Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

The Educational Value of Contextual Sufism in Kaca Benggala Films Agus Sholikhin; Rohmaniyah, Naila; Siti Wulan Asih; Ahmad Yaim; Sugiyanto; Muhib Ali Hasan Ristia
International Journal of Post Axial: Futuristic Teaching and Learning Vol. 1 No. 1 September 2023: International Journal of Post-Axial
Publisher : Yayasan Azhar Amanaa Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59944/postaxial.v1i1.152

Abstract

This reseach aims to explain the educational value of Sufism contextual in the film Kaca Benggala. The researchers used content analysis and interviews to obtain information of the content Kaca Benggala film. There are two contextual values ​​of Sufism educational in the film Kaca Benggala as follows; the first, the value of takhliatul qolbi (puring the heart from reprehensible traits), someone who does not have a pure heart and commits a disgraceful act, then they will receive recompense and destruction, therefore someone who has a clean heart and stay away from despicable acts they will get mercy from Allah SWT. Second, the value of tahliatul qolbi (heart with dzikrullah), someone who has a pure heart and riyadhah will receive grace from Allah SWT and will be elevated in rank both in the life of the world and the hereafter. The values ​​of contextual Sufism educational in the film Kaca Benggala can be a reflection of education today, considering that in the modern era many people are greedy, arrogant and revengeful towards others.
Pendekatan Komparatif terhadap Strategi Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an di Sekolah dan Madrasah: Penguatan Literasi Keagamaan di Era Digital Edi Chandra; Muhib Ali Hasan Ristia
TEKNO AULAMA: Jurnal Teknologi Pendidikan Islam Vol 2 No 1 (2025): Tekno Aulama: Jurnal Teknlogi Pendidikan Islam
Publisher : Universitas Islam Nusantara Al-Azhaar Lubuklinggau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53888/teknoaulama.v2i1.896

Abstract

Pelaksanaan kegiatan ekstakurikuler merupakan kegiatan yang dilaksanakan di luar kelas yang bertujuan meningkatkan, mengembangkan dan menyalurkan bakat maupun kemapuan peserta didik agar menjadi manusia yang berkreativitas tinggi dan penuh dengan karya. Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui Studi Komparasi Strategi Pelaksanaan Ekstrakurikuler Baca Tulis Al-Qur’an dalam Meningkatkan Hasil Baca Tulis Al-Qur’an Pada Siswa SMP Dan MTs di Kabupaten Empat Lawang. Pertanyaan utama yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana strategi pelaksanaan ekstrakurikuler pelaksanaan Baca Tulis Al-Qur’an dalam meningkatkan hasil baca tulis Al-Qur’an pada siswa SMP dan MTS di Kabupaten Empat Lawang ? (2) Apa Faktor pendukung dan penghambat strategi pelaksanaan ekstrakurikuler Baca Tulis Al-Qur’an dalam meningkatkan hasil baca tulis Al-Qur’an pada siswa SMP dan MTS di Kabupaten Empat Lawang ? (3) Apa perbedaan dan persamaan strategi pelaksanaan ekstrakurikuler Baca Tulis Al-Qur‟an da;am meningkatkan hasil belajar baca tulis Al-Qur’an pada siswa SMP dan MTs di Kabupaten Empat Lawang ? Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan komparatif yaitu menggambarkan permasalahan peristiwa melalui responden ataupun sumber data lainnya. Teknik Pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian penerapan metode BTA di SMP N 1 dan SMP N 2 Saling yaitu peserta didik mendengarkan bacaan Pembina melalui kaset maupun secara langsung, kemudian menghafal ayat/surah dengan melihat mushaf secara berulang-ulang dan menghafalkan sedikit demi sedikit, setelah hafal peserta didik menyetorkan hafalannya (metode Talaqqi), kemudian mengulang hafalan yang pernah dihafalkan kepada Ustażah (metode Takrir), Ustażah memperhatikan ilmu tajwid pada saat peserta didik menyetorkan hafalannya (metode Tasmi‘). Sedangkan di MTs N 1 Empat Lawang yaitu peserta didik menyetorkan hafalan yang baru dihafal dengan mengeraskan suara sehingga peserta didik yang lain dapat menyimak (metode Talaqqi), kemudian mengulang hafalan yang pernah dihafalkan secara bersama-sama (metode Takrir), guru memperhatikan ilmu tajwid pada saat peserta didik menyetorkan hafalannya di kelas. Adapun persamaan penerapan metode menghafal al-Qur′an di kedua Sekolah Dasar tersebut, yaitu metode Talaqqi, Takrir, dan Tasmi‘. Sedangkan perbedaannya terletak pada penerapannya.