Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Efektivitas Edukasi DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang) Obat sebagai Media Peningkatan Kesadaran Siswa SMK Muhammadiyah 1 Batu Syifa’, Nailis; Azmi, Muhammad Rasyid; Khailillah, Adiqta Nasywa; Akbar, Gani Farros; Tamira, Nurjihan; Amaliya, Nasywa; C.S, M. Raditya Lingga; Putri, Indy Eka; Fadhil, Adelia; Dzaroini, Saada; Dewi, Diah Kumala
Jurnal Pengabdian Nasional (JPN) Indonesia Vol. 6 No. 2 (2025): Mei
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) STMIK Indonesia Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63447/jpni.v6i2.1466

Abstract

This counseling aims to increase awareness and understanding of SMK Muhammadiyah 1 Batu students regarding the correct use of drugs through DAGUSIBU (Get, Use, Store, and Dispose) education. The lack of drug literacy among adolescents often leads to fatal errors, such as inappropriate use of over-the-counter drugs, wrong drug selection, dosage errors, and improper storage and disposal of drugs, which can have negative impacts on health and the environment. This activity is part of the Drug Awareness Family Movement (GKSO) program initiated by the Indonesian Pharmacists Association (IAI). The implementation method consists of several stages: (1) pre-test to measure students' initial knowledge; (2) education session involving material presentation through presentations, group discussions, and direct demonstrations on how to store and dispose of drugs properly; and (3) post-test to assess increased understanding after the intervention. The activity was carried out on May 26, 2025 with a total of 43 participants from class XI SMK Muhammadiyah 1 Batu. The pre-test results showed that 88.37% of students were in the understanding category, 9.30% were quite understanding, and 2.33% were less understanding. After the education session, the post-test results showed a significant increase: 94.12% of students were classified as understanding, and no students were in the less understanding category. This increase shows the effectiveness of the educational approach used in increasing drug literacy among students. It is hoped that students who have gained this understanding can become agents of change in disseminating correct information about drug management to families and communities in their surroundings.
Penyusunan Peta Potensi Desa dengan Pemetaan Partisipatif di Desa Kedungsari Kecamatan Temayang Kebupaten Bojonegoro Rendra, Insan; Ramadhani, Kafi Cahyo; Putri, Aulia Rahmadina; Dewi, Diah Kumala; Aini, Lusi Nur; Ismanto, Ikko Bagus; Zainuddin, Zainuddin
Jurnal SOLMA Vol. 14 No. 2 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA Press)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/solma.v14i2.18337

Abstract

Background: Upaya pembangunan desa yang berorientasi pada keberlanjutan memerlukan dukungan data spasial yang tidak hanya akurat tetapi juga inklusif. Desa Kedungsari, yang hingga kini masih mengandalkan peta manual, menjadi lokasi kajian dalam pengembangan peta potensi wilayah melalui pendekatan pemetaan partisipatif berbasis Public Participation Geographic Information System (PPGIS). Metode: Penelitian ini menerapkan serangkaian tahapan yang mencakup sosialisasi kepada warga, penyusunan peta dasar dari citra drone, diskusi terfokus (focus group discussion), survei lapangan, serta digitalisasi data spasial menggunakan perangkat lunak QGIS. Keterlibatan warga terlihat melalui proses identifikasi dan penandaan elemen spasial seperti batas RT, jaringan jalan, permukiman, serta jenis penggunaan lahan. Hasil:Pemetaan partisipatif menghasilkan informasi spasial yang cukup valid, termasuk pemetaan 719 rumah yang sesuai dengan hasil verifikasi lapangan. Selain itu, klasifikasi tutupan lahan yang diperoleh meliputi sawah, hutan, tubuh air, dan semak belukar. Namun demikian, studi ini juga menemukan kendala, seperti keterbatasan kemampuan teknis warga dalam pengelolaan data spasial serta belum tersambungnya hasil pemetaan dengan basis data resmi pemerintah. Kesimpulan: Dibutuhkan strategi keberlanjutan melalui pelatihan teknologi spasial di tingkat desa serta integrasi hasil ke dalam sistem perencanaan resmi.
Rembug Inspiratif tentang Desa (Rindang) sebagai Langkah Awal Revitalisasi Geosite Sendang Gong Desa Gunungsari Sholahuddin, Moh.; Insani, Iva Choirul; Dewi, Diah Kumala; Putri, Aulia Rahmadina; Adhim, M. Syabba Ansori Fauzan
Bima Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 3 (2025): Bima Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Pendidikan Bima Berilmu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53299/bajpm.v5i3.2521

Abstract

Geosite Sendang Gong terletak di Desa Gunungsari, Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro, merupakan destinasi wisata dengan daya tarik utama air yang tidak pernah kering sepanjang tahun serta keberadaan batu berbentuk gong di tengah sendang. Air di sendang ini digunakan warga setempat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti mandi dan irigasi. Namun, sejak sepuluh tahun terakhir, sendang ini mengalami kekeringan yang cukup parah, karena kurangnya perawatan dan minimnya fasilitas pendukung. Sebagai wujud nyata kontribusi perguruan tinggi dalam pengabdian kepada masyarakat, Kuliah Kerja Nyata Tematik Kolaboratif (KKN-TK) Kelompok 01 Universitas Bojonegoro hadir untuk mewujudkan revitalisasi Geosite Sendang Gong melalui program Rembug Inspiratif tentang Desa (Rindang). Program ini dirancang berbasis pendekatan partisipatif dengan metode diskusi sarasehan yang mencakup koordinasi awal, penyampaian materi, tanya jawab, serta perumusan solusi bersama. Program ini berhasil mengidentifikasi dua permasalahan utama, yaitu keringnya sumber air Sendang Gong dan keberadaan kandang ayam di sekitar kawasan wisata, lalu menghasilkan kesepakatan tindak lanjut secara nyata, yaitu pembangunan pagar bambu sepanjang jalur setapak menuju goa. Pembangunan pagar ini tidak hanya menjadi simbol komitmen, tetapi juga menjadi langkah awal masyarakat bersama mahasiswa dalam mempersiapkan Geosite Sendang Gong untuk program revitalisasi yang lebih luas di masa depan.