Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Kajian Penerapan Konsep Arsitektur Tradisional Jawa pada Bangunan Masjid (Studi Kasus: Masjid Jami Al Yahya, Gondangrejo) Teladani, Handhika Wirawan; Raidi, Syamsudin
Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur 2022: Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia merupakan negara dengan berbagai macam budaya dan tradisi, tidak terkecuali dalam lingkup arsitektur. Setiap daerah memiliki tipologi dan karakteristik arsitektur masing-masing yang khas, tidak terkecuali di daerah Jawa yang gaya arsitekturnya biasa disebut dengan arsitektur tradisional Jawa. Setiap bangunan pada arsitektur tradisional Jawa umumnya memiliki filosofi tersendiri yang memuat nilai-nilai luhur masyarakat Jawa, sesuai dengan pemikiran masyarakat Jawa. Dari filosofi tersebut kemudian diuraikan dan dituangkan kedalam bangunan dalam berbagai elemen bangunan sehingga terciptalah suatu karya arsitektur yang unik mulai dari struktur, bentuk, ornamen, dan berbagai elemen lainya dari bangunan Jawa. Seperti halnya pada bangunan masjid jami Al-Yahya salah satu masjid tertua di wilayah karanganyar yang sudah dibangun sejak tahun 1851 dengan gaya Arsitektur tradisional Jawa. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana arsitektur tradisional Jawa diterapkan pada masjid khususnya pada masjid Jami Al-Yahya. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan observasi, survey, wawancara serta studi pustaka. Hasil penelitian menunjukan bahwa masjid Jami Al-Yahya menerapkan konsep arsitektur Jawa, hal ini dapat terlihat dari atapnya yang menggunakan atap tajug khas Jawa, penggunaan soko guru dan soko pengarak, denah dan tata ruangnya dengan konsep dalem dan pendhapa, serta ornamen dan hiasan khas Jawa.
Kajian Konsep Arsitektur Perilaku Sekolah Luar Biasa Tunanetra (Studi Kasus: SLB Negeri A Pajajaran, Bandung) Aulia, Octavia Nur; Raidi, Syamsudin
Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur 2022: Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sarana dan Prasarana merupakan faktor penting dalam keberhasilan suatu Pendidikan. Setiap anak memiliki hak mendapatkan Pendidikan tidak dapat dibedakan oleh status sosial, fisik, maupun status ekonomi. Namun tidak semua anak dapat disamakan dalam lingkungan pendidikan sehingga setiap sekolah memiliki karakter system Pendidikan berdasarkan keadaan dan kebutuhan siswa. Pada anak berkebutuhan khusus sarana dan prasara sebagai media Pendidikan berbeda dari sekolah pada umumnya. Sekolah luar biasa tunanetra adalah wadah Pendidikan untuk anak yang memiliki kesulitan pada indra penglihatan. Dibutuhkan sarana Pendidikan khusus yang layak untuk dapat memadahi aktivitas pembelajaran. Aktivitas tersebut akan meninggalkan jejak fisik sesuai dengan fasilitas yang tersedia pada lingkungan dan menentukan pola perilaku sebagai respon mobilitas kebutuhan anak. Penelitian menerapkan metode kualitatif dskripsi yaitu peneliti mengamati lingkungan fisik sekolah dan respon membentuk pola perilaku anak. Untuk memperkuat data, peneliti melakukan pengukuran kesesuaian bangunan fisik terhadap pendekatan kebutuhan Pendidikan tunanetra. Hasil yang diperoleh berupa data fasilitas yang tersedia dilingkungan ruang dalam dan ruang luar sekolah. Dari data yang diperoleh disimpulkan sarana dan prasarana Pendidikan tidak layak sehingga membentuk perilaku siswa tunanetra harus menyesuaikan keadaan lingkungan fisik sekolah.
