yet known to many people, including cotton, cloth, shawls, soap, chalk, rice. , money, candlenuts, turmeric, limes, flowers, betel leaves, bay leaves, rice, and coconut shoots. The function and meaning of the equipment used in this tradition have positive value and have positive expectations in it; therefore, every use of this equipment is interrelated and must be present and used in every tradition because it has been handed down from generation to generation by their ancestors in ancient times.
Study of The Form, Meaning and Function of The Ngayikah Tradition in The Pasemah Tribe Community in Desa Rigangan I, Kec. Kelam Tengah, Kabupaten Kaur Fera Rindiani; Fera Zasrianita; Wenny Aulia Sari
Jurnal Disastri (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia) Vol 7 No 1 (2025): Jurnal Disastri: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33752/disastri.v7i1.8293

Abstract

The aim of this research is to examine the form, meaning, and function of the ngayikah tradition in the Pasemah tribe community in Rigangan I Village, Kec. Central Dark District. Kaur, this research uses qualitative research while the method used in this research is descriptive; the data source used is in the form, meaning, and function of the ngayikah tradition in the Pasemah tribal community in Rigangan I Village. The data obtained from this research is in the form of the meaning and the function of the ngayikah tradition in the Pasemah tribe community in Rigangan I Village. Data collection procedures include observation, interviews, note-taking, and documentation using data analysis in the form of data reduction, data presentation, and conclusions, or data verification, checking data validity, data triangulation, and source triangulation data on research stages. The results of this research concluded that this ngayikah tradition is still ongoing and preserved by the Pasemah tribe community in Rigangan I village, and this ngayikah tradition has several forms of functions and meanings that are not yet known to many people, including cotton, cloth, shawls, soap, chalk, rice. , money, candlenuts, turmeric, limes, flowers, betel leaves, bay leaves, rice, and coconut shoots. The function and meaning of the equipment used in this tradition have positive value and have positive expectations in it; therefore, every use of this equipment is interrelated and must be present and used in every tradition because it has been handed down from generation to generation by their ancestors in ancient times.
Implementasi Metode Berbagi Pengalaman dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Materi Menulis Pantun Siswa Kelas VII B SMP Negeri 17 Seluma Heni Annisa; Khermarinah; Wenny Aulia Sari
JPI : Jurnal Pustaka Indonesia Vol. 2 No. 2 (2022): Agustus
Publisher : Yayasan Darussalam Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62159/jpi.v2i2.403

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan implementasi metode berbagi pengalaman dalam mata pelajaran bahasa indonesia materi menulis pantun siswa kelas VII B SMPN 17 Seluma. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kulaitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik keabsahan data dilakukan dengan triangulasi teknik. Teknik analisis data yang digunakan adalah langkah-langkah seperti yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman yaitu reduksi data, penyajian data, kesimpulan dan verifikasi. Informan dalam penelitian ini adalah guru mata pelajaran bahasa Indonesia kelas VII B dan empat orang siswa kelas VII B SMPN 17 Seluma. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru telah mengimplementasikan metode berbagi pengalaman dalam mata pelajaran bahasa Indonesia materi menulis pantun pada siswa kelas VII B yang melalui tiga tahapan yaitu tahapan perencanaan, tahapan pelaksanaan, dan tahapan evaluasi. Pada tahapan perencanaan, sebelum kegiatan pembelajaran dimulai, guru menyiapkan segala hal yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran yang akan diajarkan seperti menyiapkan rancangan pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan mencantumkan metode berbagi pengalaman. Pada tahapan pelaksanaan, guru mengimplementasikan metode berbagi pengalaman pada pembelajaran menulis pantun yang sesuai dengan langkah-langkah metode berbagi pengalaman yaitu experience (pengalaman), publishing and sharing (melaporkan dan berbagi), processing (pengolahan), genaralize (penyamarataan), dan applying (penerapan). Pada tahapan evaluasi berisi penyajian informasi mengenai implementasi metode berbagi pengalaman dan dapat diketahui bahwa metode berbagi pengalaman sudah baik dan efektif untuk digunakan pada pembelajaran menulis pantun.
Pemertahanan Bahasa Rejang Sebagai Wujud Identitas Masyarakat Di Desa Limbur Baru Kecamatan Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu Luci Anika; Irwan Satria; Wenny Aulia Sari
JPI : Jurnal Pustaka Indonesia Vol. 2 No. 1 (2022): April
Publisher : Yayasan Darussalam Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62159/jpi.v2i1.420

Abstract

Bahasa sebagai alat komunikasi antar manusia digunakan hampir tanpa batas dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa yang digunakan dalam masyarakatpun bervariasi. Hal ini sangat nyata terlihat dalam kehidupan masyarakat ketika menggunakan bahsa daerah masing-masing. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk dapat mendeskripsikan upaya masyarakat Desa Limbur Baru dalam pemertahanan bahasa Rejang sebagai wujud identitas mereka sebagai suku Rejang dan dapat mendeskripsikan faktor-faktor pendukung dan faktor penghambat pemertahanan bahasa Rejang sebagai wujud identitas Masyarakat Desa Limbur Baru. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dengan melakukan Observasi kepada Kepala Desa, tokoh adat, tokoh agama dan warga desa dengan cara wawancara dan dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini yaitu, masyarakat Desa Limbur Baru, Kecamatan Muara Kemumu, Kabupaten Kepahiang, Provinsi Provinsi Bengkulu, diantaranya yaitu tokoh adat, tokoh agama, pemerintahan desa, dan masyarakat biasa. Sedangkan objek dalam penelitian ini yaitu, upaya pemertahanan bahasa Rejang yang dilakukan oleh masyarakat Desa Limbur Baru.Teknik keabsahan data yaitu triangulasi sumber dengan cara penegecekan data yang diperoleh. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti kepada masyarakat Desa Limbur Baru.
Korelasi Antara Penguasaan Kosakata Dengan Kemampuan Berbicara Siswa Kelas Viii Di Smp Negeri 07 Seluma Lia Russanti; Salamah; Wenny Aulia Sari
JPI : Jurnal Pustaka Indonesia Vol. 2 No. 2 (2022): Agustus
Publisher : Yayasan Darussalam Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62159/jpi.v2i2.423

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui korelasi antara penguasaan kosakata dengan kemampuan berbicara bahasa Indonesia siswa kelas VIII di SMP Negeri 07 Seluma. Jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode pendekatan bersifat korelasi. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, pre test dan post test dengan jumlah sampel 70 siswa, product moment analysis, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh penghitungan data yang dianalisis menggunakan Microsoft Excel, dengan hasil perhitungan thitung 3,536 dengan nilai ttabel 1,99547, dengan tingkat variabel penguasaan kosakata diperoleh kategori sedang dengan nilai presentase 51% dan tingkat variabel kemampuan berbicara diperoleh kategori tinggi dengan nilai presentase 50%. Dari hasil perhitungan hubungan penguasaan kosakata dengan kemampuan berbicara, diperoleh nilai sebesar 0,3925 yaitu dimana pada tabel interprestasi nilai “r” termasuk dalam kategori koreasi lemah (kecil), kemudian setelah dilakukan uji t barulah diketahui besaran tingkat signifikansi korelasinya, yaitu thitung sebesar 3,536 dengan taraf signifikansi 5% maka diperoleh nilai ttabel sebesar 1,99547. Oleh karena itu thitung > ttabel, yaitu 3,536 > 1,99547 maka dalam penelitian ini Ha di terima dan Ho di tolak. Disimpulkan bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara penguasaan kosakata dengan kemampuan berbicara siswa di SMP Negeri 07 Seluma.