Dismenore adalah kondisi nyeri haid yang umum dialami oleh perempuan usia reproduktif, dengan prevalensi mencapai 65,4% di Indonesia. Terdapat dua jenis dismenore, yaitu dismenore primer dan sekunder. Penanganan dismenore primer umumnya dilakukan dengan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), namun penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan efek samping. Oleh karena itu, diperlukan pengobatan alternatif yang lebih aman, salah satunya adalah ekstrak asam jawa ( Tamarindus indica ) yang diketahui mengandung senyawa bioaktif dengan efek antiinflamasi dan analgesik. Penelitian ini bertujuan untuk meninjau efektivitas ekstrak buah asam jawa dalam menurunkan intensitas nyeri haid pada penderita dismenore melalui analisis literatur. Metode yang digunakan adalah Systematic Literature Review (SLR) dengan mengumpulkan dan menganalisis artikel yang relevan dari database Google Scholar. Hasil kajian menunjukkan bahwa ekstrak asam jawa mengandung senyawa bioaktif seperti tanin, saponin, flavonoid, dan polifenol, yang berkontribusi pada efek antiinflamasi dan analgesik. Selain itu, berdasarkan kajian klinis, asam jawa efektif dalam mengurangi nyeri dismenore, dengan mekanisme kerja yang melibatkan penghambatan produksi prostaglandin dan peningkatan aliran darah ke rahim. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar ilmiah untuk pengembangan terapi berbasis fitofarmaka yang aman dan berkelanjutan dalam penatalaksanaan dismenore primer.