Identifikasi Kesesuaian Revitalisasi Streetscape Jalan Pahlawan sebagai Pembentuk Citra Kawasan Kota Madiun Purbadevi, Faradilla Nurfebriana; Raidi, Syamsudin
Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur 2022: Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kawasan perkotaan terbentuk dari aktivitas masa lalu yang menjadi sejarah pada masa sekarang dan tidak dapat terpisah dari perkembangan kota. Kota memerlukan adanya citra kota melalui kondisi visual ruang jalan atau streetscape yang dinilai dapat memengaruhi pandangan masyarakat terhadap persepsi kawasan, guna menumbuhkan daya tarik, terutama di era globalisasi. Jalan Pahlawan menjadi jalan utama Kota Madiun yang merupakan titik awal dari perkembangan Kota Madiun sejak zaman Belanda hingga menjadi pusat perkantoran, perdagangan, dan jasa, dimana kondisi kawasannya berpeluang menjadi pembentuk citra kota. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kesesuaian kondisi revitalisasi Jalan Pahlawan dalam mencapai tujuan revitalisasi terhadap karakter streetscape sebagai pembentuk citra kawasan Kota Madiun. Metode kualitatif deskriptif digunakan untuk mendapatkan dan menganalisis data dengan melakukan observasi langsung di lapangan, wawancara kepada pengunjung dan pelaku ekonomi di Jalan Pahlawan guna meninjau persepsi masyarakat, serta melakukan kajian terhadap studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan kesesuian revitalisasi pada kondisi pengembangan streetscape Jalan Pahlawan berdasar elemen fisik dan aktivitas, yang diidentifikasi dalam pencapaian tujuan revitalisasi dimana memiliki tiga komponen yang diperlukan sebagai potensi pembentuk citra kawasan Kota Madiun berupa identitas, struktur, dan makna yang kuat pada koridor Jalan Pahlawan Madiun pasca revitalisasi sebagai pusat kegiatan pemerintahan, belanja, dan kuliner.
Kajian Pola Aktivitas Pemanfaatan Ruang Terbuka Publik pada Taman Balai Jagong Kudus di Masa Pandemi Pratika, Anisa Gina; Raidi, Syamsudin
Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur 2022: Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Taman kota merupakan ruang terbuka publik yang sangat penting serta berguna sebagai tempat yang berfungsi untuk mewadahi aktifitas masyarakat secara berkelompok atau individu. Taman Balai Jagong merupakan taman multifungsi yang terdapat pada kompleks GOR Wergu Wetan Kudus yang berfungsi sebagai tempat berukumpulnya masyarakat untuk beraktifitas serta bersosialisasi. Selain itu dilengkapi juga dengan fasilitas olahraga seperti halnya skate park, wall climbing, serta jogging area. Dimasa pandemi, taman balai jagong juga merasakan dampak nya, sehingga mulai menerapkan protokol kesehatan untuk dapat mencegah terjadinya penularan virus covid-19. Masyarakat yang berkunjung juga diharuskan untuk mulai beradaptasi dengan keadaan di taman balai jagong dan sport center kudus. Penelitian ini betujuan untuk mengetahui bagaimana pola aktivitas pemanfaatan ruang terbuka publik di kawasan Taman Balai Jagong Kudus di masa pandemi covid-19. Hal ini dikarenakan taman balai jagong dan sport center kudus merupakan fasilitas ruang terbuka publik yang mewadahi aktifitas masyarakat di Kota Kudus. Metode penelitian yaitu dengan pendekatan metode deksriptif kualitatif dokumentasi, dan observasi atau behavioral mapping untuk menentukan pola pemanfaatan ruang terbuka publik. Pengamatan dilakukan di ruang-ruang pada kawasan Taman Balai Jagong Kudus di beberapa waktu. Sehigga nantinya akan didapatkan hasil pengamatan berupa keterlibatan antara pelaku aktivitas, periode aktivitas serta ruang-ruang aktivitas di Taman Balai Jagong Kudus di masa pandemi.
Identifikasi Fungsi Taman Seribu Lampu Pasca-Revitalisasi Berdasarkan Aspek Setting Fisik dan Perilaku Pengguna Andrea, A; Raidi, Syamsudin
Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur 2022: Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Taman kota memiliki beberapa fungsi tertentu antara lain yaitu fungsi ekologi, fungsi fungsi ekonomi, fungsi sosial dan budaya, serta fungsi estetika. Dalam perkembangannya, Taman Seribu Lampu Ceputelah beberapa kali mengalami perubahan fungsi sebagai taman kota. Keberadaan Taman Seribu Lampu diharapkan berfungsi sebagai ruang tebuka hijau dan ruang aktivitas publik. Namun dalam perwujudannya, Taman Seribu Lampu hanya berfungsi sebagai kegiatan PKL, selain itu elemen-elemen fisik pada taman kurang mendapat perawatan sehingga menyebabkan kerusakan pada elemen tersebut. Beberapa fenomena tersebut muncul sebagaipermasalahan utama pada Taman Seribu Lampu. Pada tahun 2017, pemerintah Kabupaten Blora melakukan revitalisasi berdasarkan pada permasalahan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi fungsi taman pasca-revitalisasi berdasarkan setting fisik dan perilaku pengguna. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode pengamatan pada aspek setting fisik, kemudian teknik behavioral mapping digunakan untuk mengamati perilaku pengguna pada taman. Metode analisa yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif dengan menggambarkan hubungan setting fisik dan perilaku pengguna di Taman Seribu Lampu. Untuk menyimpulkan fungsi taman menggunakan tinjauan dari Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 05/PRT/M/2008 tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan RTH di Kawasan Perkotaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa Taman Seribu Lampu mengalami perkembangan fungsi dalam hal penyediaan elemen dan fasilitas taman serta aktivitas pengguna.
