Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kajian Sosiologis terhadap Implementasi Program Perkebunan Inti Rakyat (PIR) V Arso, Kabupaten Keerom, Provinsi Papua Isnaini, Rahmalia Ayu; Rahmawati, Rimba; Yusuf, Muhamad; Zulihi, Zulihi; Efendy, Didik; Muhandy, Rachmad Surya
Populis : Jurnal Sosial dan Humaniora Vol. 10 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract  This study aims to comprehensively explain the development of the Nucleus Estate and Smallholder (NES/Perkebunan Inti Rakyat) Program in the PIR V region of Arso District, Keerom Regency, Papua Province. Using the analytical framework of Sociology through the application of Max Weber's social action theory, Gramsci's hegemony theory, and ideas about empathy and a sense of justice from Adam Smith, this article focuses the study on the experiences, perceptions, and actions of the communities involved in the PIR V program. This study uses a qualitative approach to gain an in-depth understanding of the constraints faced in the implementation of the government program. The methods employed include direct observation and interviews with informants. The findings reveal that various obstacles—such as limited infrastructure, weak management, high maintenance costs, fluctuating palm oil prices, and the lack of processing facilities—are the main factors contributing to the program’s failure. Policy evaluation, infrastructure improvement, subsidies, and the development of adequate processing facilities are proposed as solutions to revitalize the program. Abstrak  Penelitian ini bertujuan untuk menjabarkan secara komprehensif tentang perkembangan Program Perkebunan Inti Rakyat (PIR) di wilayah PIR V di kawasan Arso, Kabupaten Keerom, Provinsi Papua. Perangkat analisis menggunakan disiplin ilmu Sosiologi melalui penerapan teori tindakan sosial dari Max Weber, teori hegemoni dari Gramsci, serta pemikiran tentang empati dan rasa keadilan dari Adam Smith, artikel ini memfokuskan kajian pada pengalaman, persepsi dan tindakan masyarakat yang terlibat dalam program PIR V. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk memahami secara mendalam kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program pemerintah. Metode yang digunakan meliputi observasi langsung dan wawancara dengan informan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berbagai hambatan, seperti keterbatasan infrastruktur, lemahnya manajemen, biaya perawatan yang tinggi, fluktuasi harga sawit, serta ketiadaan fasilitas pengolahan, menjadi faktor utama penyebab kegagalan program ini. Evaluasi kebijakan, peningkatan infrastruktur, subsidi, serta pembangunan fasilitas pengolahan yang memadai menjadi solusi yang diusulkan untuk menghidupkan kembali program tersebut.
Keterbatasan Transportasi dan Kendala Anak Sekolah dalam Mengakses Pendidikan di Kampung Pisang Kota Jayapura Ramadhani, Diva Amilia; Meidiah, Alifia Nida Safira; Ramadani, Nurul Oktavia; Yusuf, Muhamad; Zulihi, Zulihi; Taslim, Muhammad; Efendy, Didik
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Indonesia (JPPI) Vol. 5 No. 2 (2025): Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Indonesia (JPPI), 2025 (2)
Publisher : Yayasan Pendidikan Bima Berilmu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53299/jppi.v5i2.1353

Abstract

Transportasi memainkan peran penting dalam mendukung kegiatan pendidikan. Namun, masyarakat di Kampung Pisang, Kota Jayapura, menghadapi kesulitan akses transportasi, terutama siswa yang sering terlambat ke sekolah karena harus menunggu tumpangan. Jarak tempuh dari Kampung Pisang ke sekolah mencapai 3 km yang memakan waktu ketika siswa menempuh dengan berjalan kaki. Tujuan dari penelitian adalah untuk menganalisis hambatan yang dihadapi warga Kampung Pisang, Kota Jayapura, Propinsi Papua, khususnya anak sekolah saat menggunakan transportasi umum. Metode yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Indikator dalam penelitian ini adalah tentang kurangnya transportasi umum yang melalui jalur Kampung Pisang, ketidakmampuan masyarakat memiliki alat transportasi, jarak sekolah yang jauh dari Kampung Pisang, ketrbatasan ekonomi masyarakat, ketakutan pengemudi untuk mengambil penumpang, adanya jalur lain untuk menuju Koya dan Arso. Data dikumpulkan melalui observasi partisipan, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Jumlah informan dalam penelitian ini sebanyak 5 orang, dengan tehnik pemilihan yang bersifat purposive, sedangkan tehnik analisis data menggunakan model alir (flow model). Penelitian ini menunjukkan terbatasnya transportasi umum membuat anak-anak mengalami kendala menempuh pendidikan, dengan jarak antara sekolah dan Kampung yang jauh, juga perekonomian masyarakat yang rendah sehingga tidak memungkinkan untuk membeli alat ransportasi secara pribadi. Disamping itu factor keamanan di wilayah tersebut yang mengakibatkan keengganan sopir angkutan umum untuk melayani penumpang di wilayah tersebut.