Ishaki, Subhi Nur
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penguatan Karakter Generasi Digital Berbasis Pendidikan Profetik dan Market Place Activity di SMPN 1 Buay Bahuga Gasmi, Nur Muhammad; Kasturi, Rima; Ishaki, Subhi Nur; Yuberti, Yuberti; Hamid, Abd. Rahman; Baharudin, Baharudin
Action Research Journal Indonesia (ARJI) Vol. 7 No. 2 (2025): Action Research Journal Indonesia (ARJI)
Publisher : PT. Pusmedia Group Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61227/arji.v7i2.397

Abstract

Perkembangan teknologi digital telah memberikan dampak besar terhadap pembentukan karakter generasi muda dalam dunia Pendidikan. Di tengah tantangan era informasi dan budaya instan, pendidikan agama Islam (PAI) dituntut untuk tidak hanya menyampaikan pengetahuan agama, tetapi juga membentuk karakter yang religius dan beradab. Penelitian ini bertujuan untuk menganalasis strategi pembelajaran PAI dalam membentuk karakter generasi digital di SMPN 1 Buay Bahuga. Penelitian dilaksanakan selama tiga bulan, yaitu mulai tanggal 1 Februari 2025 hingga 30 April 2025. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif jenis studi kasus, dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Subjek penelitian meliputi guru PAI, kepala sekolah, dan peserta didik dari kelas VII, VIII, dan IX. Teknik analisis data melalui tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pembelajaran PAI yang diterapkan memadukan pendekatan pendidikan profetik Nabi dan Rasul dengan metode Market Place Activity. Pendidikan profetik ditanamkan melalui integrasi nilai-nilai seperti shiddiq, amanah, tabligh, dan fathanah ke dalam materi pembelajaran, serta pembiasaan kegiatan religius di sekolah. Sementara itu, metode Market Place Activity mendorong siswa untuk aktif, kolaboratif, dan reflektif dalam memahami serta menerapkan nilai-nilai Islam secara kontekstual. Kedua pendekatan ini terbukti meningkatkan kedisiplinan, tanggung jawab, sikap sopan santun, dan kesadaran etika digital peserta didik. Novelty penelitian ini terletak pada integrasi simultan antara pendekatan nilai profetik dengan metode pembelajaran aktif berbasis Market Place Activity dalam konteks pendidikan karakter di era digital. Pendekatan ini tidak hanya memperkuat pemahaman konseptual siswa, tetapi juga membentuk perilaku positif dalam kehidupan nyata, termasuk dalam penggunaan teknologi secara etis dan bertanggung jawab. Penelitian selanjutnya disarankan mencakup satuan pendidikan lain dan mengembangkan instrumen evaluasi terukur guna memantau dampak pembelajaran PAI terhadap pembentukan karakter siswa secara berkelanjutan.
Problematika Pendidikan Agama di Pondok Pesantren Larasati, Zu’ama Anggun; Ishaki, Subhi Nur; Saputra, Rikky Triolin; Anwar, Chairul; Anwar, Syaiful; Wasehudin, Wasehudin
DIKSI: Jurnal Kajian Pendidikan dan Sosial Vol. 6 No. 2 (2025): Diksi: Jurnal Kajian Pendidikan dan Sosial
Publisher : Yayasan Pendidikan Bima Berilmu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53299/diksi.v6i2.1620

Abstract

Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam tradisional yang memiliki peran penting dalam pembentukan karakter dan spiritualitas umat Islam di Indonesia. Namun, dalam menghadapi tantangan zaman modern, pesantren tidak terlepas dari berbagai problematika, terutama dalam hal pendidikan agama. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan pendidikan agama di pesantren, khususnya dalam hal metode pengajaran dan respons santri terhadap materi yang disampaikan. Menggunakan pendekatan studi kepustakaan, penelitian ini menelaah berbagai sumber literatur yang relevan untuk menggali akar permasalahan dan kemungkinan solusi. Hasil kajian menunjukkan bahwa tantangan utama meliputi keterbatasan sumber daya pengajar, metode pembelajaran yang kurang variatif, tradisi Pesantren yang masih memegang erat kiaisentris, serta problem manajemen kelembagaan. Untuk menjawab tantangan tersebut, diperlukan langkah-langkah pembaruan yang mencakup penguatan kapasitas tenaga pengajar melalui pelatihan yang berkelanjutan, penerapan metode pembelajaran yang lebih partisipatif dan kontekstual, serta reformasi manajemen kelembagaan agar lebih profesional dan adaptif terhadap perkembangan zaman. Selain itu, penting pula untuk mendorong keterlibatan aktif santri dalam proses pembelajaran agar mereka tidak hanya menjadi objek, tetapi juga subjek pendidikan. Dengan demikian, pesantren dapat terus berperan sebagai lembaga pendidikan Islam yang otentik sekaligus relevan dalam menjawab tantangan era modern.