Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Tayangan Program Rasis Infotainment Berdasarkan Dimensi Hukum dalam Rangka Pembangunan Negara yang Berkelanjutan Amelia, Dean Putri; A, Amelia; Riyanto, Rajwa Khaicirinu; Azahra, Nawalia; Salampessy, Fauzan; Rizki, Muhammad; Julius, Tambok; Al Rasyed, Muhammad; Adrini, Shaina Subha
Media Hukum Indonesia (MHI) Vol 3, No 2 (2025): June
Publisher : Penerbit Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.15502071

Abstract

This study aims to analyze three episodes of the Rasis Infotainment program that highlight legal issues, using a Project Based Learning (PjBL) approach and a descriptive qualitative method. The primary focus is to evaluate how well these infotainment broadcasts adhere to journalistic principles and broadcasting ethics in presenting legal content, as well as their contribution to public legal education. Data were collected through direct observation and analyzed using an assessment rubric covering cognitive, affective, conative, sexuality, social norms, and violence dimensions. This limits the potential of infotainment as an effective and ethical medium for legal education. The study recommends improving the quality of legal narratives in infotainment to enhance its strategic role in fostering public legal awareness in the digital era.
Analysis of Letter of Intent and Its Implications on Unilateral Termination in Lease Agreement (Case Study of Decision Number 575/Pdt.G/2022/PN Jkt.Sel.) Azahra, Nawalia; Marsal, Irsyaf
Jurnal Daulat Hukum Vol 8, No 4 (2025): December 2025
Publisher : Magister of Law, Faculty of Law, Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jdh.v8i4.49039

Abstract

This research aims to analyze the legal status of the Letter of Intent (LoI) within the Indonesian civil law system and its legal implications regarding unilateral termination in lease agreements. LoI is commonly understood as a preliminary document expressing initial intention and is generally considered non-binding. However, in practice, LoI may contain substantive clauses that create legal rights and obligations. This study employs a normative juridical method, utilizing statutory, conceptual, and case approaches, as seen in the South Jakarta District Court Decision No. 575/Pdt.G/2022/PN Jkt.Sel as the primary case study. The findings indicate that a LoI may possess binding legal force if it fulfills the essential elements of a valid contract under Article 1320 of the Indonesian Civil Code and has been partially or fully executed by the parties. The court decision establishes that unilateral termination of an LoI containing substantive obligations constitutes an unlawful act (onrechtmatige daad) under Article 1365 of the Civil Code because it violates the principles of pacta sunt servanda and good faith. Thus, the binding nature of an LoI is determined not by its label but by the substance and legal intent of the parties. This study contributes to the understanding that an LoI may function as a binding legal instrument and impose liability on parties who terminate it unilaterally without valid legal grounds.
Perlindungan Hukum Bagi Penerima Gadai (Kreditur) Dalam Sengketa Perjanjian Gadai Rumah: Studi Putusan Nomor 20/Pdt.G.S/2024/PN Cjr Salampessy, Fauzan Hamzah; Nandita, Lufna; Azahra, Nawalia; Tarina, Dwi Desi Yayi
RIGGS: Journal of Artificial Intelligence and Digital Business Vol. 4 No. 4 (2026): November - January
Publisher : Prodi Bisnis Digital Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/riggs.v4i4.3696

Abstract

Perjanjian gadai merupakan salah satu bentuk jaminan kebendaan yang banyak digunakan masyarakat untuk memperoleh pinjaman, namun praktiknya sering menimbulkan sengketa ketika salah satu pihak tidak memenuhi kewajibannya. Penelitian ini bertujuan menganalisis bentuk wanprestasi dalam perjanjian gadai rumah serta bentuk perlindungan hukum bagi kreditur berdasarkan Putusan Nomor 20/Pdt.G.S/2024/PN Cjr. Metode yang digunakan adalah yuridis normatif, dengan pendekatan studi kasus terhadap putusan pengadilan yang dikaji bersama ketentuan peraturan perundang-undangan, KUH Perdata, asas-asas hukum perjanjian, serta doktrin para ahli. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tergugat selaku pemberi gadai telah melakukan beberapa bentuk wanprestasi, yaitu tidak mengembalikan pokok gadai sebesar Rp60.000.000, tidak melaksanakan kewajiban meskipun telah diberikan perpanjangan waktu, menunggak pembayaran sewa rumah, serta mengabaikan somasi yang dikirimkan oleh Penggugat. Majelis Hakim menilai perjanjian gadai tersebut sah menurut Pasal 1320 KUH Perdata, dan dengan demikian seluruh akibat hukumnya mengikat para pihak. Hakim menyatakan Tergugat terbukti melakukan wanprestasi dan menghukum Tergugat untuk membayar Rp59.000.000 sebagai pemulihan kerugian Penggugat. Meskipun permohonan sita jaminan ditolak karena tidak memenuhi syarat formil pembuktian, namun perlindungan hukum bagi kreditur tetap terwujud melalui pemberian ganti rugi sebagai bentuk pemulihan hak. Putusan ini menegaskan pentingnya kepastian hukum, keadilan, serta keseimbangan dalam hubungan perjanjian gadai. Selain itu, putusan juga memperlihatkan bahwa pengadilan berperan memberikan perlindungan hukum efektif kepada kreditur ketika debitur mengingkari kewajibannya.