Lilyantie
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Self Regulated Learning (SRL) dalam Mengikuti Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen di SMP Negeri 6 Palangka Raya Merdiasi, Danella; Lilyantie; Kristiani, Nika
Harati: Jurnal Pendidikan Kristen Vol 1 No 2 (2021): HaratiJPK: Oktober
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Kristen IAKN Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54170/harati.v1i2.66

Abstract

Self-regulated learning is a process of regulating and controlling, monitoring motivation and academic goals, managing human and material resources, as well as becoming a determining behavior in the decision-making process and implemention when the learning process is received. This study aims to determine the level of self-regulated learning in students who take the Christian Religion Education Subject at SMP Negeri 6 Palangka Raya. The research method used is quantitative-descriptive. The population in this study were 81 students with a sample of 68 respondents. The researcher conducted a right-tailed t-test and looked for the t-value of the entire obtained data. The results of the calculation of the One Sample T-Test in this study is obtained from the t-table < from the t-value (1.66792 < 37.202). The highest level of self-regulated learning is 47.1%, the medium level is 41.2% and the lowest level is 11.8%. It can be concluded that self-regulated learning owned by students who take the Christian Religion Education Subject at SMP Negeri 6 Palangka Raya has a high level of 47.1% during online teaching and learning activities. Self regulated learning merupakan proses mengatur dan mengontrol, memonitor motivasi dan tujuan akademik, mengelola sumber daya manusia dan benda, serta menjadi perilaku yang menentukan dalam proses pengambilan keputusan dan pelaksana ketika proses belajar yang diterimanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat self regulated learning pada siswa yang mengikuti mata pelajaran pendidikan agama kristen di SMP Negeri 6 Palangka Raya. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif-deskriptif. Populasi pada penelitian ini adalah sebanyak 81 siswa dengan sampel 68 responden. Peneliti melakukan uji T pihak kanan dan mencari nilai thitung dari keseluruhan data yang didapat. Hasil perhitungan uji One Sample T-Test penelitian ini diperoleh ttabel < dari thitung (1.66792 < 37,202). Terdapat tingkat self regulated learning tertinggi sebesar 47,1 %, tingkat sedang sebesar 41,2 % dan pada tingkat terendahnya berada pada 11,8 %. Dapat disimpulkan bahwa Self Regulated Learning yang dimiliki oleh siswa- siswi yang mengikuti Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen di SMP Negeri 6 Palangka Raya memiliki tingkat yang tinggi yakni 47,1 % selama kegiatan belajar mengajar secara online atau daring.
Teologi kerukunan dalam praktik homiletika: Konstruksi model khotbah profetik-dialogis untuk masyarakat multikultural Sarmauli; Risvan, Latupeirissa; Lilyantie; Lianto; Surya, Agus
KURIOS Vol. 11 No. 1: April 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Pelita Bangsa, Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30995/kur.v11i1.1063

Abstract

This study examines the development of a prophetic-dialogical preaching model as a means of fostering interfaith harmony in multicultural societies. Through qualitative research employing hermeneutical and phenomenological approaches, this article analyzes the theological foundations of harmony and their implementation in homiletical practices. The findings reveal that prophetic-dialogical preaching integrates three essential dimensions: theological depth rooted in biblical narratives, prophetic courage in addressing social justice, and dialogical openness toward religious plurality. This model transforms traditional homiletics from monological proclamation into participatory communication that acknowledges the presence of the religious other. The study contributes to contemporary homiletical discourse by offering a contextual framework that balances evangelical identity with inclusive social engagement, particularly relevant for Indonesian multicultural contexts. Abstrak Penelitian ini mengkaji konstruksi model khotbah profetik-dialogis sebagai instrumen pembangunan kerukunan antarumat beragama dalam masyarakat multikultural. Melalui penelitian kualitatif dengan pendekatan hermeneutis dan fenomenologis, artikel ini menganalisis fondasi teologis kerukunan dan implementasinya dalam praktik homiletika. Temuan menunjukkan bahwa khotbah profetik-dialogis mengintegrasikan tiga dimensi esensial: kedalaman teologis yang berakar pada narasi biblika, keberanian profetik dalam menyuarakan keadilan sosial, dan keterbukaan dialogis terhadap pluralitas agama. Model ini mentransformasi homiletika tradisional dari proklamasi monologis menjadi komunikasi partisipatif yang mengakui kehadiran liyan religius. Studi ini berkontribusi pada diskursus homiletika kontemporer dengan menawarkan kerangka kontekstual yang menyeimbangkan identitas evangelikal dengan keterlibatan sosial inklusif, khususnya relevan untuk konteks multikultural Indonesia.