Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Tamaddun

Dinamika Partai Nahdlatul Ulama pada Pemilihan Umum 1955 di Jawa Barat budi sujati
Jurnal Tamaddun : Jurnal Sejarah dan Kebudayaan Islam Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/tamaddun.v8i1.6138

Abstract

The first Islamic Congress in Cirebon in 1922 was one of the seeds of opposition between Reformers and Traditionalists. This was followed by a compilation of two camps which were agreed to hold the Masyumi Party as a symbol of the unity of the Muslims. However, in reality, there was a successful conflict between the Traditionalist and Reformist camps so that the Traditional camp represented by NU was canceled by the Masyumi ties by holding the 19th NU Conference in Palembang 1952. This had implications for the existence of the NU Party in West Java to invoke its hegemony. together with Masyumi so that in the 1955 general election the NU Party only voted under Masyumi, PNI and PKI. This paper will explain how the dynamics faced by the West Java Nahdlatul Ulama when jamiyah changed course became a political party that had implications for the existence of the West Java NU Party before the election took place or afterwards. This research is descriptive with a qualitative methodology. The use of this method is to be able to explain a phenomenon that occurs in the Nahdlatul Ulama organization as a result of becoming a Political Party by using a Politological approach through the stages of Heuristics, Criticism, Interpretation and Historiography.
KEWAHYUAN NABI MUHAMMAD DALAM PANDANGAN ORIENTALIS budi sujati
Jurnal Tamaddun : Jurnal Sejarah dan Kebudayaan Islam Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.539 KB) | DOI: 10.24235/tamaddun.v6i1.2478

Abstract

AbstrakTulisan ini berangkat dari permasalahan kewahyuan nabi Muhammad yang mendapat pandangan beraneka ragam dari kalangan orientalis dalam menyikapi kewahyuan nabi Muhammmad. Sikap para orientalis baik yang pro dan kontra masih menjadi polemik yang sampai saat ini tidak selesai titik permasalahannya. Oleh karenanya, dari kalangan yang menerima kewahyuan Muhammad beranggapan bahwa wahyu yang diterima oleh nabi Muhammad adalah wahyu yang benar-benar datang dari ajaran Tuhan bukan dari hasil karangan nabi Muhammad dan ajarannya bersumber dari Tuhan yang satu. Sedangkan mereka yang memberikan komentar sinis mengenai wahyu yang diberikan kepada Muhammad adalah hasil karangan Muhammad sendiri, sehingga memunculkan banyak polemik khususnya dari kalangan umat Islam sendiri yang sampai saat ini belum dapat diselesaikan dan menjadi perdebatan. Tulisan ini berusaha membuktikan bahwa dengan pendekatan Ilmu sosial dan Ilmu humaniora akan ditemukan suatu fakta bahwa kewahyuan nabi Muhammad dalam pandangan orientalis harus sesuai dengan dari sebuah peristiwa dengan penuh objektif.                                                          Kata Kunci : Wahyu, Orientalis, Muhammad, Islam.
KONSEPSI PEMIKIRAN FILSAFAT SEJARAH DAN SEJARAH MENURUT IBNU KHALDUN Budi Sujati
Jurnal Tamaddun : Jurnal Sejarah dan Kebudayaan Islam Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (560.32 KB) | DOI: 10.24235/tamaddun.v6i2.3521

Abstract

Dalam dunia Islam, Ibnu Khaldun adalah sosok cendekiawan sekaligus ilmuwan Muslim yang mampu membuat dunia Islam menjadi besar berkat karya-karyanya. Bagi sarjana Muslim maupun Barat karena karyanya, dia dianggap sebagai properti dunia yang pemikirannya harus dilestarikan dan direproduksi. Salah satunya adalah mengenai konsepsi sejarah yang dijadikan referensi bagi seluruh ahli sejarah dan ahli sosiologi di dunia. Dalam memahami konsepsi sejarah yang ditulis oleh Ibnu Khaldun kita akan mengetahui mengenai kontruksi sejarah dari sisi bangunan sejarah bahwa sejarah tidak lebih dari rekaman siklus periode masa lampau yang bisa dijadikan pelajaran bagi generasi sekarang atau masa mendatang bahwa pola dan alur sejarah akan mengikuti perubahan-perubahan sosial yang akan mengikuti siklus kehidupan. Penelitian ini menggunakan pendekatan (approach) filsafat sejarah dalam menjawab fenomena-fenomena sejarah yang terjadi di masa lampau sehingga filsafat menawarkan kekuatan logis dalam sejarah yang bisa menjelaskan bahwa sejarawan bisa mampu menganalisis peristiwa sekarang agar kita bisa terhindar dari kehancuran sebuah peradaban dan bisa menjadikan peristiwa sebelumnya menjadi pelajaran bagi umat manusia agar umat manusia bisa tetap menjaga solidaritas dalam kehidupan di dunia.