Siswa SMA merupakan kelompok yang sangat rentan terhadap berbagai ancaman digital, termasuk doxing. Remaja cenderung kurang memahami batasan privasi dalam dunia digital, sehingga sering kali membagikan informasi pribadi tanpa menyadari potensi risikonya. Ketidaktahuan ini membuat mereka lebih mudah menjadi target eksploitasi data pribadi. Fenomena doxing menyebabkan efek psikologis yang mendalam, seperti kecemasan, stres, dan gangguan mental lainnya. Siswa yang mengalami doxing dapat mengalami ketakutan dalam berinteraksi secara online, yang berdampak pada kehidupan sosial dan akademik mereka. Dalam beberapa kasus, doxing bahkan dapat menyebabkan cyberbullying yang lebih luas dan berujung pada depresi atau tindakan yang lebih ekstrem. Edukasi tentang bahaya doxing dan cara melindungi informasi pribadi harus menjadi bagian dari kurikulum literasi digital di sekolah. Pelatihan terkait Jejak Digital dan Doxing: Risiko dan Pencegahannya dilakukan kepada siswa siswi MAN 1 Pangandaran, dengan memberikan pemahaman terkait penggunaan media sosial, mengelola penggunaan dan jejak digital yang kemungkinan muncul dari penggunaan media sosial. Siswa Juga perlu diberikan pemahaman antisipasi doxing dan Langkah yang perlu dilakukan jika mengalami doxing di media sosial. Hasil Kegiatan berupa peningkatan pengetahuan terkait jejak digital dan doxing, serta kemampuan untuk mencegah dan mengatasi dampak doxing.