Analisis Aspek Fungsional dan Aspek Teknis Ruang Terbuka Hijau (Studi Kasus RTH di Banjir Kanal Barat Kota Semarang) Wibowo, Yusuf Candra Tri; Raidi, Syamsudin
Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur 2022: Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Semarang merupakan ibu kota Provinsi Jawa Tengah dan kota metropolitan terbesar kelima di Indonesia setelah Jakarta, Surabaya, Medan dan Bandung. Sebagai salah satu kawasan kota (urban), Kota Semarang memiliki permasalahan terutama dalam perancangan ruang kota salah satunya yaitu ruang terbuka hijau. Berdasarkan permasalahan itu pemerinatahan kota Semarang membuat regulasi atau kebijakan yaitu dengan mengeluarkan Peraturan Daerah No 7 Tahun 2010 tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau di Kota Semarang. Namun salah satu kecamatan di Kota Semarang tepatnya Kecamatan Semarang Barat nampak belum bisa optimal dalam mengimplementasikan Peraturan Daerah tersebut. Dalam praktek lapangan, RTH yang terdapat di Kecamatan Semarang Barat masih terus berkurang. Hal ini mengindikasikan adanya alih fungsi lahan yang berpotensi menimbulkan bencana alam seperti bencana rob saat musim penghujan tiba. Kemudian udara di kota Semarang pun semakin panas karena berkurangnya ruang terbuka hijau. Oleh karena itu maka tujuan penelitian ini yakni mengidentifikasi permasalahan tata ruang terbuka hijau di Banjir Kanal Barat Kota Semarang dalam aspek fungsional dan teknis. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yakni metode kualitatif deskriptif dengan metode pengumpulan data observasi. Dari metode tersebut diperoleh hasil penelitian bahwa floating park dalam fungsi sebagai lahan penyediaan ruang terbuka hijau dengan konsep waterfront sebagai solusi dalam menimalisir kurangnya RTH di Kecamatan Semarang Barat Kota Semarang. Kesimpulan dalam penelitian ini yakni Kecamatan Semarang Barat memiliki minimal presentase RTH yang belum tercapai. Beberapa penyebabnya adalah adanya alih fungsi lahan yang tidak berwawasan lingkungan sehingga menimbulkan bencana alam dan kelebihan RTH sendiri belum dimanfaatkan secara maksimal oleh masyaarakat, kekurangnnya partisipasi masyarakat untuk medukung pemenuhan RTH, kurangnya sumber daya manusia sebagai pelaksana, dana yang tidak mencukupi dan kurangnya kontrol dari pemerintah. Sehingga dari penelitian ini memberikan solusi untuk permasalahan berkurangnya RTH dengan pembangunan Floating Park yang berlokasi di Sungai Banjir Kanal Barat.
Identifikasi Green Terminal Tirtonadi Mustofa, Alfizieis Burhan; Raidi, Syamsudin
Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur 2022: Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Terminal adalah infrastruktur pendukung moda transportasi Indonesia. Terminal Tirtonadi yang terletak di Kota Surakarta Provinsi Jawa Tengah berfungsi sebagai transit angkutan umum antar provinsi dan antar kota. Perancangan ulang Terminal Tirtonadi dilakukan pada tahun 2010 dengan menggunakan konsep Green Terminal yang dipilih oleh Pemerintah Daerah Surakarta. Kondisi terakhir Terminal Tirtonadi terus mengalami penurunan, dilihat dari kondisi lingkungan terminal yang masih terbalut dengan suasana kumuh dan belum sesuai dengan konsep Green Architecture. Diperlukan adanya evaluai untuk memaksimalkan penerapan konsep Green Terminal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sampai mana penerapan konsep Green Terminal yang diterapkan di Terminal Tirtonadi. Dilatarbelakangi dengan kondisi lingkungan terminal yang terlihat kumuh akibat aktivitas dan kegiatan didalam dan disekitar terminal. Metode yang digunakan adalah survey, analisis kondisi eksisting dan wawancara dengan pelaku kegiatan di terminal. Hasil survey dan penelitian terdahulu diperoleh 5 (lima) poin dan 9 (sembilan) indikator Green Terminal yang dapat menjadi acuan untuk Identifikasi Green Terminal pada Terminal Tirtonadi.
