Okta Diana Anggrayni
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

DENDAM PEREMPUAN: PERBANDINGAN THE CURSE OF LA LLORONA DAN MARNI: THE STORY OF WEWE GOMBEL DALAM REPRESENTASI FILM HOROR Okta Diana Anggrayni; Anas Ahmadi
Literasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Vol. 15 No. 2 (2025): Literasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah
Publisher : Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/literasi.v15i2.24046

Abstract

Film horor seringkali merepresentasikan perempuan sebagai korban atau entitas yang menakutkan, yang melawan ketidakadilan. The Curse of La Llorona dan Marni: The Story of Wewe Gombel menggambarkan perempuan yang mengalami ketidakadilan sosial dan bertransformasi menjadi makhluk supranatural sebagai bentuk perlawanan. Penelitian ini mengkaji representasi perempuan dalam kedua film tersebut melalui pendekatan feminisme radikal MacKinnon untuk memahami posisi perempuan yang tidak memiliki akses keadilan dalam sistem patriarki, serta alternatif yang ditempuh di luar norma hukum. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif-naratif terhadap dialog yang menggambarkan motif dendam perempuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa La Llorona dan Marni menjadi simbol perlawanan terhadap sistem patriarki, meskipun motif dan cara keduanya berbeda. La Llorona mengalami kehilangan anak akibat pengkhianatan dan stigma sosial, yang memotivasi untuk membalas dengan menculik anak-anak lain. Di sisi lain, Marni mengalami kekerasan seksual dan penghakiman sosial, yang mengarahkannya untuk membunuh pelaku sebelum bertransformasi menjadi Wewe Gombel yang melindungi anak-anak terlantar. Perbedaan tersebut mencerminkan pengaruh mitos dan budaya dalam membentuk ekspresi perlawanan perempuan terhadap ketidakadilan gender.
ANALISIS ONE-MINUTE PAPER DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PUISI SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 23 KEDUNGPRING Okta Diana Anggrayni; Syamsul Sodiq; Miftachul Amri
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol. 10 No. 02 (2025): Volume 10 No. 02 Juni 2025
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/jp.v10i02.24900

Abstract

Assessment is the process of collecting and assessing information to evaluate students' understanding, skills, and development in various aspects of learning. This study aims to analyze One-Minute Paper (OMP) as an assessment model in learning to read poetry in grade VIII of SMP Muhammadiyah 23 Kedungpring. The background of this research is based on the limited assessment instruments that are able to record the reflective and affective aspects of students in literary learning, especially poetry. The approach used is descriptive qualitative by involving OMP sheets and performative observations as the main instruments. The results of the analysis show that OMP is able to explore the understanding of the meaning of poetry, foster emotional involvement, and encourage students' reflective thinking skills. Students show an interest in poems that contain strong imagery and symbolic meaning, and begin to build a personal relationship with the text. In addition, observations of reading performance show that there are developments in the aspects of fluency, intonation, articulation, expression, and student participation in the classroom