Pengaruh Perubahan Tata Ruang Ibadah saat Pandemi terhadap Kenyamanan Jamaah (Studi Kasus: Masjid Siti Aisyah, Manahan) Zahra, Ridha Salma; Raidi, Syamsudin
Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur 2021: Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada akhir tahun 2019, dunia dikejutkan dengan kejadian yang cukup meresahkan masyarakat yaitu ditemukannya virus corona atau biasa disebut dengan Coronavirus Disease (COVID-19). Seiring berjalannya waktu, virus tersebut terus menyebar dengan cepat dan hampir ke seluruh dunia termasuk Indonesia. Persebaran covid- 19 di Indonesia berkembang sangat pesat sehingga mempengaruhi banyak aspek kehidupan dalam masyarakat Indonesia. Pemerintah mengambil tindakan dengan menetapkan standar protokol kesehatan dalam setiap aspek kegiatan masyarakat Indonesia, salah satunya dalam hal beribadah. Beberapa tempat ibadah menutup total akses untuk jamaahnya namun ada pula yang tetap memperbolehkan ibadah di lokasi dengan penerapan protokol kesehatan, salah satunya adalah Masjid Siti Aisyah. Penelitian ini bertujuan untuk menggali dan mendeskripsikan dampak dari perubahan pola ruang dan penerapan protokol kesehatan dalam beribadah di masjid terhadap kenyamanan jamaah di dalamnya. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan penekanan pada proses observasi, kuesioner, dan wawancara. Hasil yang diperoleh berupa upaya penerapan protokol kesehatan yang telah ditetapkan pengelola masjid dengan baik dan persepsi rata-rata jamaah terhadap kenyamanan ruang ibadah masjid selama pandemi berlangsung.
Tinjauan Pencahayaan Alami terhadap Ruang Kelas SMA Negeri 3 Boyolali Sahid, Ryaas; Astuti, Dyah Widi; Raidi, Syamsudin
Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur 2023: Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

SMA Negeri 3 Boyolali merupakan jenjang pendidikan SMA yang terletak di Pulisen, Kecamatan Boyolali, Kabupaten Boyolali, Jawa tengah. Dari total ruangan yang dimiliki saat ini, terdapat banyak permasalahan yang muncul salah satunya adalah kualitas pencahayaan ruang kelas. Ruang kelas sebagai media pembelajaran membutuhkan pencahayaan buatan dan alami yang sesuai dengan standar. Standar pencahayaan yang seharusnya dimiliki ruang kelas sebesar 250-300 lux. Pengumpulan data dilakukan dengan cara studi literatur, observasi, pengukuran kualitas pencahayaan dengan alat Lux meter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pencahayaan pada ruang kelas belum memenuhi standar maka diperlukannya penyesuaian nilai pada lebar lubang cahaya efektif menjadi 1.18 meter dan tinggi lubang cahaya efektif menjadi 1.65 meter agar dapat melebihi FLmin Dalam perancangan ruang kelas diharapkan untuk memperhatikan standar yang terdapat pada SNI 03-2396-2001 tentang proses perancangan sistem pencahayaan alami pada bangunan gedung agar cahaya dapat masuk secara maksimal. Penggunaan material pada bukaan dapat diubah dari Float glass menjadi one way glass sehingga dapat mengurangi efek glare (silau) pada area ruang kelas.
Kajian Pola Sirkulasi dan Pola Tata Massa pada Foodcourt Alun-Alun Magetan Wildan, Mochamad Hafid; Raidi, Syamsudin
Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur 2023: Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kuliner merupakan salah satu daya tarik bagi suatu daerah karena setiap daerah memilki makanan khasnya masing-masing. Foodcourt adalah tempat makan yang menawarkan aneka kuliner yang biasanya terdiri dari gerai atau stand-stand. Sebagai pusat kota dan salah satu tempat wisata, alun-alun Magetan memiliki kawasan foodcourt yang diketahui bahwa pemanfataannya masih kurang maksimal karena pola sirkulasi yang tidak tertata dan sarana yang kurang memadai. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi, menganalisis serta merancang tata pola sirkulasi dan sarana yang terdapat pada kawasan foodcourt alun-alun Magetan. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif yaitu observasi secara langsung kondisi kawasan foodcourt alun-alun Magetan lalu melakukan wawancara kepada pengunjung dan penjual untuk mengetahui informasi yang dibutuhkan. Berdasarkan data yang telah dianalisis dan dikaji, diperoleh hasil penelitian yaitu bentuk pola sirkulasi yang tidak beraturan mengakibatkan aktivitas yang berjalan menjadi kurang efisien dan sarana yang kurang memenuhi kebutuhan serta kurang tertata menurunkan tingkat kenyamanan pengguna. Oleh karna itu, diperlukan rancangan pola sirkulasi yang tepat dan rancangan tata penyediaan sarana yang dapat memenuhi kebutuhan pengunjung untuk mengoptimalkan pemanfaatan kawasan foodcourt alun-alun Magetan sehingga dapat dilakukan pengembangan kawasan foodcourt agar dapat terus disukai dan diminati masyarakat.